Dirgahayu Indonesia

Sepi Pembeli, Telok Abang Dijual Rp 25 Ribu hingga Rp 50 Ribu Sama dengan Harga Tahun Kemarin

Penulis: Pahmi Ramadan
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TELOK ABANG - Penjual Telok Abang di kawasan Jalan Merdeka kota Palembang, Senin (17/8/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penjualan Telok Abang yang khas dalam perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2020 ini mengalami penurunan hingga 30 persen dibandingkan tahun 2019 lalu.

Apalagi tahun ini dunia di tengah pandemi virus corona (Covid-19) sehingga diduga turut mempengaruhi daya beli masyarakat.

Iman pedagang Telok Abang (telur merah) mengatakan ditengah kondisi Coviid-19 penjualan telur merah mengalami penurunan yang sangat dratis di tahun ini.

"Saya berjualan sejak tanggal 1 Agustus 2020 lalu, tapi dengan kondisi seperti ini penjualan menurun. Pada tahun lalu belum terdampak Covid-19, saya bisa menjual hingga 20 buah tapi di kondisi sekarang hanya bisa menjual 4 hingga 7 buah," ujarnya, Senin (17/8/2020) saat ditemui di tempat ia berjualan.

Lanjut Imam menuturkan, biasanya dari tanggal 14 hingga 17 Agustus setiap tahun penjualan Telok Abang semakin tinggi tapi di tahun ini kondisi seperti ini mengakibatkan penjualan sepi.

"Tidak hanya hanya saya yang sepi pembeli namun terlihat beberapa pedagang lainya seperti saya yang juga sepi pembeli," kata Imam warga Jalan Merdeka Lorong Kali Pasir Kelurahan 22 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang.

Untuk harganya sendiri masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 50 ribu.

"Harga yang tawarkan sesuai dengan motif dan ukuran setiap mainanan Telok Abang yang saya jual," terangnya.

Hal yang sama dikatakan pedagang lainnya, menurut mereka penjualan tahun ini dibandingkan tahun lalu sangat berbeda.

"Tahun lalu penjualan sangat tinggi tapi di tahun ini sepi karena dampak Covid-19 jadi penjualan menurun," ungkap para penjual.

Sepinya penjualan karena foaktor kondisi Palembang yang belum membaik karena adanya Corvid-19.

"Dengan kondisi seperti ini penjualan menurun dratis sehingga mampu menjual 4 hingga 7 buah saja dalam seharinya," kata para pedagang.

Bahkan diantara penjual ada yang sambilan saja.

"Saya menjual karena musiman saja karena sedang 17 Agustus biasanya banyak anak-anak yang membeli tapi kali ini sepi pembeli," tutup Deri seorang padagang Telok Abang.

Berita Terkini