Berita Selebriti

4 Alasan Basarnas Tak Gunakan Helikopter saat Evakuasi Juliana Pendaki Brasil dari Jurang Rinjani

Pada gunung tinggi, terutama jurang dan lembah, ada potensi terjadinya angin vertikal dan turbulensi yang sangat berbahaya. 

Editor: Weni Wahyuny
(Sumber: Dok. Kansar Mataram)
EVAKUASI PENDAKI RINJANI - Proses evakuasi turis Brasil, Juliana De Souza Pereira Marins (27), yang jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat pada Senin (23/6/2025). Basarnas mengungkap alasan mengapa tak menggunakan helikopter saat evakuasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) ungkap empat alasan mengapa evakuasi Juliana Marins (26) tak menggunakan helikopter.

Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM), Basarnas, Emi Freezer mengatakan, tidak semua evakuasi korban kecelakaan gunung bisa menggunakan helikopter. 

"Penggunaan heli tergantung pada kondisi medan, cuaca, serta karakteristik lokasi dan teknis penerbangan," kata Emi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/6/2025). 

Menurutnya, ada empat alasan teknis dan keselamatan yang membuat helikopter tidak selalu bisa digunakan sebagai alat evakuasi. 

1. Medan vertikal 

Emi menjelaskan, lokasi korban berada di lereng atau jurang curam yang tidak memiliki ruang cukup untuk manuver helikopter, baik untuk hovering (menggantung di udara) maupun landing. 

"Jika tidak ada tempat mendarat atau menurunkan winch dengan aman, maka heli tidak bisa digunakan," ujarnya. 

Baca juga: VIDEO Momen Pilu Ayah Juliana Tiba di Indonesia, Lihat Jasad Putrinya Dievakuasi dari Jurang Rinjani

2. Turbulensi dan angin lereng

Pada gunung tinggi, terutama jurang dan lembah, ada potensi terjadinya angin vertikal dan turbulensi yang sangat berbahaya. 

Apabila rotor terkena aliran udara tak stabil, helikopter bisa kehilangan daya angkat dan berisiko jatuh. 

3. Visibility dan cuaca buruk 

Awan rendah, kabut, hujan, dan kecepatan angin juga memengaruhi jarak pandang pilot dan kestabilan heli. 

"Di Rinjani, tim heli dari PT AMMAN dan Basarnas pun melaporka evakuasi tidak memungkinkan karena kabut tebal dan angin keras," jelas dia. 

Baca juga: Penjelasan Dokter Forensik soal Hasil Autopsi Juliana, Tak Bertahan Lebih dari 20 Menit usai Jatuh

4. Debu vulkanik dan batuan longgar 

Tak hanya itu, balutan pasir vulkanik dan medan berdebu juga dapat teraduk oleh baling-baling helikopter (downwash), serta membahayakan mesin, rotor, dan personel di bawah.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved