TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM - Menjadi seorang anggota kepolisian,membuat wanita yang memiliki nama Briptu Jenita Hardianti ini sudah terbiasa dengan hal-hal yang penuh tantangan.
Namun saat ditunjuk untuk mewakili kesatuannya terlibat dalam kegiatan Pemecahan Rekor Penyelaman Massal Terbanyak dan Pembentangan Bendera Terbesar di bawah Air dalam Gunness World Record yang digelar oleh Persatuan Wanita Selam Indonesia adalah sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi wanita kelahiran 14 januari 1995 ini.
Kepada Tribunsumsel, wanita yang kerap disapa Janet ini membagi pengalamannya tersebut, Kamis, (20/02/2020).
"Itu pengalaman yang paling tidak dapat saya lupakan, 3 Agustus 2019 yang lalu dimana sebelumnya saya sempat pesimis, untuk dapat melakukannya akhirnya mampu membuang rasa tersebut, dan berhasil menaklukan dalamnya laut manado,"katanya kepada Tribun Sumsel.
Dikatakan Jenita, bahwa pada awalnya ia ditunjuk oleh Ibu Kapolres Muaraenim,Adinda Afner Juwono untuk mewakili Polres Muaraenim dalam ajang tersebut.
"Sebagai seorang polisi,kalau saya diperintah atasan,siap tidak siap tentu harus siap, dan tiga hari kemudian saya baru sadar,bahwa saya tidak tahu apa-apa tentang diving, saat saya sadar itulah,saya mulai ketakutan, berbagai fikiran muncul dibenak saya,mulai takut tenggelam dan mati hingga takut bertemu ikan hiu dan hewan lainnya yang menakutkan dalam laut muncul dalam fikiran saya. Saya sempat ragu untuk itu,dan ingin menyatakan mundur namun karena sudah terlanjur bilang siap, saya tidak mungkin membatalkannya,mau tidak mau tetap lanjut," katanya.
Ia juga mengatakan sebagai persiapan,iapun akhirnya mengikuti latihan menyelam di kolam renang GOR Jakabaring dengan kedalam hanya 5 meter.
"Pertama turun saya,saya rasanya ingin nyerah karena tidak berani melepas alat pernafasan dibawah air dan merasakan sakit ditelinga, disana saya rasanya mau nyerah dan merasa saya tidak mampu melanjutkannya, tapi pelatih saya terus memberi suport dan karena saya tidak mau memalukan nama institusi saya yakni Polres Muaraenim yang mempercayakan saya untuk ikut ajang ini,akhirnya saya berusaha untuk mencoba lagi,"kata istri dari Briptu Alfian Yudha Karyana SH ini.
Dijelaskan setelah berusaha keras,iapun kembali mencoba dengan dibimbing pelatihnya.
"Kemudian tiba-tiba saat dibawah air, saya diajak fhoto selfi sambil melepas alat pernafasan, dan spontanitas saja, alat pernafasan saya saya lepas tanpa saya sadari, dan setelah saya sadar ,ternyata saya berenang tanpa menggunakan alat bantu pernafasan lagi, dan itu rasanya senang sekali,karena sebagai penyelam,bisa berenang tanpa alat bantu pernafasan itu sesuatu sekali," katanya.
Kemudian lanjutnya iapun dilatih untuk menyelam kembali tanpa alat pernafasan.
"Alat pernafasannya di letakan didalam air, dan kami disuruh menyelam,kemudian mengambil serta memasang kembali alat pernafasan tersebut dibawah air, dari 30 orang yang ikut, hanya tiga orang yang berhasil mengambil dan memasangkan alat itu sampai selesai, salah satunya alhamdulilah saya.Dari situ keyakina saya mulai muncul bahwa saya bisa untuk ikut ajang tersebut," katanya.
Diungkapkan Janet, dalam ajang tersebut untuk kedalam air yang harus dihadapi ada dua kategori yakni 9 meter dan 32 meter untuk nigth divingnya.
"Pemecahan rekor tersebut melibatkan 3.131 penyelam pria dan wanita dari seluruh provinsi di Indonesia dan juga beberapa negara luar, untuk dari sumsel ada 30 orang,dan dari Polres Muaraenim hanya saya sendiri, dan dari 30 penyelam sumsel yang ikut,hanya orang 5 yang memenuhi syarat untuk turun ke dalam,dan alhamdulilah salah satunya termasuk saya," katanya.
Dikatakan Janet, saat ada didalam Air iapun sempat terlintas atas apa yang ia khawatirkan selama ini.
"Namun saya berusaha untuk tenang dan tidak panik, sehingga kita bisa berfikir jernih,dan dengan segala ketakutan yang ada dalam diri saya, akhirnya saya mampu melakukannya,dan tentu saja saya bangga sekali mewakili institusi saya,nama Polres Muaraenim dapat tercatat ikut serta dalam kegiatan bergensi yang dibuka langsung oleh Kapolri,Tito Karnavian pada saat itu," katanya.