Idul Adha 2020

Ajang Sanggau di Pinggir Ayek Lematang Lahat, Tradisi Khas Warga Desa Saat Idul Adha

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel, makan dan doa bersama di pinggir Sungai Lematang, Lahat, Jumat (31/7/2020)

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Warga Desa Prabumenang Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel, memiliki tradisi khusus saat Idul Adha.

Tradisi itu disebut Ajang Sanggau yang dilakukan setelah pelaksanaan salat Idul Adha di masjid setempat.

Tradisi ini turun temurun digelar setahun sekali setiap datang hari raya kurban.

Ajang Sanggau sedianya dilakukan di dalam masjid.

Hanya saja karena ada wabah corona, pelaksanaan Ajang Sanggau kali ini digelar di pinggir Sungai Lematang.

Asannuddin, sesepuh desa Prabumenang mengatakan ajang sendiri bermakna talam dan sanggau berarti kumpul bersama.

Ajang sanggau berarti makan dan berdoa bersama masyarakat serta menyampaikan doa doa selamat untuk leluhur, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Ajang sanggau mengharuskan warga membawa makanan dalam sebuah talam (nampan) berisi nasi atau ketupat, beserta lauk pauk khas hari raya.

Talam ini lalu dikumpulkan di sebuah tempat berkumpul warga.

Ada sekitar 30 talam terkumpul.

Warga kemudian memanjatkan doa bersama sebelum disantap bersama.

Suasana akrab dan asyik saat makan bersama.

Setiap keluarga anak hingga cucu bersama secara bergantian memakan di setiap talam yang disediakan.

Herlaila mengatakan tradisi ini sangat disuka masyarakat.

"Jadi kalau idul fitri, orang ngundang makan ke rumah rumah. Tapi kalau idul adha ini, orang nyanggau (makan bersama) sampai habis," ujarnya.

Usai ajang sanggau, acara dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban yang kali ini dipusatkan di balai desa.

Ada dua ekor sapi dan belasan kambing yang nanti dagingnya dibagikan kepada warga sekitar.

Berita Terkini