Berita Nasional

3 Teman Kuliah Jokowi di UGM Beri Kesaksian Soal Keaslian Ijazah, Ada Mantan Komisaris Pupuk

Inilah deretan teman Presiden ke -7 Ri, Joko Widodo semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), buka suara soal polemik ijazah

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Dok.UGM/Kompas.com
FOTO WISUDA JOKOWI - Tangkapan layar dari laman resmi UGM yang menujukkan foto wisuda Joko Widodo (baris paling atas, ketiga dari kanan) 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah deretan teman Presiden ke -7 Ri, Joko Widodo semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), buka suara soal polemik ijazah palsu yang menjerat ayah Gibran Rakabuming Raka.

Adapun diketahui, ada tiga teman Jokowi yang baru-baru ini muncul mengungkapkan kesaksian soal ijazah.

Mereka yakni, Andi Pramaria dan Mustoha Iskandar hingga Frono Jiwo.

Berikut kesaksiannya:

1. Andi Pramaria

Andi Pramaria blak-blakan mengaku mengaku bahwa dirinya merupakan teman satu angkatan Jokowi saat menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM.

Andi memastikan bahwa Jokowi benar-benar mengenyam pendidikan kuliah di UGM.

Baca juga: 5 Poin Pengakuan Andi Pramaria Eks Rekan Wisuda Jokowi Soal Ijazah, Tunjukkan Foto Saat Wisuda

REKAN KULIAH JOKOWI  - (kiri) Joko Widodo dan Andi Pramaria saat berfoto di Bandara Internasional Lombok, saat Jokowi menjadi Presiden RI. Andi menegaskan merupakan teman kuliah Jokowi dan wisuda bersama-sama. (kanan) Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi.
REKAN KULIAH JOKOWI - (kiri) Joko Widodo dan Andi Pramaria saat berfoto di Bandara Internasional Lombok, saat Jokowi menjadi Presiden RI. Andi menegaskan merupakan teman kuliah Jokowi dan wisuda bersama-sama. (kanan) Andi Pramaria, mantan Kadis Kehutanan Provinsi NTB, memunjukkan ijazah miliknya. Andi mengatakan sebagai rekan satu angkatan, satu fakultas dan wisuda bersama dengan Jokowi. (Dok. Andi Pramaria/(KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI))

Ia mengaku menjadi saksi sejarah Jokowi saat berkuliah di UGM.

"Kalau dibilang Pak Jokowi bener nggak kuliah di UGM? Betul!" kata Andi Pramaria, dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Akhir Pekan di kanal YouTube Kompas TV, pada Minggu (18/5/2025).

Andi Pramaria juga memastikan bahwa Jokowi wisuda di UGM.

Pasalnya, saat itu, kata Andi, Jokowi diwisuda bersama dirinya.

"Wisuda juga, karena itu memang bareng sama saya," ujarnya.

Akan tetapi, Andi Pramaria tidak bisa memastikan ijazah milik Jokowi asli atau tidak asli.

"Apakah beliau betul ijazahnya asli atau tidak, saya nggak ngerti, karena ijazahnya yang mana saya nggak ngerti," kata dia.

Namun, ia menegaskan bahwa mereka berdua masuk kuliah dan wisuda di Fakultas Kehutanan UGM secara bersamaan. 

Andi berani menyatakan bahwa jika dilihat dari nilai sejarah dan historis, ia percaya bahwa ijazah Jokowi adalah asli, asalkan sama dengan miliknya.

Andi Pramaria diketahui memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di Dinas Kehutanan (Dishut).

Ia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Nusa Tenggara Barat (NTB).

2. Mustoha Iskandar

Teman Jokowi lainnya yakni Mustoha Iskandar yang juga menyampaikan pengakuan serupa.

Mustoha memastikan Jokowi adalah benar mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980-1985.

Ia juga menegaskan Jokowi lulus dari UGM pada 1985.

Hal itu diketahuinya sebab Fakultas Kehutanan UGM di masa lalu, memiliki tradisi seseorang yang wisuda, akan mengajak teman-temannya makan bersama.

"Saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan Mas Joko Widodo, ya, sejak sama-sama masuk di tahun 1980. Sampai 1985 beliau lulus," ujar Mustoha, dikutip dari YouTube tvOneNews, Sabtu (17/5/2025).

"Saya menyaksikan, biasanya kalau di Kehutanan itu kalau ada yang lulus teman-temannya, kita ramai-ramai ngumpul, ditraktir."

"Sehingga saya sempat menyaksikan beliau lulus tahun '85, karena saya belakangan lulusnya, tahun '86," tutur Mustoha.

Mustoha Iskandar sempat menjabat sebagai Komisaris Independen PT Pupuk Indonesia (Persero) sejak 4 Agustus 2020.

3. Frono Jiwo

Sementara, Frono Jiwo rekan Jokowi lainnya ini juga mengungkapkan kesaksian soal Presiden ke-7 RI itu.

Dalam siaran pers yang diunggah pada 25 Maret 2025 lewat laman resmi Universitas Gadja Mada (UGM), Frono Jiwo turut menghadirkan keterangan Frono Jiwo yang merupakan teman Jokowi saat berkuliah di Fakultas Kehutanan UGM. 

Frono Jiwo mengaku prihatin dengan informasi hoaks terkait Jokowi di media sosial. Padahal ia dan Jokowi sama-sama masuk UGM pada 1980 dan wisuda pada 1985. 

"Kami seangkatan dengan Pak Jokowi, masuk tahun 1980," kata Frono Jiwo dilansir dari laman resmi UGM, dikutip (14/4/2025).

Ia juga menceritakan Jokowi sebagai orang yang yang pendiam. Namun, memiliki selera humor yang tinggi ketika bersama teman dekatnya.

"Pak Jokowi orangnya pendiam, tapi kalau ngobrol selalu kocak, apa yang jadi pembicaraan selalu mengundang tawa," ujar Frono Jiwo.

Jokowi juga diamininya sebagai mahasiswa yang memiliki hobi naik gunung. Frono Jiwo pun pernah sekali naik gunung bersama Jokowi pada masa kuliahnya.

"Pak Jokowi sering naik gunung, tapi saya jarang dan seingat saya, saya tidak pernah bareng naik gunung sama Pak Jokowi," ujar Frono Jiwo.

Ia pun kembali menegaskan bahwa ijazah milik Jokowi adalah asli.

Jika dibandingkan dengan ijazah miliknya, keduanya menggunakan jenis huruf atau font yang sama dan ditandatangani oleh Rektor Prof. T Jacob dan Dekan Prof Soenardi Prawirohatmodjo. 

"Ijazah saya bisa dibandingkan dengan ijazahnya Pak Jokowi. Semua sama kecuali nomor kelulusan ijazah dari Universitas dan Fakultas," ujar Frono Jiwo.

Frono Jiwo diketahui diangkat menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara XIV sejak tahun 2020.

Awal Mula Jokowi Dituding Ijazah Palsu

Sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo blak-blakan tentang pemicu dilaporkan mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) soal dugaan ijazah palsu.

Dia menuturkan awal mula pelaporan tersebut ketika Jokowi tengah bercanda dengan mantan Menkopolhukam Mahfud MD dalam suatu acara pada tahun 2013 silam.

Adapun candaan Jokowi tersebut tentang dirinya bisa lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) di bawah 2,0.

Roy menganggap candaan Jokowi itu perlu diselidiki karena dirasa janggal karena mahasiswa dengan IPK 2,0 bisa lulus dari UGM.

"Yang memicu (kasus ijazah) sebenarnya Pak Jokowi sendiri ketika tahun 2013, dia bercanda dengan Prof. Mahfud MD tentang IP atau Indeks Prestasi."

"Singkat kata, waktu itu Pak Mahfud cerita IP-nya 3,8, Pak Jokowi cerita di bawah 2. Nah, publik lalu bertanya, kok IP di bawah 2 bisa lulus dari UGM, padahal lulusnya lima tahun," katanya dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Minggu (18/5/2025).

Setelah pernyataan tersebut, Roy mengatakan beberapa pihak seperti pegiat media sosial Tifauzia Tyassuma atau dokter Tifa, lalu melakukan penelusuran tentang kelulusan Jokowi dari UGM tersebut.

Bahkan, hal tersebut sampai berujung gugatan hukum oleh seseorang bernama Bambang Tri Mulyono dan Sugi Nur Raharja pada tahun 2022 dan 2023.

Namun, mereka justru berujung dibui karena dianggap melakukan ujaran kebencian.

Roy Suryo mengatakan setelah gugatan tersebut, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta merilis fotokopi ijazah Jokowi.

Hanya saja, hal tersebut justru semakin membuat publik bertanya-tanya tentang keabsahan ijazah dan lulusnya Jokowi dari UGM.

"Inilah yang malah memacu (penelusuran ijazah Jokowi). Ketika, kemudian orang baru melihat penampilan ijazah fotokopi itu kemudian banyak analisis soal itu dan hingga soal skripsi," katanya.

Puncaknya adalah ketika ahli forensik digital sekaligus mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, datang ke UGM dan meneliti skripsi Jokowi.

Dari penelitiannya itu, kata Roy, Rismon menemukan berbagai kejanggalan tentang skripsi Jokowi. Bahkan, Rismon berani mengeklaim bahwa skripsi Jokowi palsu.

"Dia (Rismon) datang ke UGM lalu melakukan penelitian terhadap skripsinya (Jokowi) karena yang bisa dilihat skripsinya bukan ijazahnya."

"Dan dia mengatakan banyak kejanggalan di skripsinya dan dia mengatakan bahwa skripsinya palsu," tuturnya.

Seperti Rismon, Roy dan beberapa pihak lantas juga mendatangi UGM untuk melihat skripsi Jokowi.

Ternyata, temuan Roy serupa dengan Rismon, yaitu skripsi Jokowi memiliki banyak kejanggalan.

"Banyak sekali kesalahan di situ (skripsi Jokowi), termasuk nggak ada lembar pengujian, lembar pengesahan, tanda tangan dosen pembimbingnya juga diragukan."

"Bahkan, diragukan langsung oleh putrinya sendiri bahwa tanda tangan Profesor Achmad Soemitro yang ada di situ bukan tanda tangan almarhum ayahnya karena ejaannya juga salah," katanya.

(*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved