Bosan Kena Macet Lalu Lintas,Pria Ini Lakukan Cara Unik Untuk Pergi Kerja,Dijamin Bikin Melongo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSUMSEL.COM -- Macet selalu menjadi masalah klasik yang terjadi di kota-kota besar.

Meningkatnya jumlah pengendara namun tidak diimbangi .

dengan peningkatan infrastruktur jadi penyebab utamanya.

Selain itu, dampak dari kemacetan membuat setiap pengendara harus terkurang waktu kerjanya hingga menguras emosi.

Akan tetapi sebagian orang memiliki cara tersendiri untuk menghindarkan diri dari jebakan macet.

Ada yang memilih naik sepeda ataupun berjalan kaki.

Tetapi bagi Benjamin David, usaha menghindarkan diri dari macet punya cara sendiri.

Berawal dari akivitas paginya yang kerap terhadang dengan macet, membuat David stress.

Apalagi bukan hanya jalan kendaraan mobil dan motor yang padat.

Tetapi juga jalur sepeda pun sudah penuh sesak dikota Munich Jerman.

Dilansir dari epochtimes, Ini membuat David memilih untuk melakukan tindakan mengejutkan yakni dengan tidak berjalan kaki.

David memiliki ide untuk menyeberangi sebuah sungai yang mengalir di kota Munch dikenal Sungai Isar.

Isar dahulu menjadi salah satu jalur transportasi utama.

namun sayang lintas jalur air telah menurun selama 100 tahun terakhir, dan hampir lenyap sama sekali.

Jadi Benjamin memutuskan untuk memanfaatkan sungai itu sekali lagi.

dengan berenang menuju ke kantornya.

Setiap pagi, ia berenang hampir sepanjang 2 kilometer menuju tempat kerjanya .

dimana ia bertugas sebagai penyelenggara budaya di Pantai Budaya di pusat kota.

Orang terkadang menertawakannya, katanya.

Tetapi dia merasa tidak hanya bersenang-senang sambil menjaga kebugaran tubuh.

tapi juga berhasil menyiasati kemacetan lalu lintas dengan cara yang menyenangkan.

Namun, dia tidak terburu-buru terjun ke sungai tanpa memeriksanya dulu.

Pertama kali ia akan memeriksa suhu, tingkat kedalaman air, dan kecepatan arus saat itu.

Ia juga menggunakan tas tahan air yang khusus dirancang oleh seorang teman dari Swiss.

yang rupanya menghadapi situasi serupa.

Tas itu berfungsi ganda sebagai pelampung juga memuat jas, kemeja, dan laptopnya.

Benjamin mengatakan bahwa rekan-rekannya terkadang ikut bergabung dengannya berenang di pagi hari.

dan dia berharap lebih banyak orang yang melakukannya.

“Saya akan senang jika lebih banyak orang beralih ke Isar,” ujar Benjamin kepada tz.de.

Namun tetap saja, untuk perjalanan pulang ke rumah, Benjamin lebih suka berjalan kaki .

atau naik transportasi umum daripada berenang melawan arus sungai.

Berita Terkini