Berita Viral
Kejamnya SR Bunuh Sevi Driver Wanita Jasad Dibungkus Kardus di Gresik, Hantam Pakai Alat Fotokopi
Tanpa banyak bicara, SR pukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala, ditemukan cairan putih di tubuh korban
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Sah Rahma alias SR (36) pemilik fotokopi dengan sadis melakukan pembunuhan terhadap Sevi Ayu Claudia driver ojol yang ditemukan tewas terbungkus kardus di Gresik, Jawa Timur, Minggu (27/7/2025).
Kejadian tersebut dilakukan di tempat usaha fotokopi miliknya, di Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, pada Sabtu (26/7/2025).
Adapun motif pembunuhan itu karena terdesak ekonomi, sementara korban tak kunjung mewujudkan janjinya bisa membantu memasukkan pelaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan uang sebesar Rp 5 juta.
Baca juga: Sosok Sah Rahma Pelaku Pembunuhan Driver Wanita Tewas Terbungkus Kardus di Gresik, Pemilik Fotokopi

Tersangka terus menagih uangnya, namun korban belum bisa melunasinya, dengan dalih, sedang diusahakan.
Perasaan kecewa yang terus memuncak membuat SR menyusun rencana jahat, sepeti dilansir Tribunmataram.com.
SR lalu memancing korban dengan alasan pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha fotokopi miliknya, di Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.
Pada Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.
Tanpa memberi tahu siapapun mengenai tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR menuju ruang kerja.
Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya.
Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala.
Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia di tempat.
Baca juga: MOTIF SR Tega Bunuh Driver Ojol Wanita Terbungkus Kardus di Gresik, Pukul Korban Hingga Tewas
Dari hasil autopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban.
Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis cairan tersebut.
Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.
AKBP Rovan Richard Mahenu juga menyampaikan, pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika ia tak kunjung pulang hingga malam hari.
Kini Tersangka diamankan di Dusun Bibis, Desa Menganti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Saat diamankan, tersangka SR berusaha melawan petugas.
Diketahui, korban dan pelaku telah saling mengenal sejak 2021 karena pekerjaan yang sama.
Namun, hubungan keduanya berubah menjadi tragedi setelah muncul konflik yang didasari oleh janji korban.
Permasalahan bermula pada tahun 2023, ketika korban Sevi menjanjikan kepada SR bahwa dirinya bisa membantu memasukkan pelaku sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan uang sebesar Rp 5 juta.
Ternyata tak kunjung terwujud, menjadi tekanan tersendiri bagi SR, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena sang istri sedang mengandung.
Pelaku kemudian merencanakan aksinya melakukan pembunuhan terhadap korban pada Sabtu (26/7/2025).
Diketahui, Sevi berpamitan kepada ibunya sekitar pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.
Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban.
Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak.
"Dalam beberapa hari ini kami akan melakukan rekonstruksi mengetahui peran-peran pelaku, apabila memungkinkan ada pelaku lainnya," tutupnya.
Penemuan Mayat
Sebelumnya, penemuan jasad perempuan yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol) itu, sontak menggegerkan warga sekitar.
Jasad perempuan malang tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pencari rumput sekitar pukul 07.30 WIB.
Temuan mengerikan itu berada tepat di tepi jalan raya yang cukup ramai dilalui kendaraan.
"Jadi pertama kali ditemukan pencari rumput yang melihat ada bungkusan mencurigakan, diduga berisi jasad manusia. Kemudian dilaporkan ke kami,” kata Kapolsek Kedamean, Iptu Ekwan Hudin, saat ditemui di Mapolsek Kedamean.
Begitu menerima laporan, petugas kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian. Garis polisi dipasang untuk mengamankan tempat penemuan.
Jasad korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans ke RSUD Ibnu Sina Gresik guna dilakukan autopsi.
"Mayat langsung dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik. Saat ini kami masih menunggu hasil identifikasi lengkap,” lanjut Ekwan.
Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi seperti membungkuk, dibungkus plastik hitam, kemudian dimasukkan ke dalam kardus dan diikat menggunakan tali serta lakban. Dugaan sementara, korban merupakan korban pembunuhan.
Dugaan Kekerasan dan Kekejaman Pelaku
Diketahui, Sevi bekerja sebagai driver ojek online. Hasil autopsi menunjukkan adanya luka parah akibat hantaman benda tumpul di kepala korban.
"Korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul di kepala yang menyebabkan pendarahan di bawah selaput otak,” ungkap AKBP Rovan saat konferensi pers pada Senin (28/7/2025).
Pihak kepolisian mendalami hasil autopsi secara menyeluruh, baik pemeriksaan luar maupun dalam.
Hasil pemeriksaan forensik juga menunjukkan adanya cairan putih di bagian alat kelamin korban, sehingga polisi membuka kemungkinan adanya unsur kekerasan seksual sebelum korban dibunuh.
"Ditemukan cairan warna putih di alat kelamin, sehingga kami akan lakukan pemeriksaan lanjutan,” jelas Rovan.
Ketika ditemukan, Sevi masih mengenakan pakaian lengkap berupa jaket jeans biru, kaos hitam, dan celana legging warna abu-abu.
Hasil autopsi memperkirakan korban telah meninggal antara 18 hingga 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
Tak Pamit ke Orang Tua
Sementara berdasarkan kesaksian sang ibu, Sumaiyah, Sevi pergi pad Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 16.00.
Sevi pergi membawa sepeda motor Honda Beat warna hitam nopol W 6043 WC. Saat itu, korban tidak berpamitan hendak pergi ke mana.
"Biasanya pamitan kalau mau ojol, tapi kemarin itu gak pamitan, gak salim (cium tangan) juga," ungkap Sumaiyah.
Hingga pukul 21.00 WIB, Sevi belum pulang.
Sumaiyah sempat mengirim pesan singkat lewat WhatsApp (WA), namun hingga dini hari tak ada respons.
"Jam 3 pagi itu saya hubungi lagi, tapi tetap gak dibalas, sampai subuh. Saya sudah berniat lapor polisi pagi harinya," lanjut Sumaiyah.
Belum sempat melapor ke polisi, siang harinya, ia dihubungi oleh Budi, ketua RT setempat. Menanyakan apakah Sevi ada di rumah. Sebab, ada kabar penemuan jasad di Gresik yang diduga Sevi.
"Saya ditanya Pak RT Sevi ada di rumah apa enggak, karena Pak RT dapat kabar dari polisi kalau anak saya itu meninggal di Gresik," tuturnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Remaja Pengemudi Xpander Tabrak 6 Motor, 2 Korban Tewas |
![]() |
---|
Kejamnya Ayah di Aceh Bunuh Anaknya Usia 8 Bulan Gegara Sering Menangis dan Sakit |
![]() |
---|
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Kejamnya Paman Bunuh Keponakan di Depan Ibu di Bangkalan, Berawal Cari Istri, Sempat Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.