TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA – Kelemahan masyarakat dalam mempelajari suatu agama adalah tidak memahami dan mengerti secara mendalam apa yang telah dipelajarinya.
Bahkan ada yang hanya bisa membaca tanpa bisa mengartikan serta memahami dari kitab agamanya masing-masing.
Demikain diungkapkan Bupati OKU Timur HM Kholid MD dalam sambutannya pada pengajian akbar revolusi mental yang dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai kecamatan dan desa di Balai Rakyat OKU Timur dalam rangka memeriahkan HUT OKU Timur ke-13 Rabu (18/1/2017).
Jika seseorang yang memeluk agama kata dia, hanya bisa membaca kitabnya, maka bisa dipastikan yang bersangkutan tidak akan memahami isi dari kita tersebut apalagi asababun nuzulnya (sebab turunnya ayat dan kitab tersebut).
“Kepada seluruh masyarakat OKU Timur, marilah kita pahami dan dalami agama kita masing-masing kita akan memahami apa hakikat, dan makrifat dari agama kita tersebut. Selain itu, kita juga akan memahami hukum dalam agama kita masing-masing,” katanya.
Yang beragama Islam kata dia, dalami kitab agama Islam, yang beragama kristen, hindu budha dan agama lainnya juga hendaknya memahami kitab masing-masing sehingga kebhinekaan benar-benar akan diselami dengan baik.
“Orang yang beragama juga tidak akan menyalahkan orang lain. Dia akan selalu mencari kesalahan dan kekurangannya sendiri untuk diperbaiki. Jadi marilah mulai sekarang kita pahami dan dalami ajaran dari agama kita sehingga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita bisa benar-benar memahami akan arti perdamaian dan kebhinekaan,” kata Kholid.