TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kebakaran yang terjadi di Jalan Ki Marogan Kertapati pada pukul 03.00 pagi tadi memakan 2 korban jiwa (15/1).
Kebakaran yang menghanguskan satu rumah itu diketahui dihuni oleh lima orang.
Mustakim (20) yang merupakan adik dari para korban mengatakan, terkejut karena melihat api di kamar sebelahnya yang langsung membesar..
"Gak tahu mas, tiba-tiba sudah muncul api besar sumbernya dari korsleting listrik di kulkas kamar sebelah, yang ditempati ayuk saya," ujar Mustakim.
Mustakim yang juga merupakan korban kebakaran mengatakan saat kejadian, ia sempat melihat kedua kakaknya namun tidak bisa menolong lantaran api yang sudah sangat besar.
"Waktu kejadian itu sempat melihat kakak-kakak saya di ruang depan, tapi api sudah terlalu besar, saya tidak bisa menolong mereka," ungkapnya.
Akibat dari kebakaran ini memakan dua korban jiwa yang bernama Hariandoko dan Puji Anggraitini, yang diketahui sebagai penyandang autis.
Menurut Mustakim (20), dirinya merasa bersalah karena tidak dapat menolong kedua korban karena kondisi api yang sangat besar.
"Saya tidak bisa menolong, padahal sudah di depan mata saya, tapi gimana kondisi api sudah sangat besar, mereka juga cacat mental tidak bisa ngomong, jadi gak bisa apa-apa lagi," sesal Mustakim.
Jenazah kedua korban saat ini masih berada di instalasi forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum.
Kedua jenazah tersebut baru dapat diserahkan ke pada pihak keluarga pada pukul 12.00 siang ini.
Diberitakan sebelumnya,
Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya 8, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (15/1/2020) dinihari sekitar pukul 03.00 itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Nurdin, pemilik rumah mengatakan, ia beraam istri dan ketiga orang anaknya sedang tertidur pulas.
Tiba-tiba ia terjaga dan menyaksikan api sudah membakar rumah semi permanen miliknya.
"Saya rasa karena korsleting. Saya hanya melihat api sudah membesar sangat bangun dan langsung menyelamatkan diri," kata Nurdin saat disambangi di kediamannya, Rabu (15/1/2020) pagi.
• Kronologi Kebakaran Kertapati 2 Orang Tewas, Kebakaran Terjadi Setelah Listrik Padam
Nurdin bersama istri dan seorang anaknya langsung keluar dari rumah dan berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.
Ia bahkan mengaku tidak mampu menyelamatkan kedua anaknya yang masih tertidur di rumah karena kobaran api yang begitu besar.
"Saya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan kedua anak saya di dalam karena api itu sudah berkobar di semua sis rumah. Saya bingung mau masuk lewat mana," ungkap pria 53 tahun itu.
Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dipadamkan.
Dua orang yang masih di dalam, Puji Ariantini (27) dan Hari Andoko (24) tewas terpanggang api.
Sementara Nurdin beserta istri, Nurhayati (48) dan seorang putranya bernama Mustakim (20) selamat tanpa kurang suatu apapun.
"Anak saya dua orang meninggal dunia. Harta benda kami semua habis," kata Nurdin yang tampak berusaha tabah.
Jenazah kedua korban pun kini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara kasus kebakaran ini masih diselidiki Polsek Kertapati.
Kebakaran melanda sebuah rumah di RT 36 RW 07, Gang Wijaya 8, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang.