Mahasiswi PGRI Bunuh Diri

Mahasiswi PGRI Palembang Bunuh Diri, Fakta-fakta Penyebab Hingga Surat Wasiat Uang Rp 10 Juta

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surat Wasiat Inta Ferin Mahasiswi PGRI Palembang yang Tewas Bunuh Diri

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Teka-teki hilangnya mahasiswi PGRI Palembang terungkap sudah

Inta Ferin ditemukan tak bernyawa di Sungai Musi Palembang

Sebelum jenazah ditemukan, Tribunsumsel.com mendapatkan informasi dari sumber di polisi bahwa ada saksi mata yang melihat seorang anak perempuan lompat dari Jembatan Musi IV Palemban

“Ada warga yang lihat lompat dari jembatan Musi IV,” kata anggota polisi yang tak mau dituliskan namanya ini.

Mayat perempuan yang ditemukan ini menggunakan celana warna hitam.

Inta Ferin (ISTIMEWA)

Kabar ditemukannya sesosok jenazah di aliran sungai Musi mengagetkan keluarga Inta Ferin, Jumat (1/10/2019).

Gatot Marzuki (42) ayah kandung Inta Ferin (22 tahun), tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk salah seorang kerabatnya saat keluar dari ruang instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara.

Pria asal jalur 14 Banyuasin Sumsel itu, mengatakan bahwa jenazah perempuan yang ditemukan mengapung di aliran sungai Musi, Jumat (1/11/2019) benar merupakan anaknya.

Kepastian identitas jenazah Inta, didapat setelah dilakukan serangkaian tes termasuk wawancara yang kemudian dicocokkan dengan pihak keluarga.

"Benar itu Inta," kata Gatot seraya menangis tersedu dan memeluk salah seorang anggota keluarganya.

Mendengar kabar tersebut, seketika suasana haru begitu kental terasa.

Kerabat, sahabat dan pihak kampus Universitas PGRI yang juga telah menunggu sejak pagi di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, tampak tak kuasa menahan kesedihan mereka.

Sebab, sosok yang dikenal ramah dan aktif bersosialisasi itu kini telah pergi untuk selama-lamanya.

"Nanti ya, saya belum tahu mau ngapain ini. Masih pusing," kata Gatot saat ditanya dimana jenazah Inta akan dimakamkan.

Penemuan Mayat Wanita di Aliran Sungai Musi 2 (Tribunsumsel,com/SHINTA DWI ANGGRAINI)

Surat Wasiat

Sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal Inta Ferin memesan ojek online menuju Jembatan Musi 4 Palembang.

Mahasiswi Universitas PGRI Palembang ini juga meninggalkan surat wasiat di kontrakannya.

Inta Ferin yang merupakan mahasiswi aktif semester 5 jurusan FKIP PGSD di Universitas PGRI Palembang yang dikabarkan menghilang, Kamis (31/10/2019).

Inta Ferin merupakan warga asli Jalur 14, Desa Rejosari Rt 03 Rw 01, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).

Dalam menempuh pendidikannya, di Palembang ia tinggal mengontrak bersama satu orang kerabatnya.

• Jenazah Diduga Mahasiswi PGRI Inta Ferin, Sumber: Ada yang Lihat Perempuan Lompat dari Musi IV

Gatot Marzuki, Ayah dari Inta sudah mendatangi kampus tempat anaknya kuliah.

Kedatangan Gatot untuk menanyakan keberadaan putrinya.

Namun pihak kampus tidak mengetahui keberadaan Inta Ferin.

Hanya saja kemarin Rabu (30/10) masih aktif masuk kelas mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Sedangkan hari ini, Kamis (31/10/2019) sudah tidak masuk kelas.

• Jenazah Diduga Mahasiswi PGRI Inta Ferin, Sumber: Ada yang Lihat Perempuan Lompat dari Musi IV

Sebelumnya, sang Ayah terlebih dahulu menghubungi putrinya melalui sambungan telepon.

Sambungan tersebut tidak ada respon atau tidak diangkat oleh Inta Ferin.

Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, sang Ayah mendatangi kontrakan Inta Ferin.

Disanalah ia menemukan handpone dan dompet anaknya serta sepucuk surat wasiat.

Surat wasiat itu diletakan di dalam lemari.

Seorang mahasiswi Universitas PGRI Palembang bernama Inta Ferin, dikabarkan menghilang. (Istimewa)

Pada layar HP korban didapati riwayat terakhir pemesanan ojek online

"30 Oktober, pukul 02:48 PM dengan kode pemesanan: RB 2948312195 atas nama Driver M Taufan Ardiansyah, nomor polisi BG 2664 AAD titik lokasi penjemputan Kantin Diah menuju Jalan Jembatan Musi 4,"

Pada surat wasiat tertuliskan di kertas,

"Pae Inta tak lungo dongakna Inta terus ya....,"

"Pae Inta lungo ya...

Ben Inta tenang..

Duite ng lemari 10 jt

Pae jukud ng ATM kurangne

Pin: (******),"

"Dongakna Inta terus ya..."

Artinya kira-kira seperti ini :

Pak Inta mau pergi doakan Inta terus ya).

Pak Inta pergi ya

Biar Inta tenang

Duitnya di lemari 10 juta

Pak ambil di ATM kurangnya

Doakan Inta terus ya.

• Jenazah Diduga Mahasiswi PGRI Inta Ferin, Sumber: Ada yang Lihat Perempuan Lompat dari Musi IV

Indah teman satu kelas Inta mengatakan, ia pernah mendengar percakapan temannya itu yang sedang menelepon seseorang menggunakan bahasa Jawa.

Meskipun Indah kurang mengerti apa yang dibacarakan, ia dapat memperkirakan dan menyimpulkan isi percakapan.

"Dua minggu yang lalu aku pernah kekosannya, saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa, dia bilang capek-capek (lelah) aku harus bagaimana, apa yang harus kulakukan, begitu katanya saat teleponan," terang Indah.

"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, Inta bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama Inta kala itu.

Karena tidak diberitahu apa yang menjadi persoalan Inta, kemudian Indah tidak banyak berkomentar lebih dalam.

"Dia tidak beritahu, jadi saya tidak bahas lagi, tapi diduga ada penyakit," kata Indah.

Kronologi

Penemuan sesosok mayat perempuan yang mengapung di aliran sungai Musi mengagetkan warga, Jumat (1/11/2019) pagi.

Kemudian diketahui, jenazah tersebut merupakan Inta Ferin (22 tahun), mahasiswi universitas PGRI Palembang yang dinyatakan hilang sejak Rabu (30/10/2019) lalu.

Kasat Polair Resta Palembang, Kompol Cahyo Yudo Winarno mengatakan, jenazah tersebut ditemukan diperairan sungai Musi tepatnya di depan dermaga kontainer Pelabuhan Boom Baru.

"Informasi itu kami terima dari laporan warga pada pukul 06.45 wib," ujarnya.

Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh personil sat pol air Polresta Palembang dengan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Saat ditemukan, jenazah tersebut menggunakan baju biru celana hitam panjang dan memakai cincin perak di jari tangan kanan. 
Ada juga anting-anting emas bulat di telinganya.

"Kemudian kami melakukan evakuasi untuk selanjutnya jenazah tersebut kami bawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani pemeriksaan," ucapnya.

Temukan Sandal dan Tas

Sebelum ditemukan tewas mengapung di aliran sungai Musi, seorang teman Inta Ferin menemukan sandal dan tas milik korban.

Barang tersebut ditemukan tergeletak di satu sudut jembatan Musi 4 Palembang.

Andika (19 tahun), teman satu kampung sekaligus tinggal bersebelahan tempat kos dengan korban selama di Palembang mengatakan, dirinya menemukan barang-barang tersebut ketika mencari keberadaan Inta yang tiba-tiba menghilang.

"Saya cek kamar kosnya. Disitu ditemukan HP, lalu saya periksa dan dari situ diketahui Inta sempat order ojek online sebanyak 2 kali. Tujuannya ke jembatan Musi IV,"

"Lalu dari situ kami ke sana dan ditemukanlah barang-barang itu," ujar Andika, Jumat (1/11/2019).

Meskipun barang-barang Inta ditemukan di sudut jembatan Musi IV, namun pihak keluarga dan kerabat masih tetap berpikir positif.

Mereka enggan menduga bahwa Inta mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari atas jembatan.

"Setelah sandal dan tas itu ditemukan di Jembatan Musi IV, kami masih mencari Inta. Di rumah temannya atau ke tempat-tempat yang mungkin saja dia ada disana."

"Saat itu kami tidak ingin menduga yang buruk-buruk dulu," ucapnya.

Namun kepanikan luar biasa baru dirasa pada Jumat (1/11/2019) pagi.

Ketika mereka mendapat kabar dari aparat kepolisian mengenai ditemukan sesosok jenazah perempuan yang mengapung di aliran sungai Musi.

"Informasi yang saya dengar dari orang-orang di tempat kejadian, katanya jenazah ditemukan oleh orang yang lagi mancing," ungkapnya.

Kini kepastian identitas jenazah Inta sudah dipastikan oleh pihak keluarga setelah melakukan serangkaian tes kecocokan DNA dan hasil wawancara.

Tampak kesedihan dari pihak keluarga saat mengetahui bahwa jenazah tersebut benar adalah Inta.

"Sebelumnya dia sempat meninggalkan surat wasiat. Isinya permintaan maaf ke orang tuanya," ujar Andika.

Berita Terkini