Dokter Menghilang

Sedang Liburan di Lampung, Dokter Nurshabrina Kaget Sosoknya Viral Dilaporkan Hilang

Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua menunjukkan foto dokter Nurshabrina (27) warga Perum Bukit Sejahtera Blok S Kecamatan Ilir Barat I Palembang. Dokter ini ternyata dalam keadaan baik-baik saja.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Nama Dokter Nurshabrina ramai diperbicangkan setelah keluarga membuat laporan kehilangan ke Polda Sumsel.

Dalam waktu cepat, fotonya menjadi viral di media sosial.

Mengetahui namanya viral, Dokter berusia 27 tahun ini menjadi kaget.

Ayu (34 tahun), kakak dari dokter Nurshabrina dijumpai di kediaman orangtuanya di Bukit Sejahtera Kec Ilir Barat 1 Kota Palembang, memastikan adiknya baik-baik saja.

"Sudah, adik saya udah ngabarin kemarin ke saya sampe sekarang pun dia telponan tadi sama mama," ucap Ayu saat ditemui di rumahnya.

Dirinya pun menyatakan bahwa sang adik kaget melihat pemberitaan yang viral itu sehingga langsung memberi kabar kepadanya.

"Adik saya kemaren kaget kan dirinya viral jadi dia nelpon saya. Ngomong kalau dia sehat dan dalam keadaan baik- baik saja,” ucapnya.

Ayu (34) kakak dokter Nurshabrina saat ditemui di rumahnya di Perum Bukit Sejahtera Blok S Kecamatan Ilir Barat I Palembang, Jumat (21/2/2020). (SHINTA ANGRAINI/TRIBUNSUMSEL.COM)

Untuk kepulangan Nurshabrina itu sendiri, dirinya belum tahu kapan sang adik pulang lantaran sang adik sedikit malu karena berita yang menyebar tersebut.

"Belum tau kapan pulang, biarkan saja dulu dia juga kan masih mau refreshing katanya yang penting sehat walafiat dan ada kabar," ujarnya.

Ia pun menyatakan sang adik tidak ada kabar, lantaran sinyal di tempatnya ia tinggal sedang tidak ada hanya bisa telepon melalui nomor biasa.

"Sampai sekarang masih telfonan aja belum vidio call dan segala macam karena terhalang sinyal," tambahnya.

Ia pun mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu dan berharap pemberitaan sang adik diberhentikan lantaran membuat sang adik jadi masih enggan untuk pulang ke rumah.

"Saya mengucapkan terimakasih, tapi saya mohon untuk stop pemberitaan lagi karena adik sayajadi masih belum mau pulang, yang penting adik saya sudah ada kabar dalam keadaan sehat,” tutupnya.

Kronologi

Dokter Nurshabrina sebelumnya terakhir berjumpa orangtuanya saat pamit pergi ke Bandar Lampung, Selasa (11/2/2020) lalu.

Fahmi (65) ayah dokter Shabrina mengatakan, kepergian anaknya itu adalah untuk mengisi masa jeda setelah berhenti sebagai dokter di RS Pusri dan akan berkerja di salah satu RS di Jakarta.

"Kami tahu di berangkat ke Lampung. Bahkan saya yang membelikan dia tiket satu hari sebelum dia berangkat," ujar Fahmi kemarin.

Tepat di hari keberangkatan Selasa (11/2/2020) lalu, Fahmi bersama istrinya juga yang mengantar Nurshabrina hingga ke stasiun Kertapati Palembang

Saat itu tidak ada gelagat mencurigakan atau hal-hal aneh yang terlihat dari anaknya itu.

Bahkan setelah sampai di Lampung, Nurshabrina sempat memberi kabar melalui pesan singkat bahwa ia telah sampai disana.

"Pak, sudah sampai di Lampung. Dia sempat kabari itu, tapi melalui SMS bukan WA. Alasannya kuota dia habis," ujarnya.

Setelah itu, pihak keluarga juga masih berkomunikasi melalui sambungan handphone dengan dokter Nurshabrina seperti biasanya.

Namun di hari Jumat, (14/2/2020) dokter Nurshabrina mengirim pesan ke Fahmi dan memberi kabar bahwa ia akan pulang keesokkan harinya yakni dihari Sabtu.

"Dan itu jadi pesan terakhir dari anak saya. Setelah itu, telepon, SMS maupun pesan WhatsApp dia sama sekali tidak bisa dihubungi lagi," ujarnya.

Di tengah suasana hati tak menentu itu, Fahmi teringat ucapan sang anak yang berujar bahwa ia akan pulang ke Palembang di hari Jumat.

Ia kemudian datang ke stasiun kereta api di kertapati untuk menunggu dan berharap bahwa anaknya itu akan pulang ke Palembang.

Terhitung sampai lima hari pria paruh baya itu terus berada di stasiun mulai dari pagi hingga malam hari.

Namun keberadaan anaknya tak kunjung nampak.

Hingga akhirnya tepat dihari ke-enam atau dihari Rabu, pihak keluarga memutuskan untuk membuat laporan orang hilang di Mapolda Sumsel.

"Saya sampai ditanya sama sopir taksi disana, bapak nunggu siapa. Soalnya dari pagi buta sampai malam hari penumpang dan petugas sudah sepi, saya terus berada disana," ujar Fahmi.

Berita Terkini