Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Soal kepengurusan klub Sriwijaya FC ke depan, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berharap masyarakat juga terlibat didalamnya, terutama soal kepemilikan saham.
HD mengatakan bahwa dengan adanya kepemilikan saham masyarakat, maka masyarakat tak hanya dimiliki secara moril tapi juga secara hukum pula dimiliki oleh masyarakat.
“Bisa saja masyarakat memilikinya. Misalnya dengan melalui koperasi, perusahaan juga bisa, silakan saja,” katanya usai Press Conference, Senin (7/1/2019).
• Terapkan Auto Gate, Manajemen Tak Ganti Kendaraan yang Hilang di Jakabaring Sport City
• Kisah Sedih Pengantin Ditipu WO Sampai Tamu Tak Makan, Pemilik WO Caleg Dapil 1 Palembang
• Berstatus Calon Mantu, Begini Gambaran Kedekatan Ammar Zoni dengan Ibu Irish Bella, Menantu Idaman !
Selain itu, klub berjuluk Laskar Wong Kito pula mempunyai tiga kelompok suporter yang besar yang mungkin bisa bersama-sama mengumpulkan uang untuk memiliki SFC ini.
“Misalnya Rp 100 ribu saja per orang, dikumpulkan juga lumayan. Apalagi kelompok suporter ini jumlahnya banyak. Ini bisa terjadi,” terangnya.
HD mengakui bahwa sementara ini belum bicara soal teknis siapa yang akan mengambil alih saham Sriwijaya FC.
Ia berjanji pertengahan bulan Januari ini akan memanggil semua unsur untuk duduk bersama membicarakan SFC kedepan, terutama dari pihak PT SOM.
Kedepan pula HD meminta agar Sriwijaya FC dikelolah dengan profesional tanpa ada unsur politik di dalamnya.
“Pada pertemuan siang ini kita belum bicara teknis siapa yang ambil alih. Pertengahan bulan itu kita akan tentukan,” katanya.
• Harga Oppo F9, Oppo F7 dan Oppo A3S Terbaru 2019 Beserta Spesifikasinya, Harga Jutaan Berkualitas
• Iseng Dijodohkan Dengan Putri Mayang Sari, Daffa Wardhana Putus dari Chelsea Islan ? Ini Faktanya
• Kasus Vanessa Angel, Eks Mucikari Sempat Beberkan Daftar Artis yang Masih Jalani Bisnis Prostitusi
HD berjanji tidak akan melibatkan keluarga di dalam kepengurusan SFC kedepan. Ia ingin kedepan SFC diurus secara profesional betul.
“Pemprov Sumsel ambil alih ini bukan serta merta sahamnya. Tidak. Saya ingin profesional betul, gubernur sebagai pembina, pengawas.
Bahkan anak-anak saya tidak boleh ini jadi pengurus. Tegas, tidak boleh ikut kepengurusan. Saya ingin profesional, lepas intervensi semua kepentingan. Tapi ini tetap milik masyarakat Sumsel,” terangnya.
HD meminta kepada Komisaris PT SOM Muddai Madang untuk ikut hasil yang disampaikan di kesepakatan sebelum tanggal 15 Januari mendatang.
HD menegaskan tidak memperbolehkan pemilik saham nantinya mengganti nama Sriwijaya FC.
“Kalau masalah ganti nama, itu kewenangan gubernur. Kita tidak akan membiarkan ini berganti nama, lebih baik kita nambah klub sepakbola lagi. Seperti Jawa timur itu banyak klub sepakbola nya,” jelasnya.