Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi. Waga Diimbau untuk Tidak Lakukan Ini

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas Erupsi gunung anak krakatau terlihat dari KRI Torani 860 di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (27/12/2018). Petugas pos pengamatan anak gunung Krakatau mencatat ada sembilan kali letusan dalam satu menit, jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang terjadi letusan 14 kali per menit. (Tribunnews/Jeprima)

TRIBUNSUMSEL.COM,  JAKARTA - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Selasa (31/12/2019) pukul 06.51 WIB.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, tinggi kolom abu teramati setinggi kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 1.157 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terlihat berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 33 detik. Tidak terdengar suara dentuman," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (31/12/2019).

Kasbani mengimbau masyarakat atau wisatawan untuk tidak mendekati wilayah dengan radius jarak 2 kilometer dari kawah.

Dia juga menegaskan bahwa erupsi ini tidak berpengaruh terhadap penerbangan.

Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada status level II atau waspada.

Tingkat aktivitas level II (waspada) Gunung Anak Krakatau sejak 25 Maret 2019.

Gunung setinggi 157 meter di atas permukaan laut ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018.

Kemudian diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.

Letusan terakhir terjadi pada tanggal 13 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 200 meter.

Warna kolom abu teramati putih hingga hitam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Erupsi Tinggi Kolom Abu 1.000 Meter, https://www.tribunnews.com/regional/2019/12/31/breaking-news-gunung-anak-krakatau-erupsi-tinggi-kolom-abu-1000-meter.

Berita Terkini