Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM - Ahok Sudah Panggil Puput Nastiti Devi dengan Sebutan Ini, Mulai Pamer Kemesraan
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahokmulai menunjukkan kemesraannya dengan Puput Nastiti Devi.
Setelah Ahok dan Puput memilih terdiam terkait isu pernikahan mereka pada 15 Februari 2019 mendatang.
Kali ini kemesraan Ahok dan Puput terekam kamera ketika mengunjungi rumah Oso usai keluar dari penjara.
Saat itu Ahok ditemani Puput berniat mengembalikan cincin batu akik yang bisa menyala jika terkena air dari Oso.
Pertemuan mereka dalam rangka mengembalikan batu akik pun sempat terekam dan diunggah ke channel Youtube 'Osotv Cahnnel'.
Terlihat Ahok dan Puput mengenakan kemeja berwarna senada yakni biru dongker.
Mereka lantas bercerita tentang cincin batu akik yang hendak dikembalikan Ahok.
Di tengah perbincangan itu pula Puput bercerita tentang panggilan sayangnya untuk Ahok sebagai calon suami.
"Saya kan kebetulan panggil bapak (Ahok) bukan bapak, tapi Yeobo," kata Puput.
Ahok menjelaskan panggilan sayang 'Yeobo' dari Bripda Puput itu terinspirasi film-film romantis Korea.
Puput sengaja memakai bahasa Korea sebagai panggilan sayang untuk Ahok agar berbeda dengan orang kasmaran pada umumnya.
"Yeobo itu bahasa Korea artinya honey, ini (Puput) korban film-film asmara drama Korea," ujar Ahok.
"Saya suka (film) Korea. Kalau istri panggil suaminya itu Yeobo. Jadi kita memang beda ya, kayaknya kalau (panggil) sayang cinta itu sudah biasa ya. Jadi saya panggil Yeobo aja," jelas Puput.
"Kalau saya panggil (Puput) Buin. Buin itu artinya istri," sahut Ahok.
Sepenggal cerita Ahok dan Puput itulah seolah membenarkan kabar pernikahan mereka Februari 2019 nanti.
Nampaknya, Ahok juga sudah mantap memilih dan menyebut Puput sebagai istrinya.
Puput pun juga bercerita bahwa Ahok yang sekarang jauh lebih sabar karena akan menjadi orang Jawa.
"Sekarang sudah berubah pak, sudah bisa jadi orang sabar, Sudah jadi wong Jawa. Namanya Basuki," ujar Puput.
Penjelasan Puput itu pula yang semakin membenarkan isu pernikahan mereka karena ia adalah orang Jawa yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur.
Sebelumnya, pengacara Ahok juga sempat menjelaskan alasan Ahok memilih dipanggil BTP atau Basuki.
Teguh Samudra, pengacara Ahok menduga mungkin saja kliennya ingin dipanggil BTP atau Basuki karena mendapat jodoh orang Jawa.
"(Alasannya melepas nama Ahok) ya bisa saja karena dapatnya kan orang Jawa, misalnya begitu. Coba kalau dapatnya Ling Ling atau apa mungkin beda. Karena itu kan hak privasi seseorang, hak konstitusi pak BTP mau minta disebut BTP karena memang namanya atau disebut Ahok karena awalnya itu," jelas Teguh Samudra.