Berita Viral

Usai Debat dengan Dedi Mulyadi Soal Wisuda, Orang Tua Aura Cinta Ngaku Sakit Hati Anaknya Dibully

Orang tua Aura Cinta sakit hati atas hujatan yang dilayangkan kepada putrinya Imbas dari kritikan Aura ke Dedi Mulyadi ngotot adakan acara perpisahan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL/IG/pembasmi.kehaluan.reall
CURHAT ORANG TUA AURA CINTA- (kiri) Orang tua Aura Cinta sakit hati atas hujatan yang dilayangkan kepada putrinya Imbas dari kritikan Aura ke Dedi Mulyadi ngotot adakan acara perpisahan, (kana) Aura Cinta saat debat dengan Dedi Mulyadi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Setelah sang anak berdebat dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kedua orang tua Aura Cinta mengaku sedih.

 Warga asal Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi tersebut sakit hati anaknya kini dibully.

Aura Cinta merupakan seorang lulusan SMA di SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi yang ngotot meminta acara perpisahan di sekolah tetap diadakan dalam video viral tersebut.

Saat Dedi bertemu dengan sejumlah warga Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, yang menjadi korban penggusuran rumah di kali Cikarang Bekasi Laut, momen tersebut terjadi .

Baca juga: Reaksi Dedi Mulyadi disebut Debat dengan Aura Cinta Dituduh Settingan, Puji Anak Pintar dan Berani

Imbas dari kritikan Aura Cinta, kini keluarganya terus dibanjiri hujatan.

Gadis bernama lengkap Egalita Aurelia Devi Artameviaitu itu mendapat bully atau perundungan dari netizen di media sosial.

Mengetahui hal tersebut, orang tua Aura Cinta pun sakit hati atas hujatan yang dilayangkan kepada putrinya. 

Ayah Aura bahkan menyesal mengapa dirinya membujuk sang putri untuk bertemu langsung dengan Dedi Mulyadi.

"Dihujat sampai sedemikian rupa ya tetep nggak ikhlas," kata ibu Aura Cinta dalam tayangan video di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, dilansir dari Sabtu (3/5/2025).

"Nggak ikhlas kita kalau disuruh milih ya mending nggak usah (bertemu dengan Dedi Mulyadi). Terus terang saya pribadi sebagai orang tuanya menyesal sekali kenapa di hari itu Aura saya bujuk untuk menemui gubernur," tambah ayahnya.

Agus tak kuasa membendung tangisnya menyesal tak membela anaknya saat disudutkan Dedi Mulyadi dalam pertemuan tersebut.

"Aura bilang sama saya 'pa, kenapa tadi papa gak bela Aura' gitu loh,," ujar Agus menirukan ucapan putrinya.

"Saya sebagai orang tua sebagai ayahnya, kok tidak bisa menyampaikan sesuatu hanya diam disitu," ucapnya berderai air mata.

Baca juga: Berani Debat dengan Dedi Mulyadi Soal Wisuda, Aura Cinta Disebut Bukan Anak-anak, Lulus Tahun Lalu

Disisi lain, Aura Cinta mengungkapkan bahwa sejak awal kehadirannya di pertemuan tersebut hanya niat membahas protesnya soal rumahnya menjadi korban penggusuran.

Tak disangka, Dedi Mulyadi justru menanyakan Aura Cinta soal keluhan ingin diadakan kembali wisuda perpisahan sekolah.

"Waktu itu awalnya datang kesana diundang saya pikir bakal ngebahas tentang penggusuran, gak tahunya malah ditembak ke masalah wisuda," beber Aura.

"Dan itutu aku gak ada sama sekali gak tahu kalau misalnya topiknya itu bakal ke wisuda," ujar Aura Cinta.

DEBAT DEDI MULYADI DAN AURA CINTA- Tangkap layar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi debat dengan remaja lulusan SMA saat bertemu sejumlah warga rumah digusur lantaran dibangun di bantaran kali, Sabtu (27/4/2025). Dedi Mulyadi ungkap bahwa Aura Cinta bukan seorang remaja karena usianya hampir 20 tahun, frontal suarakan kritikannya minta acara perpisahan sekolah
DEBAT DEDI MULYADI DAN AURA CINTA- Tangkap layar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi debat dengan remaja lulusan SMA saat bertemu sejumlah warga rumah digusur lantaran dibangun di bantaran kali, Sabtu (27/4/2025). Dedi Mulyadi ungkap bahwa Aura Cinta bukan seorang remaja karena usianya hampir 20 tahun, frontal suarakan kritikannya minta acara perpisahan sekolah (Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

 
Aura Ngotot Minta Adakan Wisuda

Sebelumnya, Aura Cinta viral karena aksinya memberikan kritikan pedas atas kebijakan Dedi Mulyadi.

Ia meluapkan curhatan soal rumahnya yang berada di bantaran kali Bekasi digusur karena kebijakan Dedi Mulyadi.

Selain itu, kritikan Aura Cinta juga disorot karena mengomentari kebijakan Dedi Mulyadi soal wisuda.

Ia mengungkap ketidaksetujuan jika acara perpisahan di sekolah ditiadakan karena kebijakan Dedi Mulyadi.

Diketahui gadis di Bekasi itu tidak setuju dengan kebijakan Gubernur Jabar itu untuk membela adiknya yang masih sekolah di SMP.

Aura Cinta meminta agar kebijakan Dedi Mulyadi menghapus acara wisuda atau acara perpisahan untuk TK-SMA itu dikaji ulang.

"Kalau misalnya bisa, wisuda itu pengeluarannya lebih sedikit, tetep ada wisuda," ujarnya.

Menurut Aura, semua murid seharusnya bisa merasakan acara perpisahan di sekolah.

Sayangnya, aksi protes dan kritikan Aura Cinta itu menuai kontroversi.

Terlebih setelah dirinya akhirnya muncul dan langsung berhadapan debat Dedi Mulyadi.

Hal itu dinilai Dedi memberatkan sebab tak sedikit orang tua yang berutang untuk membayar kegiatan perpisahan atau study tour sekolah.

Aura juga mengakui, pembayaran biaya perpisahan cukup membebani orang tuanya.
Tetapi, ia bersikeras berpendapat perpisahan penting digelar sebab tak semua anak bisa merasakannya.

"Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?" tanya Dedi.

"Orang tua," jawab Aura.

"Membebani nggak?" tanya Dedi lagi.

"Iya membebani, Pak. (Tapi) kan ada juga yang cuma lulusan SD, SMP, atau SMA," sahut Aura.

Saat kembali ditanya berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar perpisahan ketika SMP, Aura menyebut nominal Rp1 juta.

Padahal, sang ibu yang duduk di sampingnya, mengaku hanya sebagai ibu rumah tangga.

Sementara, sang ayah hanya bekerja menjual botol-botol kaca yang biasa digunakan untuk bensin eceran.

"Waktu (SMP) itu (bayar sekitar Rp1 juta doang, Rp1,2 juta," ungkap Aura.

"Ibuknya kerja apa? Ayahnya kerja apa?" tanya Dedi.

"(Saya) ibu rumah tangga. (Ayahnya) wiraswasta, dagang. Dagang botol-botol (untuk) bensin (eceran)" jelas ibu Aura.

Meski penghasilannya tak berlebih, ibu Aura mengaku rela membayar untuk perpisahan agar sang anak memiliki  kenangan bersama teman-teman.

Ia juga mengaku tak masalah keluar banyak uang untuk kegiatan perpisahan sekolah anak, alih-alih ditabung supaya bisa membeli rumah.

"Ibu lebih setuju mana? Perpisahan tapi bayar, atau perpisahan dilarang, nggak ngeluarin duit?" tanya Dedi.

"Kalau buat mental anak, setuju yang bayar. Kalau nggak ada kenangan, kan ini," jawab si ibu.

"Ibu rumah aja ga punya?" sindir Dedi.

"Iya, tapi kalau demi anak saya sih nggak apa-apa, Pak," kata ibu Aura.

Mendengar jawaban itu, Dedi lantas menyindir keluarga Aura yang masih tinggal di bantaran sungai hingga rumahnya berakhir digusur.

Ia pun mempertanyakan mengapa ibu Aura yang masih tinggal di bantaran sungai, tak paham prioritas kehidupan.

"Demi anak jangan tinggal di bantaran sungai. Ibu tinggal aja masih di bantaran sungai, kenapa gaya hidup begini (selangit)?" sentil Dedi sembari membuat gestur tangan ke atas.

"Ini kan harus diubah," tegasnya.

Baca berita lainnya di google news

Bergabung dan baca berita menarik di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved