Advertorial

Webinar Maybank Community Bertema Tips Membangun Networking dan Kolaborasi untuk Memperluas Bisnis

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berangkat dari persoalan tersebut, Maybank Unit Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Syariah) menghadirkan webinar #Maybankcommunity bertema Tips Membangun Networking dan Kolaborasi untuk Memperluas Bisnis pada Kamis (10/9/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Memulai bisnis fesyen memang kerap dianggap sulit, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19. Ini karena sebagian masyarakat meminimalkan pengeluaran untuk membeli produk fesyen karena dianggap bukan kebutuhan pokok yang mesti dipenuhi.

Customer Experience bekerjasama dengan Unit Usaha Syariah PT Bank Maybank Indonesia menghadirkan webinar #maybankforcommunity bertajuk My Kolaborasi Bisnis Fashion di Era New Normal Bank, Kamis (10/9/2020).

Head Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari, mengatakan, seminar ini ditujukan untuk memberikan wadah bagi komunitas yang ingin memulai usaha fesyen dengan mengundang ekspertis di bidang bisnis fesyen.

Adapun tiga pebisnis tersebut yaitu Brand Vice President of Elcorps, Tika Latifani Mulya, Owner Ilham Bahari Songket, Muhammad Bilal, dan Owner Aneuku Gallery, Neng Ane Husnu Diniah.

"Webinar ini menjadi platform untuk bersilaturahmi, kemudian berkolaborasi dan membangun networking bisnis bagi masyarakat yang ingin memulai bisnis di bidang fesyen," ujarnya saat membuka seminar daring.

Brand Vice President of Elcorps, Tika Latifani Mulya, menyebutkan, untuk bertahan di masa pandemi, dia memanfaatkan penjualan secara daring.

Tika mengaku, sempat kaget dengan adanya pandemi Covid-19. Padahal perusahaaan telah memproduksi stok sejak Oktober 2019.

"Pada dasarnya sudah punya stok hingga Juni dan tidak bisa jualan. Stok produk tidak keluar," kata dia.

Beruntungnya, Elcorps telah membangun sistem penjualan Omni channel yang direncanakan sejak pertengahan 2019. Sistem ini memungkinkan konsumen dapat belanja daring bisa dari toko terdekat tempat tinggal konsumen.

"Pesanan dari Palembang bisa dikirim dari toko di Palembang. Secara shipping cost pun lebih murah. Kita terbantu sekali dengan sistem ini," jelas dia.

Tak hanya itu, Tika pun bersinergi dengan vendor dan supplier. Menurut dia, kreativitas menciptakan hingga memasarkan produk.

"Saat ini harus show up. Besok pun kami akan meluncurkan produk baru dari Dauky. Saat ini adalah waktunya lewat daring," tambah dia.

Pada awal didirikan pada 2013 lalu Elcrops sebenarnya bukan difokuskan ke bisnis fesyen muslim tapi hanya untuk membuka lapangan kerja bahkan untuk pemasaran hanya di pasar Tanah Abang.

"Awalnya hanya mulai dulu dan personal branding. Kendala bangun tidak banyak kompetitor namun dari sana kami fokus dan terus berusaha membesarkannya," terang Tika.

Owner Ilham Bahari Songket, Muhammad Bilal, mengungkapkan, latar belakang keilmuannya yakni sarjana teknik kimia tidak linear dengan bisnis yang ditekuninya saat ini.

Bilal mulanya belajar bisnis dari sang paman. Dia mengkreasikan songket pada pakaian pria meskipun pangsa pasar pakaian pria cukup terbatas.

"Songket kebanyakan hanya untuk kaum hawa. Mulanya mencoba kreasikan songket untuk pakaian pria," katanya.

Dia meyakini dengan memahami segmentasi pasar dan mengikuti tren fesyen pria yang tengah berkembang bisa mendapatkan hati konsumen.

"Saya mencari inspirasi tren fesyen dari jenama fesyen dunia dan diaplikasikan ke produk pakaian dari songket," jelas dia.

Selain itu, Bilal juga memiliki strategi pemasaran yang berbeda agar calon konsumen tertarik dengan memilih model dari kalangan luar Indonesia.

"Kita pakai model bule karena orang Indonesia pasti suka. Dari sana produk mulai digemari konsumen," kata Bilal.

Sementara itu, Owner Aneuku Gallery, Neng Ane Husnu Diniah, mengungkapkan salah satu trik dapat bertahan di penjualan daring yakni dengan mengoptimalkan reseller.

Sejak awal berdiri, Aneuku Gallery pun tidak membatasi berbagai pihak untuk menjadi reseller. Hanya dengan membeli minimum tiga potong pakaian seseorang dapat menjadi reseller Aneuku.

"Di kondisi ini bisnis saya dibantu reseller kecil. Kami maintenance resseller lewat WA dan situs resmi. Tim saya selalu berhubungan secara rutin dengan reseller. Ini bentuk dukung penjualan dan kami juga tidak sungkan untuk membantu mempromosikan reseller." ujar Neng.(Adv/mg3)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Terkini