Berita Kayuagung

Awalnya Muncul Bintik Hitam di Badan Saat Usia 9 Bulan, Bocah di Pedamaran Alami Tumor di Wajah

Penulis: Winando Davinchi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Isnun (kiri) - Dedef (Baju merah diblur) saat ditemui di kediamannya di Rt. 10 Rw. 3 Dusun 3 Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten OKI, Kamis (13/2/2020).

TRIBUNSUMSEL, KAYUAGUNG - Bocah di Desa Pedamaran 5 Tanjung Nior, Kecamatan Pedamaran OKI memiliki kelainan berupa bercak bintik hitam di seluruh bagian tubuh.

Ada empat anak yang mengalami hal tersebut, diantaranya \Windu Kristian Praseno (14), Dedef Firmansyah (10), Lipinta (10) dan Ringgo Pranata (7).

Tribunsumsel.com mendatangi kediaman Windu dan Dedef, kakak beradik yang tinggal di rumah sederhana bersama keluarga dan orang tuanya.

Sesampainya di lokasi, hanya adan Isnun (nenek) dan Dedef.

Beredar Video dan Pesan Bernada Ancaman ke Orang Palembang Oleh Ormas, Bentrok di Kampung Rambutan

Sementara Windu telah dibawa ke Palembang.

"Tadi pagi Windu sudah dibawa ke RSMH Palembang, dan keduanya orang tuanya ikut untuk menemani selama Windu menjalani operasi," ucap Isnun nenek dari kedua anak tersebut.

Dalam keluarga tersebut memiliki 5 orang anak namun dua diantaranya mengalami kelainan.

"Windu merupakan anak ketiga sedangkan Dedef adalah anak paling bungsu, kalau kedua kakak perempuan Windu dan anak nomer 4 dalam keadaan sehat tidak memiliki kelainan," jelasnya.

Heboh Percobaan Penculikan Siswa Madrasah di Kalidoni Palembang, In Kata Polisi

Awal mula penyakit yang diderita oleh kedua cucu kesayangannya saat masih bayi tiba-tiba muncul bercak hitam menyerupai tahi lalat di badan.

"Windu saat lahir sangat normal malah sempat dinobatkan posyandu sebagai bayi sehat, barulah ketika memasuki usia 9 bulan terlihat 4 titik hitam di bagian wajah,"

"Setelah itu langsung dibawa ke bidan namun disuruh merujuk ke RSUD Kayuagung, sampai disana langsung dirawat dan di taburi bedak di badannya,"

"Tetapi sebulan kemudian bintik tersebut semakin bertambah banyak hingga memenuhi seluruh bagian badan, bahkan kedua mata pun ikut memerah," jelasnya.

Hal tersebut serupa ketika Dedef anak kelimanya berusia sekitar 1 tahun barulah timbul bercak hitam.

"Pertama lahiran Dedef sangat sehat dan aktif sama seperti bayi lainnya, ketika menginjak umur setahun kebetulan waktu itu kemarau panjang jadi cuaca sangat panas,"

"Tiba-tiba muncul bintik hitam di bagian badannya, dan keluarga pun langsung membawa ke RSUD Kayuagung untuk segera dilakukan pengobatan,"

"Waktu itu dokter ngomong kalau timbulnya bercak itu akibat dari sinar matahari, tetapi belum ada obat untuk menyembuhkan nya," imbuhnya.

Lanjut Isnun, keadaan menjadi lebih parah saat Windu menginjak usia 10 tahun, dimana pada bagian wajah terdapat benjolan dengan uang seadanya orang tua langsung membawanya untuk dilakukan operasi.

"Kan pertama itu ada benjolan di bagian kening, setelah keluarnya bermusyawarah Windu pun dibawa ke Rumah Sakit di Palembang untuk melakukan operasi selama 20 hari,"

"Untung saja waktu itu biaya di tanggung oleh Asuransi Kesehatan (Askes), namun berselang beberapa bulan keadaan Windu lebih parah bahkan sekarang kedua matanya tidak dapat melihat lagi," ujarnya dengan raut muka sedih.

Dengan keadaan tumor ganas yang merogoti wajah Windu, kedua orang tua pun harus membeli obat setiap 1 minggu sekali.

"Kalau dulu waktu belum parah Windu dan Dedef selalu mengkonsumsi obat, setiap 3 minggu sekali selalu habis,"

"Namun setelah Windu operasi obat tersebut bisa habis dalam waktu satu minggu, setiap pembelian obat seharga Rp 300 ribu di apotik," imbuhnya.

Konsumsi Obat tersebut tidak dapat dihentikan, karena jika tidak mengonsumsi obat benjolan-benjolan di wajahnya akan mengeluarkan bau tidak sedap.

"Makanya Windu tidak bisa lepas dari obat, telat sebentar saja lukanya bisa mengeluarkan cairan bahkan dihinggapi banyak lalat,"

"Kalau konsumsi obat teratur lukanya mengering dan tidak terasa sakit sama sekali," pungkasnya.

Saat ditanya apakah penyakit tersebut merupakan faktor keturunan, ia pun menjawab tidak ada.

"Tidak ada faktor genetik keturunan karena saja mencari tahu dari mulai nenek saya tidak ada yang memiliki penyakit serupa, namun jika dari ibunya kami belum tahu, sebab anak saya yang laki-laki," tutupnya.

Ketika bertanya dengan Dedef soal keluhan yang dirasakannya selama ini, ia pun menceritakan sedikit.

"Saya tidak merasakan sakit sama sekali, tetapi saat berada dibawah sinar matahari mata saya tidak bisa melihat karena silau," katanya singkat.

Berita Terkini