TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Berawal dari sulitnya mendapatkan handsanitizer dan mahalnya harga yang dijual akibat virus corona belakang ini membuat para siswa MAN 3 Palembang berinisiatif membuat handsanitizer sendiri.
Dikomandoi oleh guru pembimbing yakni Suprihatin, para siswa MAN 3 Palembang ini membuat sanitizer berstandar WHO.
Dibantu oleh para siswa yakni tergabung dalam Tim Club Kimia MAN3 Palembang diantaranya yakni Adila Reva kelas X, Lutfia Mutmainah kelas 11 dan kawan-kawan lainnya.
Kepada media, Suprihatin mengatakan pembuatan handsanitizer ini telah dilakukan sejak senin kemarin dan hingga saat ini hasil siswa-siswi ini sudah dipakai para siswa dan guru yang ada disini.
"Awalnya kami membuat ini karena kesulitan kami mencari handsanitizer. Lalu kami mencoba mencari alternatif untuk membuat ide ini muncul juga dari siswa," jelasnya, Kamis (19/3/2020).
Menindaklanjuti hal tersebut, atin sapaam akrabnya ini bersama siswa-siswi lainnya ini membuat handsanitizer berstandar WHO.
"Kami cari referensi juga di youtube, google tapi kami pakai standar yang disarakan BPOM sesuai standar WHO yakni menggunakan alkohol atau etanol, hidrogen piroxide dan gliserol," bebernya.
Namun, karena gliserol sulit didapatkan pihaknya menganti dengan aloevera yang mudah didapatkan di toko-toko mana saja.
"Jadi bahan-bahan ini kita campur semua dan ditambahkan essensial oil untuk menambah aroma wanginya," ungkap dia.
Proses pembuatan ini tidak lama hanya memakan waktu 20 menit saja sudah langsung jadi.
"Untuk modal ini gak sampai 300 ribu dan bisa menghasilkan sanitizer 15 hingga 20 botol ukuran 100 mililiter," tegasnya.
Lanjut dia, hasil ciptaan ini saat ini aman dipakai dan digunakan oleh seluruh siswa yang diletakkan disetiap titik pintu masuk, keluar guru dan siswa.
"Kita juga banyak mendapatkan orderan baik dari kemenag dan madrasah lainnya, dari guru-guru juga total ada 1000 orderan kita dapat," jelasnya.
Ditambahkan Kepala MAN 3 Palembang, Komariah Hawa mengatakan pihaknya mengaku bangga atas inisiatif para siswa ini membuat handsanitizer ini.
"Apalagi hasilnya ini sudah kita pakai disekolah bahkan orderan dari luar pun banyak yang meminta produk kita ini," beber dia.
Hasil orderan ini pun, kata dia dibuat kembali untuk modal membuat handsanitizer ini.
"Alhamdulilah kita senang karena karya anak kita ini banyak disukai dan aman," pungkasnya.