SMPN 4 PALI Dikepung Kelelawar

Langkah Disdik PALI Atasi Ruang Kelas SMPN 4 Talang Ubi PALI Dikepung Kelelawar, Minta Tolong Damkar

Akibat kelelawar tersebut lima ruang kelas rusak parah hingga membuat suasana belajar di dalam kelas jauh dari kata nyaman.

Penulis: Apriansyah Iskandar | Editor: Slamet Teguh
Damkar PALI
USIR KELELAWAR -- Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan Kabupaten PALI melakukan pengusiran ribuan kelelawar di SMPN 4 Talang Ubi, Minggu (10/8/2025) Upaya ini dilakukan dengan fogging, penyemprotan air bertekanan, dan pembersihan total ruang kelas yang rusak akibat serangan kelelawar. 

Laporan wartawan Sripoku.com Apriansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI - Ribuan kelelawar yang bersarang di plafon SMP Negeri 4 Talang Ubi, di Desa Karta Dewa, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel bukan hanya membuat bau menyengat, tapi juga merusak lima ruang kelas hingga tak layak pakai.

Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan PALI, Harun SH, akibat kelelawar tersebut lima ruang kelas rusak parah hingga membuat suasana belajar di dalam kelas jauh dari kata nyaman.

Dampaknya, karena kekurangan ruang belajar, sebagian siswa terpaksa belajar di mushola, perpustakaan, laboratorium, bahkan ada yang terpaksa belajar di halaman beralas terpal.

“Memang benar, plafon banyak yang jebol, dan itu tidak kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Kami sudah melakukan upaya penanggulangan permasalahan kelelawar ini, dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan Damkar, dan penanganan sudah berjalan,” kata Harun, Senin (11/8/2025).

Harun, mengatakan koordinasi Disdik bersama Dinas Kesehatan dan Damkar ini bertujuan agar penanganan permasalahan kelelawar ini dilakukan secara tuntas.

Dijelaskan Harun, Dinas Kesehatan lebih dulu melakukan fogging untuk membasmi hama dan meminimalisir risiko penyakit yang dibawa kelelawar.

Dinas Pemadam Kebakaran juga dikerahkan, menyemprotkan air ke plafon dan sudut bangunan demi mengusir hewan tersebut.

Sementara itu, Dinas Pendidikan memulai melakukan pembersihan dan perbaikan ruang kelas yang rusak.

"Langkah ini dilakukan agar kelelawar tidak kembali bersarang. Kami sudah memulai pembersihan besar-besaran sebelum perbaikan ruang kelas,”ujar Harun

Dari lima ruang yang terdampak, tiga ruangan kini sedang dalam tahap pegerjaan.

Pengerjaan difokuskan pada perbaikan plafon, pengecatan ulang, dan pembersihan menyeluruh.

Harun menargetkan seluruh ruang kelas bisa digunakan kembali pada Oktober mendatang.

"Perbaikan, kita targetkan harus rampung pada bulan Oktober mendatang, agar para siswa dapat kembali belajar dengan nyaman," jelasnya.

Selain perbaikan, dilakukan juga pemasangan jaring di ventilasi dan penutupan celah masuk untuk mencegah kelelawar kembali bersarang.

“Kami tidak ingin setelah rehab selesai, kelelawar kembali. Makanya pencegahan fisik dan penyemprotan berkala tetap dilakukan,” tegas Harun.

Ia memastikan bahwa Disdik PALI bersama dinas terkait akan terus memantau perkembangan di SMPN 4 Talang Ubi hingga masalah ini benar-benar tuntas.

“Pendidikan adalah prioritas. Lingkungan belajar harus aman dan nyaman,” pungkasnya.

Baca juga: Ruang Kelas SMPN 4 Talang Ubi PALI Dikepung Kelelawar, Siswa Harus Belajar di Halaman Beralas Terpal

Sebelumnya diberitakan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Riana Febrianty, S.Pd., mengatakan serangan kelelawar ini sudah terjadi sejak lama.

Pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya pembersihan, penyemprotan dan sebagainya, namun permasalahan kekelawar yang bersarang di plafon bangunan sekolah ini tak kunjung teratasi.

Bukan hanya membuat bau menyengat, banyaknya kelelawar yang bersarang, juga merusak lima ruang kelas hingga tak layak pakai.

Karena kekurangan ruang belajar, sekolah memanfaatkan mushola, perpustakaan, dan laboratorium.

Satu kelas bahkan terpaksa belajar di halaman sekolah, tepat di bawah pohon, hanya beralaskan terpal, karena tidak ada lagi ruangan tersisa, yang bisa digunakan.

 

 

 

Baca Berita Selengkapnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved