Pengelola JSC: Pedagang Bakal Dibuatkan Tempat Khusus Agar Tertata Rapi

Editor: Hartati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang yang berjualan di kawasan Jakabaring Sport City

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bertahun-tahun‎ berjualan di kawasan Komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.

‎Baru-baru ini, pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut dibuat gundah gulana oleh PT Jakabaring Sport City (PT JSC) selaku pengelola kawasan tersebut.

Dengan alasan Asian Games yang akan diselenggarakan di JSC.

Tanpa basa-basi dan hanya diberi waktu satu hari.

Para pedagang harus meninggalkan lapaknya ‎pada Senin 4 September 2017.

Hal itu tertuang dalam surat edaran yang dikeluarkan dan ditanda tangani langsung oleh Direktur Utama PT JSC, Esti Rianti Kesuma.

"Baru hari minggu kemarin surat itu kami terima. Senin kami harus pergi. Tidak mungkin secepat itu," kata Hendra salah satu pedagang yang dibincangi Tribunsumsel, Senin (4/9/2017).

Selama berjualan di JSC, tak ada masalah yang selama ini dialami oleh Hendra.

Sekretaris PT Jakabaring Sport City (JSC), Mirza Z Mursalin (Tribunsumsel.com/Slamet Teguh Rahayu)

Namun, semenjak komplek JSC di kelola oleh PT. Jakabaring Sport City (PT JSC), pedagang mulai diganggu dan hendak digusur.

"Kami ini cuma mencari makan. Kami tidak mengganggu dan mengotori. Harusnya kami diperhatikan, dan paling tidak diberikan tempat untuk berjualan," harapnya.

Sementara menurut Sekretaris PT JSC, Mirza Z Mursalin, hal tersebut hanya sebatas salah paham, dan ketidaksiapan PT JSC dalam membuat surat pemberitahuan tersebut.

"Saya malah belum lihat suratnya. Memang harus ada tenggang waktulah," katanya saat dikonfirmasi.

Mirza pun menegaskan, dalam hal ini, pedagang tidak akan langsung dilarang untuk berjualan.

Namun, para pedagang akan diberikan tempat khusus sehingga tidak mengganggu kawasan JSC.

"Kami ini diberikan mandat oleh Gubernur untuk mengelola JSC. Kami berusaha mengoptimalisasi aset yang ada, namun juga bermanfaat bagi masyarakat. Kalau tidak boleh berjualankan, akan mengecewakan pedagang. Kami tidak seperti itulah. Tapi kami ingin, JSC itu bersih, rapi, dan tidak kumuh. Ini mungkin, tidak terkomunikasikan dengan baik," jelasnya.

Berita Terkini