Hari Anak Nasional
12 Puisi Hari Anak Nasional 2025, Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Lomba
Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan selengkapnya Kumpulan Puisi peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang berkesan dan penuh makna sebagai referensi
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Peringatan Hari Anak Nasional jatuh pada tanggal 23 Juli 2025.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Anak Nasional 2025 adalah dengan membagikan Puisi yang berkesan.
Adapun puisi ini juga bisa digunakan sebagai bahan Lomba peringatan Hari Anak Nasional 2025.
Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan selengkapnya Kumpulan Puisi peringatan Hari Anak Nasional 2025 yang berkesan dan penuh makna sebagai referensi lomba.
___________
Kumpulan Puisi Hari Anak Nasional 2025
1. Aku Anak Indonesia
Aku anak Indonesia
Tumbuh di tanah yang kaya
Langit biru dan laut membentang
Hutan hijau tempatku bermain riang
Aku belajar, aku bermimpi
Menjadi pelukis masa depan negeri
Dengan pena, buku, dan suara hati
Aku siap mengubah dunia ini
2. Suara Kecil, Harapan Besar
Kami belum tinggi
Langkah kami kecil dan hati kami bersih
Tapi dengarlah suara kami
Ada harapan di dalamnya yang takkan habis
Kami ingin damai, bukan amarah
Kami ingin sekolah, bukan perang dan resah
Berilah kami ruang tumbuh
Agar masa depan tak surut dan kabur luruh
3. Kami Punya Mimpi
Perkenalkanlah
Aku ini seorang anak kecil
Badanku memang tidak besar
Apalagi tenagaku yang belum begitu kuat
Tapi aku berani
Punya cita-cita yang tinggi
Semangatku seperti api
Dan jangan rusak kami
Ayah dan bundaku
Bukannya ku tak mau
Tapi aku punya pilihanku
Kakak-kakakku di luar sana
Tolong jaga aku
Aku tak mau diperlakukan seperti itu
Wariskan bumi ini kepada kami
Dengan mimpi yang kami miliki
4. Pelangi di Mataku
Aku lihat pelangi di mataku
Saat Ibu mengajarku membaca buku
Saat Ayah memelukku di senja hari
Dan guruku berkata, “Kau bisa jadi apa yang kau mau nanti!”
Kami adalah pelangi yang kau rawat hari ini
Warna-warni impian yang menari
Beri kami kasih, bukan luka
Agar kami tumbuh dalam cinta
5. Anak Berbakti
Aku berjalan menggunakan kaki
Kedua orang tuaku selalu menemani
Saat lelahku mulai menghampiri
Mereka tetap ada di samping diri ini
Ibu... kau selalu hangat kepadaku
Ayah... kau selalu ada untuk menjagaku
Kedua orang tua yang amat aku sayangi
Aku berjanji, akan menjadi mandiri
Jika sudah besar nanti
Aku berjanji di dalam diri
Untuk selalu melindungi dan menyayangi kedua orang tuaku ini
Ayah... Ibu... terima kasih untuk waktunya selama ini
6. Pelosok Nusantara oleh Nasifatul Syarifah
Mereka berkata kepadaku "Ibu kami
ingin naik pesawat kami juga ingin
naik mobil mewah kami ingin tidur
beralaskan kasur yang empuk kami
ingin jadi orang hebat"
Aku menangis
Aku merasakan perih dalam hati ini
Saat mendengar
Murid-muridku memiliki cita-cita dan angan di usia muda
Didewasakan oleh keadaan
Dalam susahnya menempuh pendidikan di ujung negeri ini
Dalam ruang kelas dengan berlantaikan tanah
Mereka terus bertekad meraih pendidikan
Lihat lah mereka sekali
Mereka ada
Mereka bagian dari kita
Mereka adalah penerus kita di masa mendatang
Mereka anak-anak Timur Indonesia juga punya hak pendidikan
7. Untukmu, Anak Indonesia
Ada banyak hal yang akan aku gambarkan tentang anak Indonesia
Generasi yang akan menjadi penerus bangsa
Selalu menjadi pribadi yang ceria di setiap langkahnya
Dengan disertai canda dan tawanya
Wahai anak Indonesia
Jadilah kebanggaan demi negara
Demi tercapainya sebuah cita-cita
Untukmu anak Indonesia
Tetaplah memiliki karakter yang unik di setiap perjalanan hidupnya
Selalu tebar kebaikan yang akan membuat bangga
Belajar dengan tekun dan rajin demi meraih impian
Karena kuyakin dirimu akan menggapai itu semua
Sertakan doa di setiap perjuanganmu
Agar kelak selalu diberi keberkahan dari sang Maha Kuasa
Untukmu, anak Indonesia
8. Anak Gembala
Pakaian lusuh, kaki tak beralas
Menyusuri padang rumput dan pinggir sungai
Berlari, berteriak dan sesekali menyanyi
Tak henti mengibaskan pecut dalam genggamannya
Hari-hari penuh kedamaian
Dikelilingi alam dan binatang
Hanya makanan yang dicari
Demi isi perut binatang yang disayangi
Ada secercah harapan dalam binar matanya
Jika pulang nanti bisa membawa berkah
Untuk mencapai cita-cita di masa depan
Agar menjadi orang lebih berguna demi keluarga
Oh anak gembala
Sungguh mulia pekerjaan dan cita-citamu
Tidak goyah walau ditelan waktu
Asa itu selalu mewarna
9. Mengejar Mimpi
Aku bermimpi menjadi orang yang berguna
Mimpi itu terkadang gila
Tapi jangan kau anggap sepele, kawan
Mimpi itu indah
Indah bagaikan pelangi yang berwarna-warni
Mimpi yang terpikir tanpa direkayasa
Sebuah mimpi anak yang berjiwa semangat tinggi
Percayalah akan mimpi-mimpi
Proses meraih mimpi pun tak mudah
Harus ada perjuangan dan pengorbanan
Semangat akan mimpi itu harus
Sebuah mimpi akan mengubah kehidupan
Tanpa mimpi orang-orang tak akan pernah mengubah hidupnya.
10. Anak Lelaki Kecil dan Kopiah Putih
Hidup adalah keajaiban
Yang setiap saat menebar racun mematikan
Teriakan dan suara pecahan kaca
Menyambut telinga dan disaksikan oleh mata
Anak lelaki kecil itu berhadapan dengan ketakutan
Melupakan rasa ingin bermain dan menggerakkan keduda kakinya menuju lapangan
Sang malaikat tak bersayap pun menghampiri dengan peluh
Menggenggam tangan kecilnya dengan tubuh menahan pilu
Terdengar azan berkumandang menenggelamkan kalimat sendu
Dengan irama yang mengalir sejuk dan menyentuh kalbu
Anak lelaki kecil itu berlari mengenakan kopiah putih
Menuju masjid untuk bersujud dan mengadu kepada Ilahi
Bukan mainan atau nilai sempurna di sekolah nanti
Tapi sosok pahlawan impiannya yang diimpikan untuk kembali
Yang dipinta tak kunjung datang
Pahlawannya hanyalah sosok perundung dan keserakahan
Anak lelaki kecil itu meringkuk menahan pukul merambang
Hingga tubuhnya bertanda corak merah dan kebiruan
Tidak ada malaikat tak bersayap
Dia menghilang dan ruangan penuh dengan kepulan asap
Mencari mengelilingi beton dan mengintip atap
Anak lelaki kecil pun kembali menangis dan meratap
Waktu berjalan dan berubah
Tapi siksa fisik dan psikis tidak pernah sudah
Kapankah semua berhenti? Tidak pernah
Dengan kopiah putih, sujudlah anak lelaki kecil
Di atas sajadah berdoa hening mengharap hasil
Tidak ada harapan, tidak ada impian kata terukir
Hanya kening berpeluh dan getar di bibir
Saksikanlah wahai engkau pahlawan pandir
Itulah sujud terakhir anak lelaki kecil
11. Anak Hebat Sepanjang Zaman
Dalam gerak ada diam
Dalam diam ada gerak
Seperti kehidupan ini berjalan
Anak hebat sepanjang zaman
Anak hebat peduli zaman
Zaman sudah berubah
Sekarang zaman kids now
Tingkah laku berubah
Sopan santun sudah berubah
Tak ada yang di anggap hebat
Anak hebat sepanjang zaman
Itu mitos belaka
Bukan fakta, namun opini semata
Oh anak bangsa...
Apa nasibmu?
Apa cita-citamu?
Semoga kau jadi orang baik dan sukses
12. Surat dari Ibu oleh Asrul Sani
Pergi ke dunia luas, anakku sayang
pergi hidup bebas!
Selama angin masing angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
selama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang, anakku sayang
kemabli ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"
**
Artikel lainnya di google news.
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.
10 Ide Kegiatan untuk Memperingati Hari Anak Nasional 2025, Seru dan Mengesankan bagi Anak-Anak |
![]() |
---|
17 Ide Tema Kegiatan Hari Anak Nasional 2025 yang Inspiratif untuk Acara Sekolah dan Umum |
![]() |
---|
10 Ide Lomba Hari Anak Nasional 2025, Seru dan Edukatif untuk Kegiatan di Sekolah |
![]() |
---|
2 Contoh Teks MC Acara Hari Anak Nasional 2025, Simpel dan Mudah Dipahami untuk Berbagai Kegiatan |
![]() |
---|
Kumpulan Contoh Teks Doa Hari Anak Nasional 2025, Singkat dan Penuh Harapan Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.