TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- “Hujan” kursi stadion terjadi saat SFC menjamu tamunya Arema FC di Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sabtu (21/7).
Kerusuhan terjadi lantaran dipicu adanya seseorang yang turun dari Tribun Utara dan masuk ke lapangan saat SFC dibobol 3 gol dari pemain Arema FC.
Seseorang yang turun dari tribun utara dengan membawa semacam spanduk putih dengan tulisan yang kurang jelas dilihat.
Seseorang tersebut langsung diamankan oleh petugas keamanan yang berada di tepi lapangan.
“Biarkelah pak, Dio tu nak kritik manajemen,” teriak salah satu orang yang berada di Tribun Barat penonton.
Setelah diamankan petugas satu per satu botol minuman plastik menghujani tepi lapangan dengan sasaran petugas keamanan yang berada di pinggir lapangan.
Petugas berusaha menghentikan namun aksi tersebut tegap dilakukan.
Tak hanya botol minuman, kursi yang ada di tribun utara juga dilepas dan dilempar ke lapangan.
Kelompok suporter berada di Tribun Selatan juga melakukan hal yang sama sehingga mengalihkan penonton yang ada di tribun lainnya.
Sementara di tribun timur, terjadi ledakan kembang api usai pertandingan yang menghasilkan skor 0-3, kekalahan untuk SFC.
Pengawas Jakabaring Sport City (JSC), Rusli Nawi mengatakan total kursi yang rusak di tribun selatan dan utara sebanyak 335 kursi dengan rincian 231 di tribun utara dan 104 kursi di selatan.
Diantara 335 kursi yang rusak, 221 diantaranya yang dilemparkan ke lapangan.
“Kalau jenis kerusakannya jelas ini rusak berat kalau yang sampai bawah (lapangan). Ini yang dilemparkan sepertinya ditarik paksa oleh suporter,” katanya.
Rusli menjelaskan bahwa kemungkinan ini terjadi karena kekecewaan dari suporter
“Apapun alasannya ini harusnya tidak boleh dilakukan karena ini adalah aset negara,” ujarnya.
Harga Kursi
Dikutip dari berbagai sumber, harga satuan kursi 'single seat' untuk stadion berkisar antara Rp 200 ribu -Rp 350 ribu.
Seperti yang dikatakan Pengawas Jakabaring Sport City (JSC), Rusli Nawi bahwa ada 335 kursi yang rusak.
Artinya jika perkiraan ada 335 kursi yang rusak maka kerugian yang ditanggung pengelola JSC sekitar Rp 67 juta jika diambil harga kursi terendah Rp 200 ribu.
Untuk perbaikannya, sambung Rusli tergantung kontraktornya apakah ini dibenarkan atau diganti dengan yang baru.
“Kalau hanya diperbaiki bisa selesai satu minggu tapi kalau beli itu lama karena belinya di luar negeri,” ucapnya.
Akibat kerusakan ini, Rusli mengatakan JSC akan melaporkan ke pihak berwajib karena ini sudah termasuk perbuatan kriminal karena fasilitas negara dirusak.
“Jelas kecewa. Apalagi kita akan Asian Games dalam hitungan hari,” terangnya.
Rusli pula menegaskan bahwa tidak akan ada lagi pertandingan sepakbola di GSJ, termasuk juga latihan karena dipastikan stadion akan disterilkan. Apalagi sepakbola wanita perhelatan Asian Games akan digelar di GSJ.
“Tidak akan ada lagi pertandingan dan latihan (SFC) disini (GSJ) mulai besok. Kalau ada pertandingan cari lapangan lain. Kalau ada pertandingan di lapangan lain juga Stop dulu penonton karena takutnya merusak fasilitas tempat lain,” terang Rusli.