TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kantor Wilayah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menargetkan 2 juta pekerja, baik dari informal maupun non formal, masuk dan terlindungi BPJSTK pada tahun ini.
Hal ini diungkapkan Kakanwil BPJSTK Sumbagsel Arief Budiarto, disela- sela memperingati hari buruh "May Day" yang jatuh pada 1 Mei, di Lapangan Parkir DPRD Sumsel, Minggu (13/5/2018).
"Tahun ini kita targetkan 2 juta peserta aktif di Sumbagsel, sementara untuk di Sumsel dapat menyumbang 30 persen," katanya.
Menurut Arief, target 2 juta peserta itu , berasal dari pekerja informal (pekerja penerima upah) dengen menggandeng perusahaan, maupun non formal (bukan penerima upah dan UMKM), dengan mengoptimalkan peran agen penggerak jaminan sosial nasional (perisai) untuk merekrut peserta baru.
"Untuk meningkatkan jumlah kepesertaan itu, BPJSTK juga akan bekerjasama dengan semua stakeholder terkait," tuturnya.
Diterangkan Arief, para pekerja yang ada semuanya berhak mendapatkan jaminan sosial selain kesehatan selama mereka masih produktif bekerja hingga pensiun kelak. Dimana pada 2029 semua tercover sesuai perintah presiden dan amanat uu nomor 24/2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial.
"BPJTTK terus sosialisasinl dan kunjungan ke perusahaan, agar mereka tahu hak dan kewajiban pengusahan dan pekerja itu sendiri," terangnya seraya BPJSTK mwmiliki 4 program yaitu, kecelakaan kerja, jaminan kematian, program pensiun dan jaminan hari tua.
Sementara Kepala Dinas Ketenagakerjaan Sumsel, Koimunuddin, menerangkan dari total perusahaan yang terdaftar oleh pihaknya se Sumsel, sekitar 6.900 perusahaan sudah mengikutkan pegawainya sebagai peserta di BPJSTK.
"Kita himbaulah, bagi perusahan yang masih ada pegawainya belum masuk, mungkin baru bekerja untuk segera didaftarkan, agar ada jaminan kedepannya dan kita dorong program positif ini, serta terus mensosialisasikan, karena banyak yang belum tahu khususnya pekerja non formal wajib juga dapat jaminan sosial," tandasnya.
Ditempat yang sama Gordon Butar Butar menerangkan jika buruh merupakan motor penggerak ekonomi bangsa. Dimana Bmburuh dan pengusaha tidak bisa dipisahkan, karena banyak kepentingannya.
"Harapan di peringatan ini, bisa ditingkatkan kekompakan antara buruh dan pengusaha, niscaya pengusaha jadi maju berkat buruh dan kesejahteraan buruh bisa meningkat. Kita juga himbau untuk buruh meningkatan skillnya biar tidak kalah dengan tenaga kerja asing, dan disiplin, sehingga kesejahteraan buruh bisa ditingkatkan kedepannya," tegas Gordon.
Koordinator serikat buruh di Sumsel, Abdullah dalam sambutannya, berharap kedepan bisa dilindungi semua para buruh yang ada. "Kita berharap para buruh bisa dilindungi jaminan sosialnya termasuk kesehatan," singkatnya.
Dalam kesempatan itu pihak BPJSTK Kanwil Sumsel juga memberikan bingkisan berupa alat kebutuhan sekolah, bagi para ahli waris buruh yang meninggal dunia atau cacat karena kecelakaan kerja.
"Iya, kita cukup senang ada kepedulian pemerintah melalui BPJSTK, dimana bantuan selama ini jelas meringankan pihak ahli waris yang pekerja sudah jadi peserta BPJSTK mengalami kecelakaan kerja," pungkas Alhadi, salah satu keluarga ahli waris dari almarhum Andre Farid yang merupakan redaktur Tribun Sumsel.