TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kementerian Perhubungan mengundurkan jadwal operasional untuk masyarakat yang sebelumnya Jumat (20/7) menjadi Senin (23/7).
Pengerjaan konstruksi seperti walk away dan akses stasiun masih dilakukan oleh kontraktor Light Rail Transit (LRT), serta masih dilakukannya simulasi evakuasi di jalur LRT menjadi alasan mengapa jadwal operasional LRT dimundurkan.
Hal itu diungkapkan oleh PPK Kemenhub LRT Sumsel, Suranto.
"Ya benar kita undur, karena harapannya saat dibuka terjamin atas keselamatan penumpang, dengan beberapa pertimbangan maka kita mengambil untuk mengundurkan jadwalnya," ujar Suranto kepada Tribunsumsel.com, Kamis (19/7/2018).
Ia menambahkan, simulasi penanganan yang dilakukan agar mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sebab keselamatan penumpang sangat diperhatikan betul oleh Kemenhub.
"Ya kalau terjadi apa-apa kita cepat menangani, jadi tahu bagaimana tindakan yang akan dilakukan nantinya saat beroperasional," kata dia.
Seperti tindakan ketika penumpang atau barang yang jatuh ke peron, seperti apa langkah yang dilakukan agar tidak menggangu perjalanan kereta.
Kemudian, pihaknya juga masih menguji persinyalan, serta mengetes jalur baik jalur kanan maupun uji contraflow jalur LRT.
"sepertinya simulasi evakuasi dilakukan sampai 23 Juli dini hari," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, penantian panjang masyarakat Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mencoba transportasi mutakhir Light Rail Transit (LRT) bakal terwujud.
Tanggal 20 Juli, Kementerian Perhubungan akan membuka operasional LRT meskipun belum sepenuhnya full.
"Tanggal 20 atau 21 Juli, bisa dipakai LRT. Rute mulai dari Stasiun DJKA/ OPI ke Bandara dan sebaliknya," jelas PPK Kemenhub, LRT Sumsel, Suranto kepada Tribunsumsel.com, Selasa (17/7/2018) malam.
Kabar baiknya lagi, tarif untuk sekali naik diberlakukan flat Rp 5.000 untuk dalam kota. Sedangkan naik atau turun di bandara akan dikenakan Rp 10 ribu.
Trainset yang akan digunakan untuk mengangkut penumpang minimal 2 Trainset. Sebab Kemenhub masih menghitung pengerjaan yang dilakukan oleh Waskita agar tidak terganggu.
Saat ini masih akan dilakukan sejumlah penyelesaian, terutama dalam melakukan uji evakuasi di atas jalur LRT.
"Jadi operasional kanan kiri, nanti kalau sudah dipastikan sudah clear maka 8 trainset yang disiapkan akan dioperasionalkan semua," ungkapnya.