Berita OKI

Coba Tangkap Buaya di Tanjung Serang OKI, Petugas Damkar dan Warga Pakai Umpan Bebek Hidup

Penulis: Winando Davinchi
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

petugas pemadam kebakaran (Damkar) dibantu kepala desa dan dan warga mencoba menangkap buaya dengan umpan bebek, Jumat (1/11/2019)

TRIBUNSUMSEL, KAYUAGUNG-Warga yang tinggal di Desa Tanjung Serang, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir sangat digegerkan dengan munculnya buaya yang diperkirakan jumlahnya lebih dari satu itu.

Dalam beberapa hari terakhir, secara bergantian buaya-buaya tersebut menampakkan kepala ke permukaan air sungai.

Akhirnya petugas pemadam kebakaran (Damkar) dibantu kepala desa dan dan warga mencoba menangkap buaya tersebut, Jumat (1/11/2019).

Upaya ini dilakukan karena takut munculnya korban jiwa dengan adanya buaya di sungai Komering, atau dapat membahayakan warga sekitar.

Kepala Bidang Damkar dan satpol PP Syawal Harahap mengatakan, petugas sejak siang tadi sudah berupaya menangkap buaya yang menetap di lokasi itu sekitar satu minggu lamanya.

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Unsri Tewas Kecelakaan, RSMH Ramai Didatangi Teman Kuliah

"Kami sejak pukul 15.00 tadi sudah mendekat terjun ke sungai menggunakan perahu Bumdes milik desa Tanjung Serang," ucapnya saat diwawancarai wartawan Tribunsumsel.com, Jum'at (1/11/2019).

Perugas damkar berupaya menangkap buaya dengan memancing agar mendekati bibir sungai baru kemudian di tangkap menggunakan perangkap.

"Kami mencoba memancing dengan bebek hidup yang ditali badannya, supaya buaya dapat naik ke permukaan sungai," jelasnya.

Hingga langit terlihat gelap usaha para petugas masih belum membuahkan hasil, namun akan tetap dilanjutkan hingga malam hari.

"Sampai sekarang belum berhasil, tetapi kami semua masih akan terus berupaya menangkap buaya tersebut," ungkap syawal.

Tim SAR Hentikan Pencarian Jumadi dan Fikri, 2 Pendaki Hilang di Gunung Dempo

Lebih lanjut ia mengatakan, tujuan dilakukannya penangkapan buaya karena sudah ada laporan masyarakat yang terganggu dengan hadirnya buaya di area sungai.

"Kan sungai itu di pakai untuk kebutuhan MCK, jadi sejak adanya buaya masyarakat tidak dapat memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari," tutupnya.

Tontonan Warga

Warga yang tinggal di desa Tanjung Serang, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat digegerkan dengan munculnya buaya sejak beberapa hari ini.

Warga menduga lebih dari satu buaya.

Dalam beberapa hari terakhir, secara bergantian buaya-buaya itu menampakkan kepalanya, hingga terlihat dan muncul ke permukaan air sungai.

Penampakan buaya ini lantas menjadi viral di media sosial (medsos).

Bahkan Dalam video berdurasi singkat yang beredar, tampak buaya berukuran sedang tiba-tiba muncul di atas permukaan Sungai Komering, tepatnya di wilayah Desa Tanjung Serang.

Jumlah buaya diperkirakan berukuran sekitar panjang 5-6 meter itu diduga lebih dari satu ekor.

Kemunculan hewan buas ini justru dinantikan dan menjadi tontonan warga.

Sedangkan sungai dimana buaya itu muncul, sebelumnya dijadikan warga sekitar sebagai tempat beraktivitas, seperti mandi, dan mencuci.

"Saya sudah saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa buaya tersebut memang benar adanya," ucap Yuni warga sekitar, saat ditanya perihal tersebut, Kamis (31/10/2019) sore.

Salah satu masyarakat Desa Tanjung Serang yang sering menggunakan air sungai ini juga mengungkapkan, semenjak ada buaya, sudah beberapa hari warga tidak berani turun untuk beraktivitas seperti mencuci.

"Buaya muncul di sungai yang kedalamannya sekitar 5 meter. Walaupun air sungai mengalir, tetapi terlihat kalau buayanya tidak berpindah-pindah,"

"Makanya jadi tontonan warga, karena kalau dilihat baik siang maupun malam, timbul disitu-situ saja," jelasnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, sebelumnya pernah terlihat buaya yang timbul di lebak yang berada di seberang desa, tetapi tidak menetap seperti ini.

Buaya tersebut berpindah-pindah lokasi.

Dan lebaknya juga saat ini tidak kering serta masih dipenuhi air.

"Walaupun menjadi tontonan tetapi warga merasa khawatir, sebab siapa tau buaya tersebut lapar. Padahal selama ini, sejak saya lahir, tidak pernah ada buaya yang muncul tidak pindah-pindah," tutupnya.

Berita Terkini