Ceramah Agama

Ceramah Ustadz Abdul Somad (UAS) : Amal yang Tidak Pernah Putus dan Penjelasan Sedekah

Editor: M. Syah Beni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ustadz Abdul Somad saat memberi tausiah di Academic Center UIN Raden Fatah Palembang, Jumat (23/11/2018).
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG

“Kalau manusia mati, semua amal putus setelah kematiannya"

"Baca Quran putus, solat putus, amal shalawat putus, semua amal putus.  Tapi ada yang tidak putus, Zakat, Infak, sodakoh,”

Menurut Ustadz Abdul Somad dikutip dari video youtube pada 13 Okt 2016, kesempatan manusia untuk beramal semakin hari semakin berkurang.

Seiring berkurangnya umur yang diberikan Allah di dunia.

“Jatah hidup kita makin hari makin berkurang, lalu apa yang akan dibawa mati menghadap Allah"

"Rumah besar tinggal, mobil besar tinggal, istri tinggal"

"Tapi ada orang yang selalu memetik amal dari apa yang dilakukannya. Satu diantaranya orang yang menyumbang dan mewakafkan masjid ini. Pahalanya akan terus mengalir,” katanya  

Terkait Zakat yang menjadi kewajiban kaum muslim, Ustad Abdul Somad menjelaskan, zakat wajib dikeluarkan ketika seseorang memiliki asset senilai 85 gram emas atau setara dengan Rp 42.500.000 yang tersimpan setahun.

“Kalau sudah sampai nisabnya Rp 42,5 juta, maka wajib dikeluarkan 2,5 persen (Rp 1,2 juta per tahun), bisa dibayar setiap bulan (dibagi 12 bulan) supaya tidak terasa berat"

"Demikian juga orang Orang yang punya pendapatan Rp 3,6 Juta maka wajib membayar zakat 2,5 persen. Bayar ke Ziswa,” ungkapnya.

Somad menuturkan, dibutuhkan keteguhan hati untuk mengeluarkan sebahagian harta di jalan Allah, karena tantangan dan godaan dari setan sangat kuat tatkala manusia berbuat amal ibadah.

“Karena akan banyak setan yang berbisik. Bayangkan bayar zakat 1,2 juta, tambah sedikit bisa ganti HP Baru"

"Tantangan seperti itu juga dialami para nabi. Seperti Nabi Ibrahim yang hendak berkurban, tapi dibisiki setan agar berkurban tak terlaksanakan"

"Namun, oleh Nabi Ibrahim, setan itu dilempar tujuh kali. Jadi kalau ada yang menghalangi kita bayar zakat maka lempar dia tujuh kali,” katanya.

Lalu apa beda Zakat, infak, sodaqoh, wakaf? Sambung lulusan Universitas Al Azhar ini.

Dijelaskan, zakat adalah kewajiban setiap muslim atas harta yang mereka miliki, sementara infak adalah pemberian berbentuk materi sebagai buktu ketaatan dan rasa syukur kepada Allah.

Sementara sedekah merupakan kontribusi di jalan Allah yang sifatnya fisik dan non fisik, misalnya ikut menyumbang tenaga saat membangun masjid).

“Kalau wakaf adalah pemberian barang yang disertai ijab dan qobul). Barang yang sudah diwakafkan tak boleh diwariskan dan dijual,” katanya.

Somad menambahkan, untuk masuk ke surga Allah dibutuhkan pengorbanan dan keikhlasan mengeluarkan sebahagian harta yang kita miliki.

Kalau ada celengan masjid, masa kita cuma nyumbang Rp 2000.

Karena sekarang parkir di mall saja Rp 2000, masa mau masuk surga cuma nyumbang Rp 2000 ke masjid.

Bayar segitu mau syurga apa, maka dari itu kita berikanlah harta yang kita miliki, karena iatu akan dipertangungjawabkan.

“Kita yang berkelimpahan harta, mari membantu sesama, bantu masjid, bantu anak yatim karena itulah yang akan menolong kita di hadapan Allah,” katanya.

“Bapak ibu yang sudah sedekah, maka bersyukur sudah bebas dari hubbud dunia (cinta dunia). Kita yang punya kebun sawit, ruko, semua akan tinggal. Nanti cuma bawa kain putih, kita akan dibungkus macam dodol,” tambahnya.

Berita Terkini