Komplotan Pencuri Motor Palembang

Dani 2 Minggu Belajar Curi Motor dengan Pimpinan Komplotan, Jual Hasil Curian Melalui Facebook

Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka ketika diamankan di Mapolda Sumsel karena kasus curanmor dan jambret di wilayah Palembang, Jumat (7/2/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Komplotan pencuri motor di Palembang ditangkap Polda Sumsel.

Ardi Taher, pimpinan komplotan ini sudah lupa berapa banyak motor yang telah mereka curi.

Motor-motor hasil curian ini dijual via facebook seharga Rp 2.9 juta.

"Aku dapat jatah Rp 1 juta dan uangnya habis untuk foya-foya," ungkap Dani, satu diantara anggota komplotan ini.

Dani mengakui, bila ia sudah dua kali melakukan curanmor dan tiga kali melakukan jambret.

Karena belum terlalu mahir, ia sedikit lama mengeksekusi motor.

Setidaknya butuh waktu 15 menit hingga motor bisa dibawa kabur.

BREAKING NEWS Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor Palembang, Ada Mahasiswa Anggotanya

Dani ternyata tidak hanya satu bergabung dikelompok curanmor.

Ia juga bergabung di kelompok curanmor yang biasa beraksi dikawasan Jejawi OKI.

Termasuk juga, melakukan aksi penjambretan bergabung dengan Bobby.

"Lebih enak curanmor, uangnya lebih besar. Kalau jambret, hasilnya susah ditebak. Bisa dapat besar, kadang juga dapat kecil," ungkapnya.

Kemampuan Dani bisa membongkar kunci motor menggunakan kunci Leter T, diperolehnya dari Ardi Taher.

Ia belajar dengan Ardi selama dua Minggu.

Aksi pertama setelah berguru pada Ardi, berhasil mendapatkan motor matic.

Karena baru, ia hanya diberi Ardi Jatah Rp 500 ribu.

Heboh Siswa SD Nyaris Diculik, Kadisdik Palembang Minta Sekolah Pastikan Orang Menjemput Siswa

Menurut Dani, motor terakhir yang mereka eksekusi motor jenis bebek sporty di kawasan Jakabaring.

Dengan berbekalkan kunci leter T yang diberikan Ardi, ia berhasil membawa kabur motor yang telah menjadi incaran mereka.

Ardi Taher (20 tahun), yang merupakan warga Jalan Putri Dayang Merindu Keramasan Kertapati Palembang, menyiapkan kunci T.

Komplotan ini biasanya menjalankan aksinya di kawasan Jakabaring Palembang.
Ketika melihat motor sedang di parkir pemiliknya, Ardi dan Dani langsung turun untuk mengeksekusi motor incaran mereka.

Ia beraksi terkadang bersama komplotan yang dipimpinnya, tetapi juga ikut dengan kelompok lain untuk beraksi.

"Kalau yang terakhir lalu, aku kebagian jatah Rp 1 juta. Karena tugas aku berat, aku yang eksekusi dan aku juga yang siapkan kunci leter T untuk digunakan bongkar kunci motor," ujarnya sambil meringis kesakitan karena kakinya ditembak polisi.

Kronologi Siswa SD Negeri 244 Palembang Nyaris Diculik Orang Misterius, Kepsek : Minta Ortu Jemput!

Tersangka Deni Agustian (19 tahun), warga jalan Pangeran Ratu Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Jakabaring, mengaku hanya mendapatkan jatah Rp 350 ribu lantaran ia hanya melihat situasi ketika Ardi dan Dani beraksi.

"Yang eksekusi Ardi dan Dani, termasuk yang jual motor juga mereka. Jatah aku paling kecil dapat Rp 350 ribu, tetapi ketika ditangkap malah sama saja kena tembak juga," ujar buruh pencuci motor ini.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Suryadi menuturkan, keempat tersangka ditangkap di lokasi yang berbeda.

Keempatnya merupakan satu kelompok yang memang spesialis curanmor maupun jambret.

"Satu tersangka merupakan mahasiswa universitas negeri di Palembang. Penangkapan Ardi dan Usman, karena sebelumnya kami menangkap Dani dan Deni dahulu. Dari pengembangan, tersangka Usman dan Ardi berhasil kami tangkap," ungkapnya.

Berita Terkini