Laporan Wartawan Tribunsumsel, Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Taman Kota Pangkalan Balai yang belum genap satu tahun menjadi fasilitas umum bagi warga Ibukota Kabupaten Banyuasin untuk sejenak berekreasi nampaknya tidak akan berusia lama.
Ramainya warga dan minimnya pemeliharaan serta pengawasan membuat proyek senilai lima milyar itu kini mulai mengalami kerusakan sejumlah fasilitas pendukung dan kotor dengan banyaknya sampah yang berserakan.
“ Maklum dipakai banyak orang, banyak fasilitas mulai dari tempat refleksi hingga lantai yang mengalami kerusakan, susunan batu untuk refleksi hanya paling hanya bertahan sekitar dua bulan usai saat ini batu coral sudah hilang kemana, belum lagi sampah berserakan dimana mana,” ungkap seorang warga, Ani (60) dijumpai Tribun saat menggunakan fasilitas refleksi di Taman Kota Pangkalan Balai, Jumat (30/10).
Ia menambahkan minimnya kepedulian pengguna fasilitas terutama anak anak muda yang pada siang hingga malam hari memadati kawasan ini membuat kondisi tersebut semakin parah.
Dirinya menyakini jika tidak langkah cepat untuk pemeliharaan maka bangunan yang menjadi citra Ibukota Kabupaten itu tidak akan bertahan lama lagi.
Dirinya mengaku keberadaan Taman Kota yang digagas Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian ini sangat membantu terutama untuk warga seusianya yang rutin berolah raga pagi.
Dan pihaknya berharap pemerintah melalui dinas terkait untuk menjaga keberlangsungan Taman Kota sehingga tidak sampai disalahgunakan untuk mesum atau menenggak miras.
“ Harusnya dipelihara dan diawasi, jangan sampai dibiarkan saja seperti ini, karena bisa mubazir kalau rusak terutama sampah bekas makanan bahkan botol miras yang bertebaran dimana mana, kalau menunggu kepedulian warga mau menunggu sampai kapan? Apalagi anak anak zaman sekarang ini,” jelasnya