Berita Palembang

Kemarau di Sumsel Mulai Agustus Akan Lebih Basah dari 2019, Wasapadai Karhutlabun

Penulis: Linda Trisnawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kemarau

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumatera Selatan Ansori, menyampaikan, musim kemarau di Sumsel akan terjadi di Agustus sampai September.

"Diperkirakan musim kemarau tahun 2020 akan lebih basah dari tahun 2019," kata Ansori saat Live Talk di Sumsel Virtual Fest 2020 yang diadakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Kamis (6/8/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan analisis sifat hujan bulanan wilayah Sumsel di bulan Juli hingga Sepetember menunjukkan berada di atas normal

Pada dasarian III Juli 2020, distribusi hujan di wilayah Sumsel telah mengalami penurunan dari dasarian sebelumnya, wilayah Sumsel didominasi dengan curah hujan rendah.

Wilayah yang masih mengalami hujan lebih dari 50 mm yaitu Lubuk Linggau, sebagian Musi Rawas, sebagian Muara Enim, OKI bagian Selatan dan OKU Timur.

"Kemudian proyeksi hotspot pada tahun 2020 diperkirakan juga akan menurun jumlahnya dibandingkan dengan tahun 2019. Untuk sampai saat ini total hotspot di Sumsel sebanyak 2.589," katanya.

Ia pun menghimbau, agar tetap waspada terhadap potensi kebencanaan kekeringan dan Karhutbunla Wilayah Sumsel saat puncak musim kemarau yang diperkirakan pada bulan Agustus hingga Sepetember 2020.

"Khususnya di wilayah daerah rawan Karhutbunla Sumsel seperti di OKI, OI, Banyuasian, Pali, Muba, OKU Timur, dan lain-lain," ungkapnya.

Berita Terkini