Wakil Rektor UIN Raden Fatah Sesalkan Mahasiswinya Dipukul dan Ditembak Gas Air Mata Saat Demo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rusuh demonstrasi mahasiswa di DPRD Sumsel, Selasa (24/9).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) menyayangkan jatuhnya korban luka akibat keributan saat demo di depan kantor DPRD Sumsel, Selasa (24/9/2019).

Wakil Rektor 1 UIN RF Ismail Sukardi mengaku sangat kecewa dengan adanya kekerasan dalam kejadian tersebut.

"Tidak seharusnya ada korban dalam aksi itu karena yang saya dengar, mahasiswa melakukan aksi damai.

Harusnya ada pendekatan secara persuasif ke mahasiswa.

Bukan malah dipukuli dan disemprotkan gas air mata,"ujarnya saat ditemui didepan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS RK Charitas setelah menjenguk mahasiswanya yang terluka.

Aksi Pemalakan di Simpang Macan Lindungan Palembang Kembali Terjadi, Pemalak Hancurkan Kaca Mobil

Ismail mengatakan, ada dua orang mahasiswa UIN yang rawat di larikan di IGD RS RK Charitas pasca kericuhan terjadi.

Dua korban tersebut adalah perempuan. Satu dari Fakultas Syariah yang mengalami sesak nafas karena terkena semprotan gas air mata.

Satu lagi dari fakultas Tarbiah jurusan bahasa Inggris yang tak hanya mengalami sesak nafas, namun juga sejumlah luka-luka.

"Yang satu ini agak parah. Soalnya sempat jatuh dan terinjak-injak. Bahkan kepalanya juga terinjak. Jadi setelah ini, akan dilakukan CT-SCAN untuk mengecek kondisi kepalanya.

Tapi yang jelas, anak itu masih mengalami trauma,"ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah yang datang ke RS RK Charitas membantah isu yang menyebutkan adanya korban jiwa akibat kericuhan yang terjadi dalam aksi demo.

"Tidak ada yang meninggal, berita itu hoax. Foto yang beredar adalah mahasiswa asal Jambi yang meninggal karena jatuh dari tempat tinggi,"ujarnya.

40 Mahasiswa Korban Ricuh Demo di Palembang Dievakuasi, Kalahkan Jumlah Korban Aksi 1998

Dikatakan Didi, luka-luka yang dialami korban berasal dari semburan gas air mata saat ricuh terjadi dalam aksi demo.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan dokter, dari 28 orang masih tinggal 2 orang lagi di IGD. Mudah-mudahan bisa pulang ke rumahnya malam ini juga,"ujarnya.

Berita Terkini