Berita Viral

Duduk Perkara Para Advokat Desak Hercules Ditangkap, Ngadu ke Komisi III DPR, Ketum GRIB Jaya Murka

Hercules dibuat meradang dengan beberapa pengacara yang mengadu ke Komisi III di DPR Pada Rabu (7/5/2025).  kaget dirinya diminta segera ditangkap

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
ig/gribjaya_id
PROFIL GRIB JAYA -Tangkap layar Rosario de Marshall atau Hercules Ketum GRIB Jaya Mendukung Pengesahan RUU TNI, Selasa (22/4/2025). Hercules dibuat meradang dengan beberapa pengacara yang mengadu ke Komisi III di DPR Pada Rabu (7/5/2025).  kaget dirinya diminta segera ditangkap 

"Ini tentu tidak boleh dibiarkan. Ormas itu mengaku membela klien, sehingga seenaknya bertindak atas nama hukum. Bahkan melakukan penyegelan pabrik," ujar Abdullah.

Menurutnya, penyegelan pabrik oleh ormas sudah kerap terjadi di banyak daerah.

Bahkan penyegelan dilakukan karena pabrik dinilai tak memenuhi keinginan mereka.

Ia menegaskan, premanisme berkedok ormas akan sangat sangat merugikan pemilik usaha dan masyarakat.

Hal tersebut tentu akan membuat investor khawatir untuk datang ke Indonesia.

"Maka, ormas yang bertindak seperti preman itu harus ditindak, ditangkap, dan diproses hukum. Polisi harus tegas dan bertindak cepat," ujar Abdullah.

Diketahui, ormas GRIB Jaya yang menyegel pabrik milik PT Bumi Asri Pasaman (BAP) di Kabupaten Barito Selatan, Kalteng.

Hercules Merasa Terganggu

Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules, merasa gerah dengan beberapa pengacara yang mengadu ke Komisi III di DPR Pada Rabu (7/5/2025). 

Para pengacara itu meminta agar Hercules segera ditangkap. 

Hercules menilai bahwa desakan penangkapan itu sama saja seperti pengancaman.

"Mereka-mereka ini adalah rombongan atas nama pengacara, artinya saya di sini merasa terganggu. Karena negara ini negara hukum, semestinya kalau memang benar mereka ini pengacara semestinya mereka tahu hukum," katanya seperti dikutip dari Seleb Oncam News yang tayang pada Kamis (8/5/2025). 

Menurut Hercules, rombongan pengacara itu tiba-tiba menyenggolnya. 

Aduan dari mereka ke Komisi III membuat syok anak dan istrinya. 

"Tidak ada hujan, tidak ada angin, tiba-tiba mereka muncul di Komisi III untuk mendesak segera melakukan penangkapan, jadi ya memang kaget saya juga dan istri anak pun kaget. Artinya ini semacam pengancaman, provokasi dan shock therapy terhadap anak dan istri saya," katanya. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved