Berita Viral

Ini Kata Dedi Mulyadi Soal Gebrakannya Sebagai Gubernur Jawa Barat Ramai Dikritik, Minta Maaf

Permintaan maaf dilayangkan gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait gaya kepemimpinannya bikin heboh.Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sos

Editor: Moch Krisna
Youtube Kang Dedi Mulyadi Official
DUGAAN SUNAT BANTUAN SOPIR ANGKOT. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bakal menindak tegas oknum Dishub, KKSU dan Organda yang diduga melakukan pemotongan uang bantuan untuk sopir angkot Puncak Bogor. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Permintaan maaf dilayangkan gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait gaya kepemimpinannya bikin heboh.

Hal ini KDM sampaikan dalam unggahan media sosialnya, Minggu (13/4/2025) yang diberi caption: "Maafkan kalau saya selalu bikin kegaduhan."

Dedi mengakui bahwa tindakan-tindakannya sebagai pemimpin di Jawa Barat memang tidak disukai oleh sebagian orang.

Namun di sisi lain memang ada pula orang yang merasa puas dengan tindakannya saat mengatasi suatu permasalahan warga.

"Untuk seluruh masyarkat jawa barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila saya setiap hari membuat kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan dan tentunya banyak yang tidak menyukainya," kata Dedi Mulyadi melansir Tribunnewsbogor.com.

KLARIFIKASI DANA BANTUAN DISUNAT. Momen (tengah) Dedi Mulyadi mempertemukan Eman, sopir angkot Puncak(kanan) korban bantuan disunat dengan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (kiri). Senin (7/4/2025) malam. Emen mengungkapkan, yang memotong atau meminta uang bantuan sopir angkot Puncak Rp200 ribu adalah Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), bukan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih
KLARIFIKASI DANA BANTUAN DISUNAT. Momen (tengah) Dedi Mulyadi mempertemukan Eman, sopir angkot Puncak(kanan) korban bantuan disunat dengan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (kiri). Senin (7/4/2025) malam. Emen mengungkapkan, yang memotong atau meminta uang bantuan sopir angkot Puncak Rp200 ribu adalah Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), bukan Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih (ig/dedimulyadi71)

KDM mengatakan bahwa memang banyak yang sudah secara terbuka menyampaikan kritikan terhadap kebijakannya.

Meski begitu, Dedi mengaku menerima kritikan itu dengan baik.

"Banyak yang mereka secara terbuka melakukan otokritik," kata KDM.

"Dan saya menerima autokritik itu dengan baik, karena sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan," sambung dia.

Beberapa kritikan ini diantaranya disampaikan dalam debat suatu acara televisi.

Dedi Mulyadi dinilai ketika bertindak tegas terkesan buru-buru atau langsung sehingga prosedur dan aturan saat bertindak menjadi pertanyaan.

Namun di sisi lain, menurut Dedi, banyak juga warga yang merasa puas akan tindakan dan gebrakannya itu.

"Tetapi juga banyak publik yang punya harapan terpuaskan," kata KDM.

Dedi mengakui bahwa ketika dirinya menjadi memimpin di Jawa Barat, dia berada di antara dua pihak.

Yaitu di antara pihak yang senang dan tidak senang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved