PPG

Contoh Tugas Mandiri Pedagogik Modul Qurdis Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025

Berikut sajian selengkapnya untuk Contoh Tugas Mandiri Pedagogik Modul Qurdis Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025 yang Tribunsumsel.com rangkum lewat b

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI PPG KEMENAG DALJAB 2025 - Contoh Tugas Mandiri Pedagogik Modul Qurdis Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tugas Mandiri Pedagogik merupakan salah satu bentuk tugas yang harus diselesaikan oleh Ibu/Bapak Guru saat mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan (Daljab) di Kementrian Agama (Kemenag) tahun 2025.

Adapun tujuan dari program tersebut yakni untuk mengasah kemampuan dalam merancang, melaksanakan hingga mengevaluasi proses pembelajaran.

Salah satu materi pelajaran yang akan dibahas dalam pelatihan ini adalah Tugas Mandiri Pedagogik Modul Qurdis (Quran dan Hadist) Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025.

Berikut sajian selengkapnya untuk Contoh Tugas Mandiri Pedagogik Modul Qurdis Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025 yang Tribunsumsel.com rangkum lewat beberapa sumber.

_________

TUGAS MANDIRI MODUL PROFESIONAL

Modul Qurdis Topik 1-8, PPG Kemenag Daljab 2025.

1. Peta konsep atau Gagasan apa saja yang temukan dari Topik 1-Topik 8. Sebutkan kurang lebih 5 gagasan dan mohon dijelaskan dalam satu dua alinea.

2. Materi/konsep apa saja dalam topik tersebut yang menimbulkan miskonsepsi/salah mengerti dari Topik 1-8

Berikut adalah lima gagasan utama yang ditemukan dalam Modul PPG Transformasi Al-Qur'an Hadis dari Topik 1 hingga Topik 8:

1. Struktur dan Keilmuan Al-Qur'an dan Hadis

Al-Qur' an dan Hadis memiliki struktur keilmuan yang kompleks. Ulum Al-Qur' an membahas aspek-aspek penting seperti wahyu, sejarah kodifikasi, dan tafsir, sementara Ulum Al-Hadis berfokus pada klasifikasi hadis, sanad, dan matan.

Memahami struktur ini penting bagi pendidik agar mampu mengajarkan materi secara sistematis dan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta didik.

2. Analisis Keotentikan Hadis dan Relevansinya

Hadis sebagai sumber hukum Islam memerlukan analisis mendalam untuk menilai keotentikannya. Dengan metode kritik sanad dan matan, guru dapat membedakan hadis sahih, hasan, atau dha'if. Ini penting untuk memastikan bahwa hadis yang diajarkan benar-benar memiliki landasan kuat dalam Islam serta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Tafsir Al-Qur'an dan Pendekatan Kontekstual

Kajian tafsir Al-Qur'an menyoroti berbagai metode seperti tafsir bi al-ma'tsur dan tafsir bi al-ra' yi. Guru harus memahami pendekatan ini agar dapat menyampaikan makna Al-Qur'an yang relevan dengan konteks zaman modern. Kontekstualisasi tafsir juga membantu dalam menjelaskan nilai-nilai Islam secara lebih aplikatif dalam kehidupan sosial dan budaya peserta didik.

4. Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an dan Hadis

Konsep pendidikan karakter dalam Islam menekankan nilai-nilai seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang, yang semuanya berlandaskan pada ajaran Al-Qur' an dan Hadis. Pendidikan karakter ini harus diintegrasikan dalam pembelajaran agar peserta didik tidak hanya memahami materi secara akademik, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

5. Moderasi Beragama sebagai Prinsip Utama dalam Pendidikan Islam

Moderasi beragama menjadi landasan dalam pendidikan Islam untuk mencegah ekstremisme dan menumbuhkan sikap toleransi. Konsep tawassuth (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleransi) dalam Al-Qur' an dan Hadis menjadi prinsip utama yang harus diajarkan kepada peserta didik agar mereka  dapat memahami Islam secara inklusif dan harmonis dalam masyarakat multikultural.

________

MATERI YANG MENIMBULKAN MISKONSEPSI DALAM MODUL PPG
TRANSFORMASI AL-QUR'AN HADIS (TOPIK 1-8)

1. Konsep Ulum Al-Qur'an (Topik 1)

  • Miskonsepsi: Semua ayat Al-Qur' an turun dalam satu waktu.
  • Penjelasan: Al-Qur'an diturunkan secara bertahap selama 23 tahun melalui wahyu yang berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Ulum Al-Hadis dan Keotentikan Hadis (Topik 2-3)

  • Miskonsepsi: Semua hadis yang ada pasti sahih dan dapat diamalkan.
  • Penjelasan: Tidak semua hadis memiliki status sahih. Ada hadis hasan, dha"if, dan maudhu' (palsu), sehingga harus dilakukan analisis sanad dan matan sebelum mengamalkannya.

3. Tafsir Al-Qur'an (Topik 4)

  • Miskonsepsi: Tafsir Al-Qur'an hanya boleh dilakukan oleh ulama terdahulu.
  • Penjelasan: Tafsir dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi sosial, selama tetap berpedoman pada metode yang benar, seperti tafsir bi al-ma'tsur dan tafsir bi al-ra yi.

4. Tawassuth, Tawazun, dan Tasamuh dalam Islam (Topik 5)

  • Miskonsepsi: Moderasi beragama berarti mencampuradukkan ajaran agama.
  • Penjelasan: Moderasi beragama bukan berarti mengaburkan ajaran Islam, melainkan menyeimbangkan antara keyakinan yang kuat dan sikap toleran terhadap perbedaan.

5. Pendidikan Karakter dalam Al-Qur'an dan Hadis (Topik 7)

  • Miskonsepsi: Pendidikan karakter cukup dengan hafalan dalil.
  • Penjelasan: Pendidikan karakter harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, bukan sekadar hafalan, tetapi juga melalui keteladanan, pengalaman, dan pembiasaan nilai-nilai Islami.

6. Moderasi Beragama (Topik 8)

  • Miskonsepsi: Moderasi beragama berarti menerima semua pemahaman agama sebagai benar.
  • Penjelasan: Moderasi beragama bukan berarti relativisme agama, tetapi memahami perbedaan dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar serta menghargai keberagaman.

***

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved