Kumpulan Doa Paskah Katolik dari Pemimpin Katolik Terkemuka, Referensi Untuk Hari Raya Paskah 2025

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut menyajikan kumpulan doa paskah pemimpin Katolik terkemuka yang bisa dijadikan referensi untuk Hari Raya Paskah 2025. 

Paskah lebih dari sekadar perayaan terpenting dalam kalender liturgi.

Paskah selain menyerukan perayaan Kebangkitan Yesus Kristus karena juga merupakan waktu yang penting untuk berdoa. 

Tahun ini Hari Raya Paskah dirayakan pada Minggu, 20 April 2025. 

Berikut Kumpulan Doa Paskah Katolik Pemimpin KatolikTerkemuka, Referensi Doa Hari Raya Paskah 2025 

Berikut ini kumpulan doa paskah pemimpin Katolik terkemuka yang bisa dijadikan referensi Doa Hari Raya Paskah 2025 diolah dari laman hallow. 

== DOA PASKAH KATOLIK == 

Doa Paskah Katolik (1)

Hari ini, sebagai peziarah yang mencari harapan, kami berpegang teguh pada-Mu, Yesus yang bangkit. Kami berpaling dari kematian dan membuka hati kami kepada-Mu, karena Engkau adalah Kehidupan itu sendiri.

Paus Fransiskus, 2020

Doa Paskah Katolik (2) 

Sudah sepantasnya, dengan segenap daya hati dan pikiran kami, untuk memuji-Mu, Bapa dan Putra Tunggal-Mu, Tuhan kami Yesus Kristus. Bapa terkasih, dengan kerendahan hati-Mu yang luar biasa dan penuh kasih sayang kepada kami, hamba-hamba-Mu, Engkau menyerahkan Putra-Mu. Yesus terkasih, Engkau telah membayar utang Adam bagi kami kepada Bapa yang Kekal dengan Darah-Mu yang tercurah dalam kasih sayang. Engkau telah menyingkirkan kegelapan dosa dengan Kebangkitan-Mu yang agung dan cemerlang. Engkau telah memutuskan ikatan kematian dan bangkit dari kubur sebagai seorang Pemenang. Engkau telah mendamaikan Surga dan bumi. Kehidupan kami tidak memiliki harapan Kebahagiaan Kekal sebelum Engkau menebus kami. Kebangkitan-Mu telah menghapus dosa-dosa kami, memulihkan kepolosan kami dan membawa kami sukacita. Betapa tak ternilai kelembutan Kasih-Mu!

Doa Paskah Santo Gregorius

Doa Paskah Katolik (3) 

Saudara-saudari terkasih, Paskah tidak menghasilkan keajaiban. Sama seperti orang Israel menemukan padang gurun yang menanti mereka di seberang Laut Merah, demikian pula Gereja, setelah kebangkitan, selalu menemukan sejarah yang dipenuhi dengan sukacita dan harapan, kesedihan dan penderitaan. Namun, sejarah ini berubah, ditandai oleh perjanjian yang baru dan kekal, benar-benar terbuka untuk masa depan. Karena alasan ini, diselamatkan oleh harapan, marilah kita melanjutkan ziarah kita, membawa dalam hati kita lagu yang kuno namun tetap baru: "Marilah kita bernyanyi bagi Tuhan: kemuliaan kemenangan-Nya!".

Paus Benediktus XVI, 2010