Seputar Islam

Hadits Amal Saleh yang Dicintai Allah 10 Hari Pertama bulan Dzulhijjah, Bulan Haji, Bulan Berqurban

“Tidak ada suatu hari, dimana amal shalih lebih dicintai ALLAH dibandingkan beramal pada hari-hari ini -yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
DZULHIJJAH -- Ilustrasi tentang Hadits Amal Saleh yang Dicintai Allah di 10 Hari Pertama bulan Dzulhijjah, Bulan Haji, Bulan Berqurban 

TRIBUNSUMSEL.COM — Setelah Syawal, bulan berikutnya adalah Dzulqadah dan Dzulhijjah dalam penanggalan kalender Islam atau kalender hijriyah.

Selama ini kita kenal bulan Dzulhijah sebagai bulan haji, bulan yang di dalamnya diperintahkan berqurban. 

Rasulullah SAW bersabda,
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء

Artinya:

“Tidak ada suatu hari, dimana amal shalih lebih dicintai ALLAH dibandingkan beramal pada hari-hari ini -yakni sepuluh hari pertama Zulhijjah-
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sekalipun amalan itu jihad fi sabililah?.”
Beliau menjawab,
“Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali seseorang yang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak pulang (dari jihad itu) dengan membawa suatu apapun.”
(HR. al-Bukhari)

Amalan Yang Disyariatkan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah dikutip dari artikel tulisan Muh. Yusran Anshar, Lc dari laman wahdah.or.id.

1.  Melaksanakan ibadah haji dan umrah
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda : ”Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus dosa-dosa) diantara keduanya, sedang haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali Syurga”
(HR. Bukhari dan Muslim).

2.  Berpuasa pada hari-hari tersebut atau beberapa hari diantaranya (sesuai kesanggupan) terutama pada hari Arafah (9 Zulhijjah).
Rasululllah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Tidaklah seseorang berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari Neraka (karena puasanya) sejauh 70 tahun perjalanan”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Khusus tentang puasa Arafah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
“Berpuasa di hari Arafah ( 9 Zulhijjah ) menghapuskan dosa tahun lalu dan dosa tahun yang akan datang”
(HR. Muslim)


3.  Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
“Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid.”(HR. Ahmad)

 4. Bertaubat dan menjauhi kemaksiatan serta seluruh dosa agar mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah سبحانه وتعالى .
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
”Sungguh Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah apabila seseorang melakukan apa yang Allah haramkan atasnya”
(HR. Bukhari dan Muslim)

  5. Memperbanyak amalan-amalan shalih berupa ibadah-ibadah sunnat seperti shalat, jihad, membaca Al Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan yang semacamnya.
Karena amalan tersebut akan dilipatgandakan pahalanya jika dilakukan pada 10 hari pertama bulan Zulhijjah.

6. Bertakbir 

Disyariatkan pada hari-hari tersebut bertakbir di setiap waktu, baik itu siang maupun malam, terutama ketika selesai shalat berjama’ah di masjid.

Takbir ini dimulai sejak Shubuh hari Arafah (9 Zulhijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedang bagi jama’ah haji maka dimulai sejak Zhuhur hari penyembelihan (10 Zulhijjah).
Adapun akhir dari waktu bertakbir adalah pada hari terakhir dari hari-hari Tasyrik (13 Zulhijjah)

7.  Memotong hewan qurban (Udhiyah) bagi yang mampu pada hari raya qurban (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11–13 Zulhijjah).

Bagi orang yang berniat untuk berqurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sampai dia berqurban, diriwayatkan dari Ummu Salamah RA,

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
“Jika kalian telah melihat awal bulan Zulhijjah dan salah seorang di antara kalian berniat untuk menyembelih hewan qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya”

Di riwayat lain disebutkan: ”Maka janganlah dia (memotong) rambut dan kuku-kukunya sehingga dia berqurban”.
Kemungkinan larangan tersebut untuk menyerupai orang yang menggiring (membawa) qurban sembelihan saat melakukan ibadah haji, sebagaimana firman Allah Alquran Surat 196:


…وَلاَ تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ … البقر “
Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebaelum qurban sampai di termpat penyembelihannya…” (QS. Al Baqarah :196).

Namun demikian tidak mengapa bagi orang yang akan berqurban untuk mencuci atau menggosok rambutnya meskipun terjatuh sehelai atau beberapa helai dari rambutnya.

 8. Melaksanakan shalat ‘Iedul Adha

Sholat Idul adha berjama’ah sekaligus mendengarkan khutbah dan mengambil manfaat darinya. Ada banyak hikmah dalam melaksanakan sholat hari raya. Hikmah sholat sunnah, hikmah bertakbir, tahmid dan tahlil dan hikmah syiar. Insya Allah.

Demikian penjelasannya. Semoga bermanfaat. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Allahumma Aktsir Maali Wawaladi Wabariklii Fiima Athoitani, Doa Panjang Umur yang Berkah

Baca juga: Arti Robbighfirli Wa Habli Mali Wa Barikli Fihi, Doa Mohon Kekayaan Harta dan Keberkahan di Dalamnya

Baca juga: Doa Setelah Sholat Jenazah, Allahummaghfirli Hayyina Wa Mayyitina Wa Shahidina, Mohonkan Ampunan

Baca juga: Ayat Alif Lam Mim Tanzil, Pembuka Surat As Sajdah, Isi Kandungan, Keutamaan dan Manfaat Membacanya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved