Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Asfan Fikri Sanaf sekarang menjadi pemegang saham baru di PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM).
Gubernur Herman Deru berharap Sriwijaya FC dapat lebih baik lagi ke depannya.
Termasuk operasional Sriwijaya FC yang harus mandiri tanpa bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumsel.
“Aku sarankan kepada Pak Asfan yang saat ini sebagai pemegang over alih ini (Sriwijaya FC) untuk segera memulai dan (SFC) jangan “nyusu” (dibantu) be (saja) dengan pemerintah,” katanya di Griya Agung Palembang, Rabu (27/2/2019).
• Tanggapi Viral Foto Jalan Rusak di OKU, Gubernur Sumsel Perkirakan Perbaikan Jalan Dimulai April
• 21 Desainer Ramaikan Festival Palembang Fashion Week 2019, Grab Kenalkan Jaket Trendi Driver Online.
Herman Deru melanjutkan Sriwijaya FC harus melihat klub lain yang sukses tanpa bantuan dari pemerintah.
Dicontohkannya klub Persib dan lain-lain sebagainya yang sukses tanpa campur tangan pemerintah.
“Bagaimana dia (SFC) harus mandiri seperti klub lain, kan banyak contoh seperti Persib dan lain-lain, ternyata bisa mandiri, tidak harus “nyusu” terus dengan pemerintah, repot,” jelasnya.
Selain itu, sambung Herman Deru dirinya pula ingin Asfan menyeleksi orang-orang yang punya potensi untuk bergabung manajemen dengan SFC, termasuk pihak-pihak yang pernah membantu di SFC agar bisa bergabung lagi.
• Ada Praktik Prostitusi dan Peredaran Narkoba Alasan Eks Lokalisasi Teratai Putih Palembang Dirazia
Terkait dengan keterlibatan BUMN terutama PT Bukit Asam di Sriwijaya FC, dimungkinkan akan membantu meskipun untuk kepemilikan SFC belum dapat dipastikan.
“PTBA itu kita harapkan suportnya kalau dia (PTBA) sadar kalau dia (PTBA) itu di Sumsel ini mengeploitasinya di Sumsel, artinya dia harus memberikan kegembiraan kepada masyarakat Sumsel,"
"Tapi mereka kayaknya punya tanggapan yang baik. Saya minta tiap tahun tapi kayaknya sudah ada respon,” ujarnya.
Untuk kepemilikan saham, lanjut Herman Deru PTBA butuh waktu yang lama karena BUMN harus akuntabel karena ini adalah BUMN yang harus melewati prosedur yang panjang.
“Tapi itu urusan dia (PTBA) yang paling penting sudah take over dari manajemen lama, kita benahi bila perlu masukan semua pihak,” ujarnya.