TRIBUNSUMSEL.COM, SEMARANG - Gun, warga yang tinggal di Rusun Kaligawe Kota Semarang, tak kuasa menahan emosi setelah tahu anaknya sedang pesta minuman keras bersama dua rekannya, tak jauh dari rusun, Minggu (1/3/2015) dini hari.
Anaknya, inisial S, bersama dua rekannya tepergok anggota Polsek Gayamsari yang sedang melakukan operasi penyakit masyarakat di sekitar Rusun Kaligawe.
Dipimpin Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto, anggota menyusuri setiap titik rawan yang ada di sekitar Rusun Kaligawe.
Sebenarnya, puluhan remaja awalnya berpesta miras di sekitar rusun, namun karena mereka menyadari kedatangan anggota, remaja lain lari berhamburan menghindari kejaran polisi. Sial bagi S dan dua rekannya, mereka tertangkap saat berusaha melarikan diri.
Keributan saat kejar kejaran itu mengundang perhatian beberapa penghuni rusun, satu diantaranya Gun. Dia menghampiri kerumunan polisi yang sedang menginterogasi tiga remaja. Namun, emosinya tersulut saat mengetahui satu diantara remaja itu adalah anaknya. Tak mempedulikan polisi, Gun lalu menghajar anaknya yang sedang jongkok bersama dua rekannya.
"Tadi pamit katanya mau beli pulsa, ternyata malah minum (miras)," ujar Gun membentak anaknya.
Anggota polisi berusaha menenangkan Gunadi. Setelah mengumpulkan botol miras, tiga remaja ini digelandang ke Polsek Gayamsari untuk diberikan pembinaan.
Anggota yang lain kembali menyusuri Jalan Dr Cipto, Pattimura, Jalan Unta, Arteri Sukarno Hatta dan mengamankan belasan pemuda yang asik pesta miras di pinggir jalan.
Kompol Dili Yanto, yang memimpin langsung operasi ini mengatakan, operasi premanisme serta kenakalan remaja bertujuan untuk menekan angka kejahatan jalanan yang marak terjadi di wilayah hukum Polsek Gayamsari.
"Kami menekan seminimal mungkin kejahatan jalanan. Para begal sering beraksi pada jam tertentu dan di tempat rawan sehingga meresahkan masyarakat," kata Dili. Puluhan remaja ini lalu diberi pembinaan oleh Kompol Dili, setelah orang tua masing masing remaja membuat pernyataan, mereka lalu diperbolehkan pulang.