TRIBUNSUMSEL.COM- Itidal setelah bangkit dari rukuk adalah salah satu rukun salat.
I'tidal termasuk dalam rukun salat dan merupakan kembalinya orang yang salat pada posisi sebelum ia melakukan rukuk, baik kembali pada posisi berdiri (bagi orang yang salatnya dengan berdiri) ataupun pada posisi duduk (bagi orang yang salatnya dengan duduk).
Pujian seperti ini tidak lain untuk diberi keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat
Bacaan doa I'tidal
Dilansir dari Kemenag Sumsel dalam Risalah Tuntunan Salat, seseorang yang mendirikan salat harus membaca bacaan i’tidal.
Selesai ruku', terus bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua belah tangan sejajar telinga, seraya membaca.
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'Allahu Liman Hamidah
Artinya:
"Allah mendengar orang yang memuji-Nya". Pada waktu berdiri tegak (i'tidal)
Kemudian membaca bacaan i'tidal.
Pertama,
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
ROBBANAA LAKAL HAMDU
Wahai Rabb kami, segala puji hanya bagi-Mu
Kedua,
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
ROBBANAA WA LAKAL HAMDu
Artinya : Wahai Rabb kami, dan segala puji hanya bagi-Mu (HR. Bukhari)
ATAU
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Latin : Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du (HR. Muslim dan Abu Awanah)
Artinya :
Ya Allah Tuhan Kami ! Bagi-Mu lah Segala Puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.