Rebo Wekasan

Bacaan Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2025 atau Sholat Tolak Balak, Beserta Tata Caranya

Arab: أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى Latin: Ushallî sunnatan rak'ataini lillâhi ta'âla Artinya: "Saya niat sholat sunnah dua rakaat

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI SHOLAT - Berikut adalah Bacaan Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2025 atau Sholat Tolak Balak, Beserta Tata Caranya 

TRIBUNSUMSEL.COM - Rebo Wekasan merupakan paduan antara dua suku kata yakni Rebo yang berarti "Rabu" dan Wekasan yang berarti "Terakhir" maka disimpulkan bahwa Rebo Wekasan merupakan hari Rabu terakhir di Bulan Safar dalam Kalender Hijriyah.

Adapun Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dirayakan secara turun temurun untuk menolak balak atau musibah dengan cara melakukan berbagai amalan-amalan hingga ritual tolak balak.

Salah satu yang kerap dilakukan yakni melaksanakan Sholat Sunnah Rebo Wekasan atau dikenal juga dengan nama Sholat Tolak Balak.

Sebelum melangsungkan sholat tersebut, hendaknya diawali dengan niat.

Berikut adalah bacaan Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan atau Sholat Tolak Balak lengkap dalam tulisan Arab, Latin, Arti hingga tata caranya.

============

Bacaan Niat Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Arab:

أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin:

Ushallî sunnatan rak'ataini lillâhi ta'âla

Artinya:

"Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena Allah ta'ala."

Tata Cara Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Tata cara sholat Rebo Wekasan menurut keterangan Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya dilakukan sebanyak empat rakaat. Berikut rinciannya:

  • Dilakukan empat rakaat dengan dua kali salam
  • Awali dengan niat sholat sunnah mutlak dua rakaat
  • Setelah baca surah Al Fatihah, baca surah Al Kautsar 17 kali, Al Ikhlas 5 kali, Al Falaq 1 kali dan An Nas 1 kali setiap rakaat
  • Lanjutkan sholat seperti pada umumnya
  • Salam
  • Tutup dengan doa

Hukum Sholat Sunnah Rebo Wekasan

Dalil sholat Rebo Wekasan secara khusus tidak terdapat dalam hadits-hadits shahih. 

Pelaksanaannya juga menjadi perdebatan pandangan di kalangan ulama.

Ulama yang menganjurkan sholat Rebo Wekasan, Syekh Abdul Hamid, menegaskan pelaksanaannya dilakukan dengan niat sholat sunnah mutlak.

Syekh Abdul Hamid dalam kitabnya mengatakan, "Aku berpendapat, termasuk yang diharamkan adalah sholat Safar (Rebo Wekasan), maka barang siapa menghendaki sholat di waktu-waktu terlarang tersebut, maka hendaknya diniati sholat sunnah mutlak dengan sendirian tanpa bilangan rakaat tertentu. Sholat sunah mutlak adalah sholat yang tidak dibatasi dengan waktu dan sebab tertentu dan tidak ada batas rakaatnya."

Kebolehan pelaksanaan sholat Rebo Wekasan dengan niat sholat sunnah mutlak juga karena mengacu pada sebuah hadits yang menepis adanya kepercayaan datangnya malapetaka bulan Safar. Berikut bunyi haditsnya,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا صَفَرَ وَلَا هَامَةَ. رواه البخاري ومسلم

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak ada penyakit menular. Tidak ada kepercayaan datangnya malapetaka di bulan Safar. Tidak ada kepercayaan bahwa orang mati itu rohnya menjadi burung yang terbang'." (HR Bukhari dan Muslim)

Pandangan lain, meski dilakukan dengan niat sholat sunnah mutlak, KH Hasyim Asy'ari menghukuminya haram. Menurutnya anjuran sholat sunnah mutlak yang ditetapkan dalam hadits shahih tak berlaku untuk sholat Rebo Wekasan karena anjuran tersebut hanya berlaku untuk sholat-sholat yang disyariatkan.

Pendapat KH Hasyim Asy'ari tersebut diterangkan dalam himpunan fatwanya sebagaimana dikutip dari kumpulan Hasil Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur, dilansir NU Online.

Pelaksanaan sholat Rebo Wekasan konon memang menjadi amalan para sufi, tapi tidak ada dasar atau nash yang bisa dijadikan hujjah untuk pelaksanaannya.

Wallahu a'lam.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved