Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Haryanto
TRIBUNSUMSEL.COM-Sriwijaya FC meraih kemenangan dramatis saat menjamu PSM Makasar, Sabtu (18/6) malam di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dalam lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.
Gol semata wayang bagi laskar wong kito diciptakan oleh Beto Goncalves di injury time babak kedua memanfaatkan umpan dari pemain pengganti, Mauricio Leal.
Dengan hasil ini, SFC berhasil memperbaiki posisi di klasemen sementara TSC dan naik ke peringkat 2 dengan poin 12. Meski memiliki poin yang sama dengan Mitra Kukar, namun SFC unggul selisih gol.
Pelatih SFC, Widodo C Putro sendiri mengaku sangat bersyukur dengan hasil ini dan perjudian yang dilakukannya di penghujung pertandingan berbuah manis.
“Saat memasukkan Mauricio, saya hanya ada pilihan menang atau kalah. Tidak boleh ada lagi hasil seri di kandang, keputusan yang mungkin menurut orang sedikit aneh memang harus saya ambil.
Beto sangat dikawal ketat bahkan terkadang 2 pemain yang selalu menempelnya, jadi saya perlu pemain untuk target man dan syaratnya harus memiliki postur tinggi,” ujar eks asisten pelatih timnas ini usai pertandingan.
Menurutnya, laga melawan PSM ini sangat menguras emosi tenaga dan emosi sepanjang pertandingan.
“Segala cara sudah kita coba, namun lawan sangat kompak dalam bertahan. Akhirnya saya memutuskan strategi yang tidak lazim yang bertujuan agar tidak mudah dibaca lawan, saya senang karena pemain mau kerjas keras hingga pertandingan selesai,” tambahnya.
Beto Goncalves, pencetak gol tunggal di laga ini mengaku kunci kemenangan tim SFC di laga ini adalah terus fokus dan tidak mudah menyerah.
“Sebelum pertandingan, saya sudah menduga bahwa lawan pasti akan bermain bertahan. Tapi kita main selama 90 menit, tidak boleh kehilangan harapan dan hasilnya bisa menang di menit akhir.
Masuknya Mauricio sangat membantu, namun kemenangan ini adalah kerja keras seluruh tim,” jelas pemain asal Brasil.
Sementara itu, pelatih PSM Makassar Robert Albert mengaku kecewa dengan hasil ini dan menganggap anak asuhnya pantas meraih poin di kandang SFC.
“Saya ucapkan selamat untuk SFC, namun kami bermain sangat baik dan membuat lawan sulit mengembangkan permainan selama 90 menit,” ujar pelatih asal Belanda.
Gol tersebut diakuinya terjadi karena pemainnya kurang fokus dan menganggap pertandingan sudah berakhir.
“Hari ini kami bermain hanya dengan 1 pemain asing, beda dengan SFC yang memanfaatkan keunggulan pemain asingnya.
Namun saya sengaja tidak menurunkan Alex karena kualitasnya tidak lebih baik dengan pemain lokal Makassar,” tegasnya.
Rizky Pellu, kapten PSM Makassar juga mengaku bahwa timnya kembali dijauhi dewi fortuna di laga ini setelah sebelumnya juga kalah di kandang pada menit akhir oleh Arema Cronus.
“Pemain sudah bekerja keras, namun inilah sepakbola. gol SFC lahir karena adanya kurang komunikasi diantara pemain PSM,” pungkasnya.