Demo di Pati

Rekam Jejak Iptu Heru, Kapolsek Pati Kota Dikeroyok Massa saat Amankan Demo Bupati Pati Mundur

Mengulik rekam jejak Iptu Heru Purnomo,  Kapolsek Kota Pati yang dikeroyok massa saat aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(TRIBUN JATENG/ISTIMEWA).
KAPOLSEK PATI DKEROYOK - Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo, menjalani perawatan medis di RSUD RAA Soewondo Pati, Rabu (13/8/2025). Kepalanya bocor dilempari batu oleh massa aksi unjuk rasa di Alun-Alun Pati. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengulik rekam jejak Iptu Heru Purnomo, Kapolsek Pati Kota yang dikeroyok massa saat aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).

Iptu Heru Purnomo adalah perwira menengah Polri yang sejak 1 Agustus 2022 menjabat sebagai Kapolsek Pati Kota.

Penugasan ini ia emban setelah sebelumnya bertugas sebagai Wakil Kapolsek Jakenan.

Iptu Heru dikenal aktif ikut menangani beberapa kasus seperti  penemuan mayat seorang pria membusuk di kos Desa Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

Dia meringkus 17 remaja yang diduga tergabung dalam kelompok gangster di sebuah angkringan di Kampung Rogowangsan, Kelurahan Pati Kidul, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Sabtu (29/3/2025) malam. 

KAPOLSEK JADI KORBAN: Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo (tengah, memegang wajah), dievakuasi di tengah kericuhan aksi unjuk rasa di Alun-alun Pati, Rabu (13/8/2025). Ia menjadi sasaran amuk massa yang menuntut Bupati Pati Sudewo lengser hingga mengalami luka serius di bagian kepala.
KAPOLSEK JADI KORBAN: Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo (tengah, memegang wajah), dievakuasi di tengah kericuhan aksi unjuk rasa di Alun-alun Pati, Rabu (13/8/2025). Ia menjadi sasaran amuk massa yang menuntut Bupati Pati Sudewo lengser hingga mengalami luka serius di bagian kepala. (DOKUMENTASI WARGA/Tribunbanyumas.com)

Kemudian ikut menangani konten kreator Teyeng Wakatobi  pasca insiden amuk massa terhadap rombongan rental asal Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2024).

Selain itu, dalam kesehariannya, Heru dikenal aktif memimpin pengamanan berbagai kegiatan masyarakat, termasuk ibadah minggu di sejumlah gereja, sambil mengajak jemaat untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.

Baca juga: Kondisi Iptu Heru Purnomo, Kapolsek Pati Kota Dikeroyok Massa Saat Demo Bupati Pati, Kepala Bocor 

Namanya menjadi sorotan pada Rabu, 13 Agustus 2025, ketika aksi demonstrasi di Alun-alun Pati berujung ricuh.

Massa yang menolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen terlibat bentrokan dengan aparat, melempar botol dan benda tumpul.

Dalam situasi itu, Iptu Heru Purnomo menjadi sasaran pengeroyokan. 

Ia menderita luka parah di bagian kepala, diduga akibat hantaman benda keras.

Saat ini ia masih menjalani rawat inap dalam kondisi sadar namun mengeluh pusing. 

Kondisi Terkini

Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol drg Agustinus, memastikan kondisi Heru dalam keadaan sadar, tetapi mengalami luka bocor di kepala dan harus menjalani rawat inap.

“Masih dalam pengawasan tim medis karena mengeluh pusing,” ujarnya, Kamis (14/8/2025), melansir dari Kompas.com.

Korban luka bukan hanya Heru. Anggota Polri lainnya, Galih Dega Pramudya, juga dirawat akibat robek di paha kanan.

“Masih sadar, namun tim medis memantau ketat agar luka tidak menimbulkan komplikasi,” kata Agustinus.

Data RSUD Soewondo mencatat, total ada tujuh orang yang masih dirawat: dua anggota Polri dan lima warga sipil. Kelima warga sipil mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata, namun kini mulai membaik.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Narimo, melaporkan jumlah total korban kericuhan, baik yang luka fisik maupun gangguan pernapasan, mencapai 64 orang. Sebagian besar sudah pulang dan menjalani perawatan jalan.

Detik-detik Kapolsek Pati Kota Dikeroyok

Sebelumnya, saat demo ricuh, beredar video yang memperlihatkan kondisi kapolsek tampak lemas dan terseok-seok, kemudian dikeroyok oleh massa.

Beberapa massa tampak terpancing dan memukul Heru Purnomo. Sejumlah massa lain yang melerai tidak bisa berkutik saat massa lainnya menghajar Heru. 

Selain Kapolsek, informasi yang dihimpun menyebutkan ada belasan anggota kepolisian lain yang juga mengalami luka-luka akibat bentrokan.

Iptu Heru Purnomo dikabarkan mengalami sejumlah luka, termasuk di bagian kepala.

Bahkan saat ini Kapolsek Kota itu tengah dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.

Situasi Demo Pati Memanas 

Sebelumnya, kericuhan di Alun-Alun Pati pecah sejak pukul 11.00 WIB ketika massa mulai memaksa masuk ke area pendopo.

Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. 

Namun, massa kembali berdatangan setelah pukul 11.00 WIB, sebagian besar berkonvoi dengan sepeda motor, dan memicu ketegangan baru. Hingga pukul 13.15 WIB, suasana di sekitar pendopo masih memanas. 

"Suasana saat ini masih chaos, karena beberapa waktu lalu kembali ditembakkan gas air mata dari aparat keamanan, karena memang saat ini massa belum kondusif," lapor Gesy Lutfiah, jurnalis KompasTV dari lokasi.

Sebelumnya, aksi demo warga Pati ini digelar buntut kebijakan yang diambil Sudewo yang ingin menaikkan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. 

PBB-P2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.

Meski kini tarif pajak PBB hingga 250 persen ini sudah dibatalkan oleh Sudewo, warga Pati terlanjur marah dan kini justru menginginkan lengsernya Sudewo dalam tuntutan aksi demo mereka hari ini.

Bahkan ia didesak mundur dari jabatannya.

Bupati Pati Tolak Mundur 

Seperti diketahui, aksi demo warga Pati ini digelar buntut kebijakan yang diambil Sudewo yang ingin menaikkan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. 

Bahkan ia didesak mundur dari jabatannya.

Menanggapi hal itu, Sudewo menegaskan tidak akan mengundurkan diri. 

"Kalau saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan seperti itu. Semua ada mekanismenya,” tegasnya dalam konferensi pers di dalam kantor bupati, dalam tayangan YouTube KompasTV.

Sudewo mengakui bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi dirinya yang baru beberapa bulan menjabat sebagai bupati.

Ia berjanji akan melakukan perbaikan ke depan.

“Yang terpenting sudah berjalan, ke depannya akan saya perbaiki segala sesuatunya. Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya, karena baru beberapa bulan menjabat sebagai bupati. Banyak hal yang harus kami benahi ke depan,” tuturnya. 

Ia juga mengajak warga Pati untuk menjaga persatuan dan tidak terprovokasi. 

“Masyarakat Pati menjaga soliditas, menjaga kekompakan, jangan sampai terprovokasi oleh siapa pun. Kabupaten ini milik semua warga, yang harus menjaga bersama. Mudah-mudahan ini kejadian terakhir, tidak terulang lagi, sehingga pembangunan bisa berjalan lancar,” tambahnya.

Selain itu, ia juga enanggapi langkah DPRD Pati yang menggelar rapat paripurna pada Rabu siang, untuk membahas penggunaan hak angket, ia menyatakan menghormati proses tersebut. 

“Itu kan hak angket yang dimiliki DPRD, jadi saya menghormati hak angket tersebut,” katanya. 

Hak angket memungkinkan DPRD menyelidiki kebijakan atau tindakan kepala daerah.

Jika ditemukan pelanggaran serius, DPRD dapat mengusulkan pemberhentian bupati kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri, sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Rekam Jejak Iptu Heru, Kapolsek Pati Kota yang Terluka saat Amankan Demo Tuntut Bupati Sudewo Mundur

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved