Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
Sosok "Raja Minyak" Riza Chalid Tersangka Baru Kasus Korupsi Pertamina, Anaknya Lebih Dulu Tersangka
Meski namanya besar dalam industri minyak, kehidupan pribadi Riza sangat tertutup.
TRIBUNSUMSEL.COM – Mengenal sosok Muhammad Riza Chalid 'Raja Minyak' Indonesia jadi tersangka baru kasus korupsi Pertamina 2025.
Riza Chalid tersangka ke-10 dari kelompok baru dalam penyelidikan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan PT Pertamina (Persero), yang ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp 285 triliun.
Muhammad Riza Chalid lahir pada tahun 1960.
Ia dikenal luas di kalangan elite bisnis, khususnya dalam industri perdagangan minyak.
Salah satu perusahaannya, Global Energy Resources, disebut-sebut sebagai pemasok utama minyak ke Petral (Pertamina Energy Trading Ltd), anak usaha Pertamina yang berbasis di Singapura.
Meski namanya besar dalam industri minyak, kehidupan pribadi Riza sangat tertutup.
Ia jarang tampil di hadapan publik dan lebih banyak bermukim di Singapura.
Dari pernikahannya dengan Roestriana Adrianti (Uchu) pada 1985, yang berakhir pada 2012, Riza Chalid dikaruniai dua anak, Muhammad Kerry Adrianto dan Kenesa Ilona Rina.
Muhammad Kerry diketahui sudah ditetapkan sebagai tersangka lebih dulu dalam kasus serupa.
Baca juga: Harta Kekayaan Riza Chalid Raja Minyak Indonesia Disorot usai Anak Jadi Tersangka Korupsi Minyak
Jejak bisnis dan kekayaan Riza Chalid
Selain minyak, bisnis Riza meluas ke berbagai sektor seperti ritel mode, perkebunan sawit, hingga minuman kemasan.
Ia juga tercatat memiliki beberapa perusahaan di luar negeri, termasuk Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum, yang sebagian besar berbasis di Singapura.
Pada tahun 2015, majalah Globe Asia menempatkan Riza Chalid dalam daftar orang terkaya Indonesia dengan estimasi kekayaan mencapai US$415 juta, menjadikannya orang terkaya ke-88 versi majalah tersebut.
Kontroversi Riza Chalid, dari Freeport hingga politik
Nama Riza Chalid sempat mencuat dalam skandal "Papa Minta Saham" pada tahun 2015, yang melibatkan Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin.
Dalam rekaman yang beredar, ketiganya diduga membahas pembagian saham Freeport untuk Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Meski Riza tak pernah dijerat hukum dalam kasus ini, keterlibatannya menimbulkan kegaduhan nasional.
Bahkan Kapolri saat itu, Badrodin Haiti, menyebut adanya indikasi pemufakatan jahat, meski penyelidikan belum ditindaklanjuti karena menunggu hasil sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca juga: Profil Riza Chalid Raja Minyak Indonesia, Rumahnya Digeledah usai Anak Tersangka Korupsi Pertamina
Di luar itu, Riza Chalid juga sempat disebut-sebut sebagai penyokong dana kampanye Prabowo Subianto dalam Pemilu 2014, serta dikaitkan dengan tabloid Obor Rakyat dan pembelian Rumah Polonia, markas pemenangan pasangan Prabowo-Hatta.
Terseret kasus korupsi Pertamina 2025
Terbaru, sosok yang dijuluki "saudagar minyak" ini ditetapkan sebagai tersangka dalam perannya sebagai beneficial owner PT Orbit Terminal Merak.
"(Ditetapkan sebagai tersangka adalah) MRC selaku beneficial owner PT Orbit Terminal Merak," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung Abdul Qohar dalam konferensi pers di Lobi Gedung Bundar Jampidsus, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Ia diduga terlibat dalam skema korupsi pengadaan dan tata kelola minyak mentah di Pertamina periode 2018–2023, lewat perusahaan bernama Orbit Terminal Merak.
Kejaksaan Agung menyebutkan bahwa sejumlah aset dan dokumen penting telah disita dari kediaman Riza.
Kasus ini juga menyeret sejumlah petinggi dari anak usaha Pertamina serta beberapa mitra swasta lainnya.
Tak hanya terlibat dalam urusan bisnis dan kontroversi nasional, Riza Chalid juga pernah dikaitkan dengan isu strategis internasional.
Pada 2023, ia dikabarkan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang memicu spekulasi terkait proyek tambang rare earth (REE) di Kedah.
Namun, isu ini dibantah langsung oleh Anwar yang menegaskan bahwa pertemuan tersebut terjadi atas undangan Sultan Kedah, bukan atas kapasitas pribadi atau bisnis.
Daftar Tersangka
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah membuka babak baru atas kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.
Setelah sebelumnya mengumumkan 9 tersangka pada awal Februari 2025, pada Kamis (10/7) malam, Kejagung mengumumkan 9 nama tambahan yang menjadi tersangka atas tindakan rasuah ini.
Salah satu nama yang menjadi sorotan adalah pengusaha minyak, Mohammad Riza Chalid (MRC) atau Riza Chalid yang menyusul anaknya, Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) yang telah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka.
Meski begitu, Direktur Penyidikan Kejaksaan Agung, Abdul Qohar dalam konferensi pers menyebut pihaknya belum bisa menangkap Riza karena yang bersangkutan tidak tinggal di dalam negeri.
Lebih lanjut Abdul menyebut, Kejagung menduga saat ini Riza berada di luar negeri, khususnya di negara Singapura.
"Berdasarkan informasi yang bersangkutan tinggal di luar negeri, khususnya di Singapura, kami sudah mengambil langkah-langkah," kata dia.
Berikut daftar 9 tersangka terbaru kasus korupsi minyak mentah:
1. Alfian Nasution (AN), VP Supply dan Distribusi PT Pertamina (Persero) tahun 2011-2015.
2. Hanung Budya Yuktyanta (HB), Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) tahun 2014.
3. Toto Nugroho (TN), VP Intermediate Supply PT Pertamina (Persero) tahun 2017-2018.
4. Dwi Sudarsono (DS), VP Product Trading ISC Pertamina tahun 2019-2020
5. Arief Sukmara (AS), Direktur Gas, Petrokimia & Bisnis Baru PT Pertamina International Shipping (PIS)
6. Hasto Wibowo (HW), SVP Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina tahun 2018-2020.
7. Martin Haendra Nata (MH), Business Development Manager PT Trafigura tahun 2019-2021.
8. Indra Putra Harsono (IP), Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
9. Mohammad Riza Chalid (MRC), Beneficial Owners PT Tanki Merak dan PT Orbit Terminal Merak.
Dan berikut adalah 9 nama tersangka yang diumumkan dalam babak pertama kasus korupsi Pertamina:
1. Riva Siahaan (RS), Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
2. Sani Dinar Saifuddin (SDS), Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
3. Yoki Firnandi (YF), Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
4. Agus Purwono (AP), VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
5. Maya Kusmaya (MK), Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga
6. Edward Corne (EC), VP Trading Operations PT Pertamina Patra Niaga
7. Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR), beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
8. Dimas Werhaspati (DW), Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
9. Gading Ramadhan Joedo (GRJ), Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Riza Chalid, Tersangka Korupsi Pertamina 2025: Ini Deretan Bisnisnya"
Baca berita lainnya di Google News
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
Riza Chalid
Muhammad Kerry Adrianto Riza
Kasus Korupsi Pertamina
Muhammad Riza Chalid
Jaksa Agung Buka Suara Soal Ada Tudingan Terungkapnya Korupsi Pertamina untuk 'Ganti Pemain' |
![]() |
---|
Jabat Dirut Sejak 2018-2024, Nicke Widyawati Berpotensi Diperiksa dalam Kasus Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Nicke Widyawati Eks Dirut Pertamina Berpeluang Dipanggil Kejagung, Tembus Rp118 M |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Alfian Nasution yang Disinggung Ahok usai Diperiksa Kejagung |
![]() |
---|
VIDEO Ini Kata Jaksa Agung Soal Tersangka Kasus Pertamina Disebut Ada Grup WA 'Orang-orang Senang' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.