PPG

Jawaban Jurnal Pembelajaran Deskripsi PPG 2025: Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut?

Referensi Jawaban: Pada Kurikulum Merdeka bahwa pembelajaran harus berpihak kepada peserta didik. Peserta didik di kelas memiliki latar belakang, kem

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI BUKU PEMBELAJARAN GURU - Inilah Jawaban Jurnal Pembelajaran Deskripsi PPG 2025: Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut? 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kunci jawaban soal Pembelajaran Deskripsi akan disajikan pada artikel kali ini.

Ibu/Bapak Guru yang mengikuti Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Daljab 2025 di Platform Merdeka Mengajar (PMM) atau yang sekarang dikenal dengan nama Ruang GTK, tentu akan menemukan beberap tugas yang harus diselesaikan.

Salah satu tugasnya yakni menjawab pertanyaan yang ada pada Jurnal Pembelajaran Deskripsi dan Refleksi berupa "Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik?...."

Kunci jawaban pada artikel kali ini dibuat agar dapat membantu Ibu/Bapak Guru dalam menyelesaikan tugas yang ada.

Berikut sajian selengkapnya.

_____

Jurnal Pembelajaran Deskripsi PPG 2025 di Platform Ruang GTK

Pertanyaan:

Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik?

Referensi Jawaban:

Pada Kurikulum Merdeka bahwa pembelajaran harus berpihak kepada peserta didik. Peserta didik di kelas memiliki latar belakang, kemampuan, minat, dan gaya belajar yang berbeda-beda. 

Sehingga diperlukan suatu pembelajaran yang betul-betul memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik, pembelajaran tersebut yang tepat adalah pembelajaran berdiferensiasi. 

Karena pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan pembelajaran yang memahami bahwa setiap peserta didik adalah unik dan memiliki kebutuhan belajar yang berbeda.

____

Beberapa Alternatif Jawaban Lainnya

#Alternatif Jawaban (1)

Saya memilih tugas ini sebagai aksi nyata terbaik karena sejalan dengan upaya saya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. 

Tugas ini memungkinkan saya untuk menerapkan prinsip-prinsip Merdeka Belajar dengan lebih baik, memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif, dan mendorong kreativitas mereka. 

Selain itu, tugas ini juga memberikan dampak positif dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa, yang menjadi salah satu tujuan utama saya sebagai pendidik dalam program guru penggerak. 

Dengan tugas ini, saya berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, berfokus pada pengembangan potensi siswa secara holistik.

#Alternatif Jawaban (2)

Pengalaman saya selama mengajar yang paling berkesan adalah ketika saya mencoba menenangkan siswa dengan cara sedikit keras. Hasilnya memang ampuh, siswa-siswa menjadi tenang dan duduk di bangku masing-masing. Namun, ternyata terdapat sebuah kenyataan berbeda dari apa yang saya bayangkan. 

Siswa yang tenang di kelas bukan berarti memperhatikan penjelasan saya. Mereka justru asyik dengan kegiatan masing-masing. Ini terbukti saat saya memberi penguatan materi berupa proyek, para siswa sama sekali tidak dapat mengerjakannya. Saya pun mencoba memotivasi ulang mereka dan melakukan bimbingan personal. 

Pengalaman tersebut membuat saya berintrospeksi. Saya pun memutar otak untuk mencari cara agar siswa dapat belajar dengan maksimal dan bermakna. Karena pembelajaran yang bermakna bukan tercermin dari kelas yang tenang, melainkan dari adanya komunikasi dua arah oleh siswa dan guru. 

Pembelajaran yang bermakna dapat dilaksanakan dengan berbagai cara agar siswa mampu fokus terhadap materi yang diajarkan. Pembelajaran yang bermakna bisa tetap dilakukan meski kadang kelas sedikit ramai. Ini artinya, guru harus memiliki kemampuan penguasaan kelas, yaitu mampu mengkondisikan kelas jadi efektif untuk belajar. 

Dengan begitu, siswa dapat memperoleh pembelajaran secara efektif, efisien, dan bermakna. Setelah kejadian itu, saya lalu memvariasikan cara menenangkan siswa tanpa menggunakan nada marah. Saya mengganti pendekatan dengan berusaha memberikan pengertian kepada siswa-siswa di kelas. Saya berujar “Hayo anak-anak pilih Bu Guru marah-marah apa bersabar?”. 

Tentu mereka memilih saya bersabar. Saya lalu mencoba membuat mereka mengerti tentang tugas yang harus mereka kerjakan secara bertahap dan berulang-ulang. 

Dengan cara ini, siswa tidak merasa tertekan, namun benar-benar memahami apa yang harus mereka kerjakan. Pendekatan saya ini mungkin cocok diterapkan di kelas yang saya ajar, yaitu kelas 1 SD, tetapi belum tentu cocok untuk kelas lain.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved