Arti Bahasa Arab

Arti Innahu Kana Huuban Kabiro, Dosa Besar Memakan Harta Anak Yatim, Penjelasan Alquran dan Hadits

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
HARTA ANAK YATIM -- Ilustrasi anak-anak sedang bermain, berikut arti Innahu Kana Huuban Kabiro, Dosa Besar Memakan Harta Anak Yatim, Penjelasan Alquran dan Hadits. 

TRIBUNSUMSEL.COM  — Lafal innahu kana huuban kabiro, adalah kutipan ayat Alquran tepatnya surat An Nisa ayat 2, yang menjelaskan tentang larangan memakan harta anak yatim. Dosa besar apa bila kita memakan harta anak yatim. 

Surat An-Nisa Ayat 2, tulisan Arab dan artinya:

وَءَاتُوا۟ ٱلْيَتَٰمَىٰٓ أَمْوَٰلَهُمْ ۖ وَلَا تَتَبَدَّلُوا۟ ٱلْخَبِيثَ بِٱلطَّيِّبِ ۖ وَلَا تَأْكُلُوٓا۟ أَمْوَٰلَهُمْ إِلَىٰٓ أَمْوَٰلِكُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا

Arab-Latin: Wa ātul-yatāmā amwālahum wa lā tatabaddalul-khabīṡa biṭ-ṭayyibi wa lā ta`kulū amwālahum ilā amwālikum, innahụ kāna ḥụbang kabīrā

Artinya:

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka, janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sungguh, (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.”

Anak yatim yang berkekurangan sangat mendapat perhatian dalam Islam. Umat Islam diwajibkan untuk peduli, bersedekah kepada anak yatim yang kehilangan orangtuanya, sampai dia baligh dan mandiri secara finansial. 

Apabila anak yatim tersebut memiliki harta yang lebih atau kaya, maka umat Islam dilarang untuk mengambil atau memakan hartanya.

Sebagaimana dijelaskan Syekh Mutawalli Sya’rawi dikutip dari laman NU Online bahwa jika anak yatim memiliki harta yang banyak, maka orang yang merawatnya harus menjaga harta tersebut seperti yang dijelaskan dalam Surat An Nisa ayat 2 tersebut di atas.

Allah kemudian menjelaskan lagi tentang larangan memakan harta anak yatim dalam Surah An Nisa ayat 10:


Surat An-Nisa Ayat 10
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Arab-Latin: 
Innallażīna ya`kulụna amwālal-yatāmā ẓulman innamā ya`kulụna fī buṭụnihim nārā, wa sayaṣlauna sa'īrā

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).


Dari dua ayat di atas bahwa dapat diambil kesimpulan apabila anak yatim memiliki harta, maka dilarang untuk mengambilnya. Sebab perbuatan ini termasuk dosa besar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved