Hari Kartini 2025
Keteguhan RA Kartini terhadap Islam, Tiada Tuhan Selain Allah, isi Surat RA Kartini untuk Sahabatnya
“Dan saya menjawab, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kami mengatakan bahwa kami beriman kepada Allah dan kami tetap beriman kepada-Nya"
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan wanita nasional yang mencetuskan semangat emansipasi dan yang mencetuskan lahirnya kesetaraan gender dan kesamaan kelas sosial dalam masyarakat Indonesia.
Dalam perjuangannya, RA Kartini terkenal dengan kumpulan-kumpulan surat yang ditujukan kepada sahabat penanya, yang kemudian disusun oleh Mr. JH Abendanon. Seorang Drektur Departemen Pendidikan, Agama dan Kerajinan Pemerintah Hindia-Belanda.
Kumpulan surat itu menjadi sebuah buku berjudul Door Duisternis tot Licht, Gedachten van RA Kartini. Kemudian buku ini diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Dalam surat-suratnya tersebut, RA Kartini tidak hanya menuliskan tentang pemikiran dan cita-citanya sebagai perempuan Jawa, perempuan Indonesia. Tapi juga beliau memperlihatkan keteguhan terhadap agamanya, agama Islam.
Berikut beberapa surat Kartini yang menarik untuk dibaca dan menginspirasi untuk kita semua, dikutip dari laman nationalgeographic.grid.id.
1. Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899
“Bagi saya hanya ada dua macam keningratan, keningratan fikiran (fikroh) dan keningratan budi (akhlak). Tidak ada manusia yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya dari pada melihat orang membanggakan asal keturunannya.
2. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, Agustus 1900
“Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya”.
3. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 4 September 1901
“Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas. Dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan yang abadi”.
4. Surat Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya, 4 Oktober 1901
“Kami disini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunatullah) sendiri ke dalam tangannya : menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama”.
5. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 10 Juni 1902
“Kami sekali-kali tidak hendak menjadikan murid-murid kami menjadi orang setengah Eropa atau orang Jawa yang kebarat-baratan”.
6. Surat Kartini kepada Nyonya van Kol, 21 Juli 1902
“Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang agama Islam patut disukai”.
7. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 12 Oktober 1902
“Dan saya menjawab, tidak ada Tuhan kecuali Allah. Kami mengatakan bahwa kami beriman kepada Allah dan kami tetap beriman kepada-Nya. Kami ingin mengabdi kepada Allah dan bukan kepada manusia. Jika sebaliknya tentulah kami sudah memuja orang dan bukan Allah”.
8. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 27 Oktober 1902
“Sudah lewat masanya, tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, tiada taranya. Maafkan kami, tetapi apakah ibu sendiri menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa dibalik hal yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal-hal yang sama sekali tidak patut sebagai peradaban?”
9. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 25 Agustus 1903
“Ya Allah, alangkah malangnya; saya akan sampai disana pada waktu Puasa-Lebaran-Tahun Baru, di saat-saat keramaian yang biasa terjadi setiap tahun sedang memuncak. Sudah saya katakana, saya tidak suka kaki saya dicium. Tidak pernah saya ijinkan orang berbuat demikian pada saya. Yang saya kehendaki kasih sayang dalam hati sanubari mereka, bukan tata cara lahiriah!”
10. Surat Kartini kepada Nyonya Abendanon, 12 Desember 1903
“Tidak, ia tidak mempunyai ilmu, tidak mempunyai jimat, tidak juga mempunyai senjata sakti. Kalaupun rumahnya tidak ikut terbakar itu dikarenakan dia mempunyai Allah saja”
Demikian kutipan kutipan singkat surat-surat RA Kartini untuk sahabatnya, membuat kita kagum. Semoga RA Kartini mendapat ridha Allah SWT. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Quote RA Katini: Kita Dapat Menjadi Manusia Sepenuhnya, Tanpa Berhenti Menjadi Wanita Sepenuhnya
Baca juga: 16 Kutipan Inspiratif RA Kartini yang Bijak dan Menyentuh Hati Tentang Wanita, Pendidikan dan Cinta
Baca juga: Mengupas Makna Habis Gelap Terbitlah Terang, Buku Kumpulan Kisah Perjuangan dan Karya RA Kartini
Baca juga: 23 Ucapan Hari Kartini 2025 Bahasa Jawa, Simpel dan Berkesan untuk Referensi Caption di Medsos
ra kartini dalam islam
Hari Kartini 21 April 2025
surat surat ra kartini kepada teman temannya
habis gelap terbitlah terang ra kartini
kutipan inspiratif ra kartini
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Pandangan Islam Memaknai Hari Kartini, Perempuan itu Istimewa, Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu |
![]() |
---|
Contoh Pantun Hari Kartini 2025, Simpel dan Penuh Makna untuk Referensi Ucapan dan Caption di Medsos |
![]() |
---|
Kumpulan Puisi Hari Kartini 2025 Pilihan Terbaik dan Berkesan untuk Referensi Caption di Medsos |
![]() |
---|
21 Contoh Ucapan Hari Kartini 2025 dalam Bahasa Inggris yang Berkesan dan Penuh Makna untuk Caption |
![]() |
---|
Kumpulan Ucapan Hari Kartini 2025 Bahasa Jawa, Terbaik dan Penuh Makna untuk Caption di Medsos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.