Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hari pertama operasional Light Rail Transir (LRT/kereta ringan) dibuka untuk umum, suasana stasiun LRT ampera terlihat tak begitu ramai.
Terlihat beberapa warga antusias membeli tiket LRT dengan berbagai tujuan, Ada pula yang terlihat malu-malu karena baru pertama kali naik LRT.
Tribunsumsel.com mencoba naik LRT dengan tujuan stasiun Bumi Sriwijaya pada pukul 13.40, biaya tiket sebesar Rp 5 Ribu.
Baca: Perampokan Kontraktor di Prabumulih Rekayasa, Arif Faisal Sengaja Tembak Betis dan Jerat Leher
Setelah membeli tiket, Tribun langsung menuju lantai dua dengan eskalator dan sesampai di lantai dua harus menunggu kedatangan kereta.
Menunggu dari pukul 13.00 hingga pukul 13.35 akhirnya kereta datang.
Suasana di dalam kereta terlihat ramai dan sesak. Banyak warga yang antusias dan penasaran, ada yang terlihat foto-foto, live Instagram dan lainnya.
Setelah menunggu akhirnya kereta jalan, hanya 5 menit menuju stasiun Cinde. Penumpang tujuan Cinde keluar dan ada beberapa yang masuk ke kereta.
Baca: Budi Karya Sumadi Ingatkan Ribuan Mahasiswa Unsri Pentingnya Kebanggaan dan Gaya Hidup Positif
Sudah banyak warga yang masuk, kereta tak kunjung jalan. Sekitar 30 menit menunggu kereta tak bergerak sedikit pun. Ada yang mengeluh kenapa kereta lama berhenti dan ada pula yang sabar menunggu.
Karena lama tak jalan, beberapa petugas di stasiun memberi tahu kalau kereta mogok.
"Maaf bapak dan ibu, keretanya mogok, maaf ya," ujar salah satu petugas di stasiun LRT, Rabu (1/8/2018).
Mendengar kereta atau LRT mogo, ada warga yang terlihat kesal dan tertawa.
"Ado-ado bae keretanyo pacak mogok," ujar salah satu warga.
Sementara itu PPK LRT, Suranto saat dikonfirmasi Tribun mengatakan dia tak mengetahui persis kenapa bisa mogok.
"Waduh saya lagi gak konsen ini, ini sudah jalan kok keretanya cuma sebentar mogoknya. Untuk detailnya coba ditanyakan di PT KAI dan inka ya," ujarnya.
Namun ketika Tribun mencoba konfirmasi Humas PT KAI tak ada respon (telepon tidak diangkat).
Dari 13 stasiun yang dibangun, baru tujuh stasiun yang dibuka.
Diantaranya stasiun DJKA, Bandara, Ampera, Bumi Sriwijaya, Jakabaring, Polresta, dan Cinde.