Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM - Merasa tak berguna dan sendirian gegara idap dua penyakit ini, Jessica Iskandar tuliskan curhatan sedih.
Kini sedang dilanda berbagai cobaan, artis Jessica Iskandar.
Jessica Iskandar juga harus berjuang melawan penyakit yang diidapnya setelah rencana pernikahannya dengan Richard Kyle kandas.
Melalui unggahan insta story, wanita 32 tahun tersebut menuliskan curhatan sedih.
"Graves diseases, gyperthyroid, autoimune.
Penyakit ini menguras emosi.
Terkadang membuat diri ini merasa tak berguna dan merasa sendirian," tulisnya.
Awalnya Jessica dinyatakan mengidap takikardia atau jantung berdetak di atas normal.
Tak lama setelah itu wanita yang akrab disapa Jedar tersebut juga dinyatakan mengidap tiroid.
"Jantung berdebar, perut sakit, lemas," tulis Jessica mengungkapkan apa yang dirasakannya.
Tidak hanya itu, pemeran film Dealova tersebut juga mengungkapkan emosi yang dirasakannya.
"Ingin pergi sebentar.
Berharap sementara tidak ada yang mengenali dan punya waktu untuk menangis.
Sebentar saja"
Dirinya kemudian menuliskan doa agar diberi keikhlasan menjalani cobaan.
"Ikhlas. . Semoga aku mudah ikhlas," tulisnya.
Beberkan Soal Penyakitnya
Pada kanal YouTubenya beberapa waktu lalu Jessica menceritakan perihal penyakit yang diidapnya.
"Gondok itu nama lain dari tiroid itu kan.
Cuman ini nggak ada nama Indonesianya, grave's desease autoimun hipertiroid" ujarnya dikuti dari YouTube Jessica Iskandar, Minggu (26/07/2020).
Jessica mengatakan hasil tersebut tidak seperti yang diharapkannya.
Dirinya harus menjaga pikiran, hati dan pola makan.
"Hasilnya sakit ya, emang tidak seperti yang aku harapkan.
Dokter bilang bahwa ini bisa disembuhkan 20%, harus jaga-jaga hati, pikiran, makanan," jelasnya.
Dokter lantas memberikan obat penurun hormon tiroid untuknya.
"Hipertiroid itu kan penyakitnya kebanyakan hormon.
Ini obat yang dikasih sama dokter membuat hormon nggak sebanyak itu."
Jalani Perawatan
Kini Jedar menjalani perawatan jalan dengan minum obat.
"Sama obat jantung, kemarin kan jantung aku berdebar namanya takikardia.
Jadi ada obatnya juga supaya jantung aku santuy gitu," katanya.
Jessica harus meminum lima butir obat di pagi hari dan dua obat di malam hari untuk obat takikardia.
Kini dirinya harus melakukan perawatan dengan obat jalan selama enam bulan.
Setelah itu dokter akan kembali mengambil tindakan melihat dari perkembangan tiroidnya.
"Dokter akan melihat selama 6 bulan gimana.
Pas 6 bulan nanti dokter akan membuat keputusan oh ini dengan obat aja akan menurun hormon tiroidnya atau ini dengan obat belum bisa turun.
Butuh kelanjutan, kayak operasi amit-amit.
Setelah 6 bulan dokter akan memutuskan jalur mana apakah meneruskan obat atau operasi.
Operasi ada jalur dua, ada yang diangkat ada yang dikasih radioaktif," jelasnya.
Akibat Buruk Penyakit yang Diderita
Jessica membeberkan akibat dari penyakit yang dia idap.
"Kalau udah ganggu sistem tubuh itu banyak banget.
Misalnya mata aku bisa jadi clong karena otot mata bisa bengkak.
Jantung aku aja sekarang udah berdebar, dari perut aku bisa mual.
Alat reproduksi aku bisa nggak datang bulan, terus otot aku bisa lemah tak berdaya gitu," bebernya.
Sementara jika operasi tiroid, Jessica harus minum obat seumur hidup.
"Habis dioperasi artinya tiroidnya udah nggak ada diangkat atau dihancurkan berarti udah nggak ada tiroid di tubuh kita.
Dengan nggak ada tiroid itu aku harus minum obat seumur hidup.
Manusia butuh tiroid, tiroid itu hormon yang membuat saluran pencernaan lancar, kalau enggak nanti aku nggak bisa mencerna makanan.
Kalau seumur hidup nggak ada obat tiroid harus minum obat tiroid terus."
Adik Erick Iskandar tersebut meminta doa agar dirinya lekas sembuh.
"Mudah-mudahan aku dengan obat aja bisa sembuh, bantu doanya ya teman-teman," ujar Jessica Iskandar. (TribunStyle/Yuliana)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul CURHAT Pilu Jessica Iskandar Derita 2 Penyakit Saat Ditinggal Richard Kyle 'Sakit Ini Kuras Emosi', https://style.tribunnews.com/2020/08/02/curhat-pilu-jessica-iskandar-derita-2-penyakit-saat-ditinggal-richard-kyle-sakit-ini-kuras-emosi?page=all.
Penulis: Yuliana Kusuma Dewi
Editor: Agung Budi Santoso