Breaking News

Berita Viral

RESPON Dedi Mulyadi Soal Viral Adnan Prasetyo Bocah Brebes Gowes Sepeda 200 Km Demi Bertemu Dirinya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya bereaksi soal viral anak bernama Adnan Prasetyo berusia 15 tahun nekat mengayuh sepeda sejauh 200 Km dari Br

Editor: Moch Krisna
kolase TikTok @aburidwan08
MINTA BANTUAN - Adnan Prestyo (Kiri) dan Dedi Mulyadin (Kanan) - Alasan Adnan Prasetyo Nekat Gowes Sepeda 200 KM Demi Temui Dedi Mulyadi, Ngaku Ingin Minta Bantuan, Selasa (10/6/2026). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya bereaksi soal viral anak bernama Adnan Prasetyo berusia 15 tahun nekat mengayuh sepeda sejauh 200 Km dari Brebes Jawa Tengah ke Jawa Barat untuk menemuinya.

Melansir dari Kompas.com, Rabu (11/6/2026) Dedi Mulyadi mengatakan bahwa bocah tersebut telah dijemput oleh Bupati Brebes, Jawa Tengah, Pramitha Widya Kusuma.

 "Ya, sudah dijemput sama Bupatinya. Jadi, baru sampai mana, katanya baru sampai Subang, kota," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi pun berterima kasih kepada Bupati Brebes yang telah memperhatikan warganya dan telah menjemput bocah Brebes tersebut.

 "Bupatinya sudah menjemputnya. Terima kasih ya, setiap orang yang memperhatikan warganya," tuturnya.

Sebelumnya, nama Adnan Prestyo (15) kini tengah menjadi perhatian publik.

Hal tersebut setelah ia nekat menggowes sepeda sejauh 200 KM demi menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Usut punya usut, Adnan diketahui berasal dari kota Bumi Ayu, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

KISAH ADNAN - Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma (kiri) menjemput Adnan (15) bocah putus sekolah yang mengayuh sepeda ratusan kilometer menuju Kabupaten Subang hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Selasa (10/6/2025) dini hari.
KISAH ADNAN - Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma (kiri) menjemput Adnan (15) bocah putus sekolah yang mengayuh sepeda ratusan kilometer menuju Kabupaten Subang hendak menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Selasa (10/6/2025) dini hari. ((Dok. Pribadi Paramitha Widya Kusuma)/Kompas.com)

Dirinya putus sekolah sejak kelas 2 SMP tersebut ternyata anak yatim piatu.

Melansir dari Tribunnewsbogor.com, Senin (9/6/2025) Adnan ditemukan polisi menguak alasan ingin bertemu Dedi Mulyadi.

"De mau ketemu siapa?" tanya petugas kepolisian.

"Mau ketemu Pak Mulyadi," kata Adnan.

"Dedi Mulyadi, Gubernur?" tanya polisi lagi.

Adnan lantas menjawabnya dengan anggukan.

Saat ditanya asal-usulnya, Adnan menjawab singkat.

Bahwa ia berasal dari kota yang tak masuk dalam wilayah kekuasaan Dedi Mulyadi.

"Dari mana?" tanya polisi.

"Dari Jateng," imbuh Adnan.

"Jawa Tengah? jauh banget," pungkas polisi.

Kepada petugas kepolisian, Adnan menunjukkan kertas yang ia bawa.

Kertas tersebut berisi alamat lengkap tempat tinggal Dedi Mulyadi yakni di Lembur Pakuan, Subang beserta nomor telepon yang bisa dihukungi.

Melihat kondisi Adnan yang lusuh dan lesu, polisi pun mengajaknya untuk masuk seraya memberikan makan.

Di momen itulah Adnan menceritakan jati dirinya yang ternyata merupakan yatim piatu.

"Namanya Adnan Prasetyo, 15 Tahun, Kampung Baru, Kabupaten Brebes. Enggak sekolah?" tanya polisi.

"Sekolah udah keluar kelas 2 SMP. Harusnya udah kelas 1 SMA sekarang," jawab Adnan.

"Kenapa keluar tuh?" tanya polisi lagi.

"Enggak ada uangnya," imbuh Adnan.

"Udah izin sama orangtua?" tanya polisi.

"Orangtua udah enggak ada," akui Adnan.

"Kakak, adik, saudara?" tanya polisi.

"Saudara ada tapi di Jakarta, tapi enggak tahu," ucap Adnan dengan wajah sedih.

Lahap menyantap hidangan yang diberikan polisi, Adnan sungkan ditawari minuman.

Sebab kendati lapar, Adnan mengaku punya bekal air minum.

Meski begitu, Adnan tampak lelah karena ternyata belum sempat tidur.

"Ini sepedaan dari mana?" tanya polisi.

"Dari Bumiayu," kata Adnan.

"Semalam tidur di mana?" tanya polisi lagi.

"Semalam enggak tidur," imbuh Adnan.

Lebih lanjut, Adnan pun menceritakan alasannya nekat gowes sepeda ratusan kilometer seorang diri.

Ternyata ada alasan memilukan yakni Adnan ingin minta bantuan Dedi Mulyadi untuk kehidupannya sebagai yatim piatu dan sebatang kara.

"Tujuannya ketemu pak Gubernur tuh apa?" tanya polisi.

"Tolong dibantu lah," ujar Adnan.

Sebelum pergi meninggalkan kantor polisi, Adnan sempat mengurai keinginannya yang direkam oleh petugas kepolisian.

Adnan mengaku ingin sekali bertemu Dedi Mulyadi.

"Assalamualaikum Pak Dedi, nama saya Adnan dari Kabupaten Brebes, Kecamatan Bumiayu, Desa Kalialang. Saya ke sini naik sepeda, saya ingin ketemu Pak Dedi. Saya dari Brebes. Bila beliau berkenan saya ingin bertemu," ujar Adnan.

Aksi bocah yang menggowes sepeda demi bertemu Dedi Mulyadi itu sontak ramai dikomentari netizen.

Namun ada satu komentar dari netizen yang mengaku kenal dengan Adnan.

"Kebetulan gw orang bumiayu dan kenal anak ini, dia udh gapunya orang tua, dan kalo gasalah dia masih punya nenek/kakek, tapi tidak bisa menyanggupi kebutuhan hidupnya jadi dia tinggal di panti asuhan. Mungkin dia ga betah jadi dia kabur dan pernah mencuri beberapa barang termasuk sepeda yang dia bawa. Tujuan awal dia sebenarnya ke jakarta katanya mau cari kerja, bulan lalu dia sampe di cirebon sempet viral juga," tulis akun TikTok depra1924.

Dijadikan Anak Asuh Bupati Brebes

Nasib mujur Adnan Prasetyo (15), bocah yang nekat mengayuh sepeda ratusan kilometer demi bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini diangkat sebagai anak asuh oleh Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma.

Diketahui, alasan Adnan nekat menemui Dedi Mulyadi naik sepeda karena ingin meminta bantuan.

Gagal bertemu Dedi Mulyadi, kini anak yatim piatu asal Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, itu dijemput langsung oleh Bupati Paramitha dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes dari Kabupaten Subang, Selasa (10/6/2025) dini hari.

Adnan akan tinggal dan belajar di Pondok Pesantren Assalafiyah Saditan, Brebes. 

 Semua kebutuhan hidup dan pendidikannya akan ditanggung langsung oleh Bupati Paramitha.

"Setelah diskusi dengan Bupati, Adnan akan tinggal di Ponpes Assalafiyah Saditan dan rencana sekolah di SMP di Brebes," ujar Kepala Dindikpora Kabupaten Brebes, Caridah.

Bupati Paramitha bahkan membelikan Adnan perlengkapan sekolah dan sebuah sepeda sebelum ia masuk ke pondok pesantren.

Caridah mengungkapkan bahwa Adnan memang ingin melanjutkan pendidikan, namun selama ini terkendala banyak hal hingga akhirnya putus sekolah. 

"Adnan inginnya di Brebes, bukan di Bumiayu karena mungkin ada trauma psikolog karena keluarganya tidak ada. Adnan akan disekolahkan dan orang tua asuhnya adalah Ibu Bupati sendiri sampai kuliah," imbuh Caridah.

Sementara, Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, mengaku prihatin dengan nasib Adnan dan memutuskan untuk turun tangan secara langsung. 

"Adnan sudah saya jemput. Sekolah dan kehidupan sehari-hari semuanya saya yang nanggung," kata Paramitha kepada Kompas.com, Selasa.

(*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved