PPG
Jawaban Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian: Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur
Dalam pembuatan Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian terdapat empat point utama yang harus diperhatikan oleh Ibu/Bapak Guru, diantaranya: Permasal
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Saat ini pembuatan Studi Kasus dalam Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Daljab 2025 dibagi menjadi empat spesifikasi, dimana salah satunya membahas Masalah Penilaian.
Dalam pembuatan Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian terdapat empat point utama yang harus diperhatikan oleh Ibu/Bapak Guru, diantaranya:
Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi?
Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya?
Apa hasil dari Upaya Anda tersebut?
Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?
Berikut adalah contoh Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian yang bisa Ibu/Bapak Guru gunakan sebagai panduan, dilansir dari Tribunnews.com (30/7).
________
Contoh Studi Kasus PPG 2025 Masalah Penilaian
Merancang Penilaian Otentik untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa SMP
Meskipun siswa mampu memahami teori dan struktur teks prosedur, nilai-nilai yang mereka peroleh dalam tugas menulis seringkali tidak merefleksikan kemampuan sesungguhnya atau progres belajar mereka. Saya merasa ada kesenjangan antara tujuan pembelajaran dengan instrumen penilaian yang saya gunakan.
Permasalahan yang Dihadapi:
Permasalahan utama yang saya hadapi adalah ketidakselarasan antara instrumen penilaian yang digunakan dengan tujuan pembelajaran, terutama dalam mengukur keterampilan menulis teks prosedur secara otentik.
Penilaian yang saya lakukan sebelumnya, yang cenderung berfokus pada produk akhir tulisan semata dengan rubrik yang kurang rinci, membuat saya kesulitan mengidentifikasi akar masalah siswa. Saya mendapati bahwa:
- Banyak siswa menghasilkan teks prosedur yang serupa, terindikasi meniru dari internet atau teman, tanpa menunjukkan pemahaman proses atau orisinalitas ide.
- Rubrik penilaian yang ada terlalu umum, tidak secara spesifik mengukur aspek-aspek penting seperti kohesi, koherensi, diksi, atau langkah-langkah yang jelas dan logis.
- Saya kesulitan memberikan umpan balik yang konstruktif karena penilaian hanya berorientasi pada nilai akhir, bukan pada proses penulisan.
- Siswa merasa penilaian menulis adalah "momok" karena mereka tidak tahu persis di mana letak kekurangan mereka atau bagaimana cara memperbaikinya. Ini berdampak pada stagnasi keterampilan menulis mereka dan rendahnya motivasi.
Bagaimana Upaya Anda untuk Menyelesaikannya?
Melihat bahwa sistem penilaian yang ada tidak efektif, saya memutuskan untuk mereformasi pendekatan penilaian saya agar lebih otentik, transparan, dan berorientasi pada proses. Langkah-langkah yang saya lakukan meliputi:
- Pengembangan Rubrik Penilaian Otentik dan Holistik: Saya merancang rubrik baru yang sangat rinci untuk teks prosedur, mencakup aspek-aspek seperti: kesesuaian judul dengan isi, kelengkapan dan urutan langkah, kejelasan bahasa (diksi dan kalimat efektif), kohesi dan koherensi antarparagraf, penggunaan konjungsi temporal, serta orisinalitas ide. Setiap aspek memiliki level kinerja yang jelas (misalnya: Sangat Baik, Baik, Cukup, Perlu Perbaikan).
- Penilaian Berbasis Proses (Portofolio): Siswa diminta untuk menyimpan semua draf tulisan mereka, mulai dari kerangka, draf pertama, hingga draf final. Mereka juga harus menulis jurnal refleksi tentang tantangan yang dihadapi dan strategi perbaikan yang dilakukan pada setiap draf. Ini memungkinkan saya melacak progres belajar mereka.
- Peer-Assessment dan Self-Assessment: Saya melatih siswa untuk saling menilai draf tulisan teman (menggunakan rubrik yang sama) dan melakukan penilaian diri sendiri. Hal ini tidak hanya mengurangi beban penilaian guru tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa tentang kriteria tulisan yang baik.
- Sesi Konferensi Menulis Individu: Saya menjadwalkan waktu singkat untuk konferensi menulis pribadi dengan setiap siswa. Dalam sesi ini, kami membahas kekuatan dan kelemahan tulisan mereka berdasarkan rubrik, dan saya memberikan umpan balik personal serta strategi perbaikan spesifik.
- Pemanfaatan Teknologi untuk Umpan Balik: Untuk mempercepat proses umpan balik, saya menggunakan fitur komentar pada Google Docs atau aplikasi pengolah kata lainnya, sehingga siswa bisa langsung melihat dan merevisi tulisan mereka.
Apa Hasil dari Upaya Anda Tersebut?
Hasil dari reformasi penilaian ini sangat positif. Kualitas tulisan teks prosedur siswa menunjukkan peningkatan yang signifikan, dan yang lebih penting, mereka menjadi lebih sadar akan proses penulisan.
Siswa tidak lagi takut untuk bereksperimen atau membuat kesalahan karena mereka tahu akan ada kesempatan untuk revisi dan umpan balik yang jelas. Kemampuan mereka dalam mengidentifikasi kelemahan tulisan sendiri dan teman meningkat pesat. Antusiasme terhadap tugas menulis juga bertambah karena mereka merasa penilaian lebih adil dan transparan.
Pengalaman Berharga Apa yang Bisa Anda Petik Ketika Menyelesaikan Permasalahan Tersebut?
Pengalaman berharga yang saya petik adalah bahwa penilaian yang efektif tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur, tetapi juga sebagai alat pembelajaran yang kuat. Rubrik yang jelas, penilaian berbasis proses, dan umpan balik yang konstruktif adalah kunci untuk memberdayakan siswa agar menjadi pembelajar yang otonom dan reflektif.
Sebagai guru, penting untuk melihat penilaian sebagai bagian integral dari siklus pembelajaran, bukan sekadar tahap akhir. Ini menuntut guru untuk lebih kreatif dan mendalam dalam merancang instrumen penilaian, sehingga mampu memberikan gambaran utuh tentang kompetensi siswa dan mendorong mereka untuk terus mengembangkan diri.
______
*)Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan sebagai panduan bagi Ibu/Bapak Guru dalam PPG 2025. Mengingat Studi Kasus merupakan pertanyaan terbuka, maka kemungkinan akan ada jawaban yang berbeda bagi setiap guru.
***
Artikel lainnya di google news.
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.
Studi Kasus
PPG 2025
Pendidikan Profesi Guru
Masalah Penilaian
Tribunsumsel.com
Kunci Jawaban Guru
Daljab 2025
Jawaban Refleksi Jurnal: Perubahan yang Dirasakan Setelah Mengerjakan Tugas Aksi Nyata Terpilih |
![]() |
---|
15 Latihan Soal Post Test PPA Umum 1 PPG 2025 Beserta Kunci Jawabannya, Pembelajaran Mendalam |
![]() |
---|
Jawaban Soal: Urutan Fase untuk Merancang Perencanaan Pembelajaran Berbasis Pendekatan UbD |
![]() |
---|
Jawaban Refleksi: Apakah Anda Merasa Telah Menjadi Teladan yang Baik Bagi Peserta Didik? |
![]() |
---|
6 Jawaban Soal: Apa Motivasi Anda Mengikuti PPG Prajabatan 2025? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.