Apa Kamu Sadar Ternyata Tidak Ada Huruf ''I'' dan ''O'' di Deretan Kursi Bioskop?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tidak ada huruf I dan O di deretan tempat duduk Bioskop 21

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bagi Anda yang sering nonton di bioskop pasti hapal dengan baris kursi yang diberi tanda dengan huruf Alfabet.

Tapi pernahkah Anda perhatikan, ternyata di deretan kursi tersebut tidak ada huruf I dan O?

Nah bagi Anda yang belum tahu, kedua huruf tersebut memang sengaja ditiadakan untuk memudahkan penonton ketika mencari kursi sesuai dengan tiket yang telah dibeli.

Hal tersebut dijelaskan, Manager Cineplex 21 Kota Palembang, Sugeng menjelaskan tidak adanya baris kursi huruf I dan O ternyata bukan karena takut sial atau ada kesan horrornya.

"Kenapa di setiap bioskop 21 tidak ada huruf I dan O dikarenakan huruf I hampir sama dengan J."

"Dan O hampir sama dengan huruf Q."

"Apabila tertera di tiket nanti penonton sulit membedakan."

"Dan penghilangan kedua huruf ini bukan tak lain karena kita ingin memberi kemudahan kepada pemegang tiket untuk mencari tempat duduknya," ujarnya, Minggu (30/10/2016).

Bagi Anda yang masih tidak percaya huruf I dan O tidak ada di deretan kursi, coba sesekali ketika ada nonton untuk melihat deretan kursi.

Pasti Anda tidak akan menemukan kedua huruf tersebut.

Ini Asalnya Mengapa Orang Nonton di Bioskop Cemilannya Selalu Popcorn

Popcorn atau berondong jagung menjadi cemilan utama dalam menikmati film di bioskop.

Jagung dipanaskan dengan bumbu seperti garam dan mentega, mengembang dan seakan meledak menemani film kita melalui rasa, aroma, hingga bunyi yang dihasilkan oleh makanan tersebut.

Dengan proses memasak yang meledakkan jagung melalui bunyi “pop,” makanan tersebut menjadi makanan ringan terpopuler dalam dunia sinema.

Apakah Anda tahu mengapa popcorn menjadi cemilan pilihan di bioskop? Untuk mengetahuinya mari kita lihat sejarah makanan tersebut.

Seperti yang dilansir dari smithsonianmag.com yang mengutip buku Popped Culture, makanan tersebut ditemukan di Amerika Selatan dengan sejarah panjang produksi makanan berbasis jagung di Amerika. Tengah.

Perdagangan membawa biji-biji jagung tersebut menuju utrara, lebih tepatnya Amerika Utara.

Andrew Smith selaku penulis tersebut menyatakan bahwa para penangkap ikan paus dari Amerika Utara menemukan popcorn di Chili di awal abad ke-19.

Mereka membawa ke wilayah Amerika Serikat dan tren secara tidak langsung ini memberikan tempat istimewa pada popcorn sebagai sebuah cemilan.

Popcorn dapat diakses di berbagai tempat seperti sirkus, festival, dan tempat hiburan lainnya di Amerika Serikat. Kemudian bagaimana dengan teater atau bioskop?

Pada faktanya mereka tidak menjualpopcorn pada masa ketenaran awal cemilan tersebut. Kenapa bisa seperti itu?

Menurut filmmakeriq.com, industri film beserta bioskop ingin memberikan kesan yang berkelas kepada para konsumen.

Mereka mengikuti konsep teater tradisional dengan lobi besar, perabotan elegan seperti lampu gantung, dan tentu saja karpet mewah.

Pihak manajemen tidak menginginkan kotoran dan aroma yang ditimbulkan oleh popcorn yang merupakan makanan rakyat di bangunan mereka.

Akan tetapi masa megubah segalanya yang didukung oleh ekonomi dan teknologi.

Menurut mentalfloss.com tahun 1927 menjadi pengubah segalanya dengan film-film bersuara.

Menonton film menjadi aktivitas yang dapat dinikmati seluruh kalangan yang berjalan sejajar dengan krisis ekonomi yang dinamakan dengan Great Depression.

Warga Amerika menginginkan hiburan murah yang dapat menjauhkan diri mereka dari kenyataan dan bioskop memberikan kenyamanan tersebut melalui usaha mereka.

Popcorn hadir menjadi makanan segala kalangan yang seringkali diselundupkan penonton.

Mereka membeli di pinggir jalan atau dekat bioskop dan membawanya kedalam.

Popcorn berhasil menyelundupkan dirinya menuju tempat mewah yang mengajaknya turun sejajar dengan seluruh masyarakat dalam penikmatan hiburan.

Pada akhirnya cemilan tersebut melekat dalam menonton layar lebar dan bioskop mulai menjual popcorn untuk menambahkan keuntungan mereka.

(Bramantyo Indirawan/Intisari-Online)

Berita Terkini